Menghebohkan Kisah Pasien Koma 10 Tahun Tiba-tiba Melahirkan, Fakta soal Ayah Bayi Mengejutkan RS
Tentu hal ini mengejutkan keluarga dan pihak rumah sakit karena selama ini wanita tersebut tak sadarkan diri alias koma.
Baru-baru ini sebuah kasus yang cukup menghebohkan terjadi di sebuah rumah sakit yang ada di kota Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Pasien berjenis kelamin perempuan yang sudah 10 tahun berada dalam kondisi koma tiba-tiba saja melahirkan bayi berjenis laki-laki. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
TRIBUN-MEDAN.COM - Pilu benar nasib yang dialami pasien wanita ini.
Dilaporkan bila seorang pasien wanita yang sudah koma selama 10 tahun tiba-tiba hamil.
Tentu hal ini mengejutkan keluarga dan pihak rumah sakit karena selama ini wanita tersebut tak sadarkan diri alias koma.
Tanpa pikir panjang kepolisian setempat langsung menangani dan menyelidiki kasus ini.
Pihak kepolisian mencari tahu tentang siapa yang melakukan serangan seksual pada pasien wanita ini.
Menurut laporan setidaknya ia sudah menjalani perawatan selama 14 tahun.
Selama itu, ia dalam keadaan koma dan membutuhkan perawatan selam 24 jam sehari.
Saat ini, ia menerima perawatan di Hacienda Health Care, Amerika Serikat.
Kemudian pada tanggal 29 Desember 2018 lalu, diberitakan bahwa ia hamil dan akan segera melahirkan.
Dokter mengatakan bahwa pasien dalam keadaan vegetatif (koma) yang biasa bertahan hidup melalui pemberian makan dan berat badannya dipantau secara teratur.
Namun, dalam kasus ini pasien hamil adalah hal yang mengkhawatirkan, karena ia tidak memiliki kekuatan untuk mendorong anak dari dalam perutnya.
Ini adalah situasi yang berbahaya dan dapat mengancam kehidupan ibu dan anak.
Tetapi, tepat pada tanggal tersebut, dengan bantuan dari salah satu perawat, pasien melahirkan bayi laki-laki yang sehat, KPHO melaporkan.

Unsplash/ Omar Lopez
Setelah insiden tersebut, pihak rumah sakit kini mengeluarkan peraturan bahwa karyawan pria yang memasuki bangsal tersebut harus ditemani karyawan wanita.
Saat ini polisi sedang menyelidiki serangan seksual yang menimpa wanita tersebut.
Seorang juru bicara kepolisian Phoenix mengatakan kepada The Washington Post bahwa departemen itu sedang menyelidiki tetapi tidak memberikan perincian tentang kasus tersebut.
Sedangkan dari pihak rumah sakit Hacienda HealthCare merilis sebuah pernyataan yang mengatakan:
"Sebagai sebuah organisasi, Hacienda HealthCare berkomitmen penuh untuk mencari kebenaran tentang masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata David Leibowitz, juru bicara Hacienda HealthCare, dalam sebuah pernyataan.
Tidak ada yang ditangkap sehubungan dengan insiden itu, dan tidak jelas apakah polisi telah mengidentifikasi tersangka.
Ibunya korban yang diketahui bernama Cesena menjelasakan bahwa anaknya memiliki cedera otak traumatis yang menyebabkannya kejang sehari.
"Saya tidak tahu apakah anak saya menjadi korban, tetapi saya bertanya kepadanya, dan ia bisa menjawab ya atau tidak," kata Cesena kepada kantor berita.
"Dia belum bisa berjalan atau berbicara, tetapi ia mengerti," tambahnya.
Tentang Hacienda HealthCare, Cesena berkata, "Kepercayaan saya telah rusak dan kepercayaan benar-benar hancur, " tambahnya.
Mengenal Kondisi Koma
Mengenal kondisi koma Koma bukan berarti kematian.
Koma adalah kondisi yang membuat seseorang kehilangan kesadaran dalam waktu yang cukup lama.
Penyebabnya pun cukup beragam, baik itu karena cedera atau trauma hingga penyakit seperti gangguan saraf, stroke, infeksi, atau penyakit metabolik.
Berbagai kondisi kesehatan ini membuat perdarahan atau pembengkakan pada otak yang akhirnya mengganggu kinerja organ ini.
Hal inilah yang kemudian membuatnya kehilangan kesadaran.
Meski diam tak begerak dan tidak mampu merespons rasa sakit, cahaya, hingga suara, pasien yang mengalami koma tidak bisa dianggap sebagai orang yang sudah meninggal.
Fungsi otaknya bahkan sebenarnya masih bekerja meskipun memang tidak benar-benar normal.
Dalam banyak kasus, pasien koma masih bisa meringis, tersenyum, atau bahkan menangis.
Pasien koma juga membutuhkan makanan atau minuman
Sebagaimana manusia normal yang membutuhkan sumber energi, pasien koma juga membutuhkan asupan nutrisi dari makanan atau minuman, namun karena kondisi mereka yang sedang tidak sadar, mereka tentu tidak bisa makan dan minum sendiri.
Karena alasan inilah mereka harus mendapatkan bantuan dari tim medis agar bisa tetap mendapatkan asupan nutrisi.
Mengingat pasien yang sedang koma tidak bisa mengunyah ataupun menelan makanan dan minuman, mereka biasanya diberi cairan infus yang langsung diarahkan ke pembuluh darah vena.
Cairan infus ini memiliki kandungan elektrolit dan berbagai nutrisi yang bisa membuat pasien koma tidak akan mengalami kelaparan dan dehidrasi.
Cara lain yang dilakukan demi membantu pasien koma adalah dengan memberikan tabung nasogastric yang dimasukkan ke dalam hidung dan mencapai kerongkongan dan lambung.
Melalui tabung inilah tim medis bisa memberikan cairan atau berbagai nutrisi dalam bentuk cair ke tubuh pasien.
Hanya saja, tabung ini biasanya hanya dipakai maksimal 4 pekan saja.
Setelahnya, pasien koma biasanya akan diberi selang PEG atau percutaneous endoscopic gastronomy yang memungkinkan nutrisi makanan dikirim langsung lewat perut pasien.
(*/tribunmedan/ DokterSehat)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Pengakuan Keluarga Setelah Mengetahui Putrinya yang Koma Selama 10 Tahun Tiba-tiba Hamil dan Memiliki Anak