Anggota TNI Tewas Tak Wajar

VIRAL Anggota Yonif Raider 715 Meninggal Mata Lebam, Keluarga Curiga Sampai Minta Bantuan Jokowi

Anggota Yonif Raider 715 Gorontalo meninggal dunia dengan mata lebam tubuh kaku. Keluarga curiga

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
HO
Anggota Yonif Raider 715 Candra Kumarlo meninggal dalam kondisi mata lebam. Keluarga curiga.(HO) 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN-Unggahan soal kasus kematian anggota Yonif Raider 715 Gorontalo, Candra Kumarlo voral di media sosial.

Adapun yang pertama kali memposting kabar itu tak lain pengguna Facebook dengan nama akun Jessica Trevor Kumarlo.

Unggahan yang dibagikan sejak 23 jam lalu itu beredar luas di media sosial, dan sudah dibagikan 59 ribu kali dengan jumlah komentar 246 ribu.

Baca juga: 2 Anggota KKB yang Serang TNI Hingga Tewas Diamankan, Pangdam: Kita Harus Hancurkan

Anggota Yonif Raider 715 Candra Kumarlo semasa hidup bersama keluarga
Anggota Yonif Raider 715 Candra Kumarlo semasa hidup bersama keluarga (HO)

Dalam unggahannya, Jessica Trevor Kumarlo menyebut bahwa anggota Yonif Raider 715 Candra Kumarlo adalah adiknya.

Jessica Trevor Kumarlo menceritakan dengan gamblang soal kematian adiknya yang dirasa tidak wajar.

Karena mendapat sejumlah kejanggalan, terlebih soal kondisi jenazah adiknya yang matanya membiru sertaa tubuhnya kaku, Jessica Trevor Kurmalo bahkan sampai meminta bantuan Presiden RI Joko Widodo.

Karena unggahan ini begitu banyak dibagikan netizen, awak media sempat berusaha mengonfirmasi pemilik akun Jessica Trevor Kumarlo.

Baca juga: TERBARU 4 Anggota TNI Tewas Diberondong Peluru Teroris KKB, Dua Lagi Hilang, Satu Luka Parah

Namun konfirmasi belum mendapat jawaban.

Adapun isi unggahan Facebook Jessica Trevor Kumarlo soal kematian anggota Yonif Raider 715 Gorontalo itu sebagai berikut.

Selamat pagi menjelang siang,,

Ijin posting admin

Saya dari Sulawesi utara-manado..Desa Temboan Kec.langoan selatan

Kami keluarga ingin supaya ini bisa sampai kepada bapak presiden agar kami keluarga bisa mendapatkan keadilan bagi adik kami yang meninggal.

Kronologi : adik kami bernama CANDRA KUMARALO adlah TNI AD,,di tugaskan di yonif Raider 715 GORONTALO,pada tanggal 02 April 2021.

Selama adik saya di sana,kita sekeluarga cuma berkomunikasi dengan ponsel,terakhir keluarga berkomunikasi tanggal 11 Juli 2021 kondisinya dalam keadaan baik.

Tapi pada tanggal 18 Juli 2021 malam,kami keluarga (orangTua) di telpon dari salah satu pelatih adik saya,katanya adik kami sakit,tapi setelah ayah saya ingin meminta berbicara dengan adik saya kata mereka adik saya ada di ruang kesehatan jauh dari tempat mereka berada,,

"ayah saya hanya minta tolong untuk menjaga adik kami,nnti besok pagi ayah dan ibu kami akan pergi ke Gorontalo",,tapi nyatanya pada esok harinya,tanggal 19 Juli 2021 sebelum ayah/ibu saya berangkat ke Gorontalo mereka menelpon kabarkan kalau adik kami sudah meninggal,,kami keluarga sungguh tidak percaya dan tidak terima,kenapa baru se malam di telpon sakit, paginya sudah meninggal kalaupun adik kami sakit parah kenapa tidak di bawah ke rumah sakit,tapi ini adik kami meninggal hanya di ruang kesehatan,

Setelah adik kami di kabarkan meninggal mereka akan langsung bawah pulang ke kampung,,tapi kata ayah saya tunggu sedikit karena ada saudara kita yang akan pergi ke tempat adik kami,setelah saudara kami sampai dia dengan cepat memfoto adik kami,dan di kirimkan kepada keluarga..

Kami keluarga merasa hancur melihat keadaan adik kami seperti itu,kalu adik kami meninggal dengan sakit kenapa matanya biru mulutnya,tangannya seperti menahan kesakitan

Dan setelah melihat foto adik kami seperti itu,ayah saya dengan berat hati putuskan untuk di otopsi adik kami Candra Kumaralo.

Adik kami di outopsi pada tanggal 20 Juli 2021,,dan sampai saat ini keluarga belum menerima hasil otopsi,kata mereka nanti di sidang akan tahu hasil otopsinya bagaimana,tapi sampai saat ini sudah lewat ibadah 40 hari kepergian adik kami,keluarga belum di kabarkan kapan sidang akan di lakukan,

OrangTua saya sudah pergi ke Gorontalo untuk melihat mereka yang di Tahan(penjara) karena kabarnya sudah ada yang di Tahan tapi setelah orang tua kami sampai di Gorontalo OrangTua kami tidak di ijinkan untuk melihat mereka yang di Tahan, kabarnya juga ada 3 orang yang di pindahkan di POM MANADO, OrangTua kami juga pergi ke sana untuk melihat apa benar mereka sudah di tahan,tapi

OrangTua kami tidak di ijinkan untuk melihat.

Keluarga hanya ingin memastikan apa betul mereka sudah di tahan atau tidak,,

Kami keluarga merasakan kasus ini seperti sengaja di diam kan, keluarga mencoba merelahkan tubuh adik kami di bedah2(otopsi),,apapun yang keluarga lakukan adik kami takkan pernah kembali lagi tapi kami keluarga ingin keadilan,kenapa adik kami meninggal seperti ini,

Buat mereka adik kami tidak berharga makanya mereka menyia-nyiakan seperti itu

Kami keluarga memohon kepada presiden BPK JOKO WIDODO agar melihat akan kasus ini dan kami keluarga mendapatkan keadilan atas meninggalnya adik kami

Sudara2 tolong bantu agar bisa sampai kepada bapak presiden

(ray/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved