Guus Hiddink Pensiun, Cetak Sejarah Treble PSV dan Semifinal Korsel di Piala Dunia 2002

Pelatih senior Guus Hiddink menyatakan pensiun dari pekerjaan yang digelutinya sejak tahun 1982 itu.

FRANCK FIFE/AFP
Guus Hiddink menyatakan pensiun dari karier kepelatihan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pelatih senior Guus Hiddink menyatakan pensiun dari pekerjaan yang digelutinya sejak tahun 1982 itu.

Pria asal Belanda ini telah malang melintang dalam dunia kepelatihan selama 40 tahun. Mulai dari tim-tim besar seperti PSV Eindhoven, Real Madrid, Chelsea. 

Dan yang paling dikenang pecinta sepakbola adalah saat menukangi Korea Selatan pada Piala Dunia 2002 hingga mencetak sejarah Timnas asal Asia yang menembus partai Semifinal.

Guus Hiddink saat ini seharusnya masih menjadi pelatih Tim Nasional Curacao di Amerika Selatan. Namun pria 74 tahun ini tengah berjuang melawan Covid-19 sejak awal tahun 2021. Hingga akhirnya posisinya digantikan sementara oleh rekan satu negaranya Patrick Kluivert.

Dilansir dari Marca, ia menyebutkan bahwa dirinya telah berbicara kepada Presiden Curacao bahwa dirinya akan pensiun setelah dirinya digantikan.

Disebabkan tim telah menuju arah yang lebih baru dengan kedatangan Patrick Kluivert.

"Saya berbicara dengan presiden dan kami sampai pada kesimpulan bahwa, dengan tim menuju ke arah yang baru, lebih baik saya pergi. Saya akan berhenti [melatih untuk] seterusnya," ungkapnya. 

Ia menerangkan bahwa dirinya telah absen akibat Covid19 dan tidak bisa membawa tim menuju Piala Emas Amerika Selatan.

"Saya absen untuk sementara waktu karena Covid-19 dan kami tidak berhasil di kualifikasi Piala Dunia dan tidak dapat ambil bagian di Piala Emas," jelasnya. 

Goal.com menyebut karier kepelatihan Hiddink diawali pada tahun 1983 dimana ia menjadi asisten manajer di klub Belanda De Graafschap.

Kemudian ia menerima pekerjaan sebagai asisten manajer di PSV dua tahun berselang, dan pada 1987 Hiddink diangkat sebagai kepala pelatih. 

Di musim itu dia berhasil memboyong tujuh gelar selama periode pertamanya, termasuk membuat mereka menjadi tim yang meraih treble winner untuk pertama kalinya pada musim 1987/88.

Setelah meninggalkan PSV, ia ditunjuk menjadi manajer Real Madrid pada 1998, dan berhasil memenangkan Piala Interkontinental bersama Los Blancos.

Namanya semakin besar kala dia berhasil membawa Korea Selatan menembus semi-final Piala Dunia silam.

Setelah itu dia kembali bersama PSV, dan tangan dinginnya berhasil membawa tim Eindhoven tersebut merengkuh lima trofi.

Selanjutnya ia menukangi timnas dan klub seperti Chelsea, Australia, Rusia, Turki, Korea Utara, Belanda, Tiongkok U-21 dan U-22.

Dan sejak September tahun lalu, Hiddink bertugas untuk menjadi manajer Curacao, namun setelah menjalani dua pertandingan dirinya harus beristirahat karena pandemi Covid-19, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk pensiun. (vic/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved