News Video
CARA TAK LAZIM Coki Pardede Pakai Sabu Lewat Pintu Belakang, Kenali Bahaya yang Mengancam!
Dalam istilah medis memasukan obat melalui lubang anus kerap juga disebut metode rektal. Biasanya metode ini membuat kinerja obat bekerja.
Penulis: Mollyzatul Ulfa | Editor: M.Andimaz Kahfi
CARA TAK LAZIM Coki Pardede Pakai Sabu Lewat Pintu Belakang, Kenali Bahaya yang Mengancam!
TRIBUN-MEDAN.COM - Seperti yang telah kita ketahui, sabu adalah salah satu jenis narkotika yang sering disalahgunakan.
Melansir Kompas.com, sabu atau metamfetamin kristal ini terlihat seperti pecahan kaca atau batu putih kebiruan yang mengkilat.
Biasanya, narkotika ini digunakan dengan cara dijadikan rokok, ditelan sebagai pil, disuntikkan, atau diisap melalui hidung.
Obat ini dapat meningkatkan jumlah dopamin di dalam otak yang membuat penggunanya merasa bahagia, semangat dan berenergi.
Dalam istilah medis memasukan obat melalui lubang anus kerap juga disebut metode rektal.
Biasanya metode ini membuat kinerja obat bekerja jadi jauh lebih cepat karena langsung menyebar lewat aliran darah, tanpa melalui proses pencernaan.
Namun mirisnya, dalam penggunaan zat psikotropika melalui metode ini berisiko meningkatkan overdosis yang lebih tinggi.
Ini karena zat yang masuk lewat anus akan langsung disaring oleh liver atau hati, yang hasilnya proses penyaringan berlangsung lebih cepat.
Itulah kenapa obat seperti narkoba efeknya lebih cepat dan instan jika dimasukan lewat anus.
Efek sebentar inilah yang membuat pengguna mendambakan perasaan ngefly lagi dan lagi.
Padahal zat tersebut masih berada di dalam tubuh meski efeknya sudah hilang, yang akhirnya membuat pengguna menambahkan dosis terus menerus dan zat tersebut menumpuk di dalam tubuh.
Hasilnya, risiko overdosis ekstrem kerap terjadi dan berisiko fatal, bahkan hingga mengancam nyawa.
Inilah mengapa pemberian obat termasuk narkotika lewat anus cenderung lebih berbahaya dibanding menggunakan metode lainnya.
Selain itu, memasukan narkotika melalui anus juga bisa meningkatkan risiko infeksi lantaran tidak menggunakan alat yang steril, dan mayoritas pengguna narkoba tidak sadar akan hal ini, sehingga bisa meningkatkan kerusakan jaringan dan membran kulit dubur.
Diberitakan sebelumnya, Komika Coki Pardede terjerat kasus dugaan penyalahgunaan narkotika.
Saat penangkapan, ditemukan jarum suntik dan sabu seberat 0,5 gram.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Deonijiu De Fatima mengatakan, setahu driinya cara penggunaan sabu itu dibakar dan diisap.
"Ini teknik baru kata Saudara Coki Pardede, dengan cara disuntikkan lewat anus (pintu belakang). Ini lebih cepat prosesnya daripada diisap," kata Kombes Deonijiu De Fatima, Jumat (3/9/2021).
Kasat Reserse Narkoba Polres Tangerang Kota AKBP Pratomo Widodo, mengatakan Coki Pardede punya motivasi sendiri memasukkan sabu dari anus.
“Dia merasa kenikmatan yang berbeda. Kan, dia juga sudah merasakan yang dibakar. Kemudian disuntik, katanya kenikmatannya lebih nendang,” beber AKBP Pratomo.
Penggunaan sabu tersebut memang terbilang tidak lazim.
Metode itu juga terbilang sangat berbahaya.
Di awal bahkan Coki Pardede juga sempat menakar dosis yang sesuai dan masih bisa diterima oleh tubuhnya.
“Jadi, dia punya standar sendiri untuk mencampurnya. Jadi, ini metode yang membahayakan bagi pengguna ini, apalagi narkoba. Narkoba dilarang, kemudian ini bisa membahayakan pengguna,” ujarnya.
Lebih lanjut, cara tersebut sudah dilakukan sejak lama.
Coki Pardede disebut telah mengenal narkoba sejak jaman kuliah.
"Dia mulai aktif itu kurang lebih satu tahunan ke belakang. Dia kenal narkoba sudah dari kuliah, tapi dia berusaha berhenti, tapi enggak bisa. Dia maksimal berhenti lima bulan. Dia sampaikan ke saya, berhenti lima bulan, terus pengin lagi,” pungkasnya.
(cr20/tribun-medan.com)