News Video
Aksi Unik Pedagang Toko Buku Titi Gantung, Turun ke Jalan Tebak Warna Kendaraan dan Panggil Pembeli
Para pedagang toko buku Titi Gantung melakukan aksi unik tebak warna kendaraan calon pembeli buku di depan pintu masuk toko buku Titi Gantung.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Para pedagang toko buku Titi Gantung melakukan aksi unik tebak warna kendaraan calon pembeli buku di depan pintu masuk toko buku Titi Gantung, Jalan Kereta Api, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Selasa (24/8/2021).
Salah satu pedagang, Fendrik mengatakan, cara itu dilakukan sekaligus untuk memanggil pembeli dan membawanya ke kios milik pedagang tersebut.
"Itu untuk memanggil pembeli ke kiosnya, selain yang punya kios ada juga calo yang ikut manggil-manggil. Kalau lewat dari persimpangan jalan itu dipanggil, warna apa yang mereka tebak dipanggil,"
"Dan kalau warna kendaraan itu pas ditebak, mereka bawa pembeli itu ke atas untuk dicarikan bukunya," ujar Fendrik, Selasa (24/8/2021).
Dikatakannya, aksi unik itu sudah lama dilakukan para pedagang, sejak dipindahkannya toko-toko buku tersebut. hal itu dilakukan karena pembeli biasanya malas untuk naik ke atas.
"Itu dilakukan karena pembeli malas ke atas. Pembeli itu banyak minta ke bawah. Makanya langsung diarahkan sama calo dan pedagang buku juga. Itu sudah lama dilakukan, sejak dibangunnya toko buku ini di lapangan merdeka," jelasnya.
Fendrik mengaku, pendapatan mereka turun 50 persen semasa pandemi Covid-19.
"Pengeluaran kami di sini hanya untuk bayar yang jaga malam Rp 30 ribu per bulan. Memang satu pun barang kami enggak pernah hilang. Untungnya, listrik sama air kami enggak bayar lagi, ditanggung sama pemerintah," tambahnya.
Salah satu pengendara, Fikri mengaku heran selama ini melihat aksi yang dilakukan para pedagang buku tersebut.
"Baru tahu juga saya, saya pikir mereka mau naik bus atau mau numpang sama orang. Saya memang hampir setiap hari lewat dari sini pulang pergi kerja, kalau sudah siang ramai lah orang itu di depan teriak-teriak," kata Fikri.
Ia menambahkan, terkadang aksi pedagang tersebut mengganggu lalu lintas, karena posisi mereka berdiri menghalangi sebagian jalan para pengendara.
"Kadang memang terganggu juga orang lewat, karena mereka berjajar di jalan itu, kan menghalangi jalan orang juga dari pinggir ini. Mungkin kalau pun harus turun ke jalan kayak gitu, agak masuk sedikitlah ke dalam, jangan di jalan semua," katanya.
(Cr17/tribun-medan.com)