Rilis Perampokan Toko Emas

CERITA Perampok Toko Emas di Medan, Dijanjikan Uang Rp 100 Juta Perorang setelah Emasnya Laku

Hendrik meyakinkan apabila emasnya terjual akan segera memberikan imbalan. Tetapi sebelum ia pergi, mereka diberi uang sebesar Rp 4 Juta per orang.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Empat pelaku perampokan toko emas di pasar Simpang Limun, Jalan Sisingamangaraja Medan saat di Mapolda Sumut, Rabu (15/9/2021).(TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO) 

Cerita Perampok Toko Emas di Medan, Dijanjikan Uang Rp 100 Juta per Orang setelah Emasnya Laku

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Para pelaku perampokan toko emas di Pasar Simpang Limun mengaku dijanjikan uang sebesar Rp 100 juta setelah hasil rampokannya laku terjual.

Hal itu dikemukakan oleh dalang perampokan tersebut yakni, Hendrik yang tewas ditembak mati polisi.

Bejo alias Prayogi mengatakan selepas merampok, mereka pun singgah ke sebuah tanah kosong di Jalan Balai Desa, Kecamatan Percut Sei Tuan.

Di situ Farel, Paul, Prayogi dan Dian memindahkan emas ke dalam tas yang akan dibawa oleh Hendrik.

Hendrik meyakinkan mereka apabila emasnya terjual akan segera memberikan imbalan.

Tetapi sebelum ia pergi, mereka diberi uang sebesar Rp 4 Juta per orang.

"Katanya mau dikasih 100 Juta pak," kata Bejo alias Prayogi saat ditanya Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Rabu (15/9/2021).

Selain itu Hendrik juga meyakinkan mereka agar tetap bersabar hingga emasnya laku terjual.

Di situ, mereka bertiga menyetujui ucapan Hendrik dan menerima uang sebesar Rp 4 juta yang diberikan.

Setelah itu mereka pun keluar dan berpencar.

"Pokoknya kalian harus percaya sama abang. Kalau emas ini laku, abang kasih nanti, abang yang jual. Nomor kalian (harus) tetap aktif. Tunggu kabar dari abang selanjutnya. Kalian langsung pulang. Kalian belok ke kanan, aku belok kiri," ucapnya menirukan perkataan Hendrik.

KAPOLDA Sumut Beberkan Peran Masing-masing Komplotan Rampok Toko Emas Simpang Limun

Tersangka perampok Toko Emas di Pasar Simpang Limun bertambah menjadi 5 orang.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol RZ Panca Putra mengatakan, petugas mengamankan salah seorang tersangka, Dian yang mempertemukan antara tersangka Paul, Bejo dan Farel kepada Hendrik.

Perampok dua toko emas di pasar Simpang Limun, Jalan Sisingamangaraja Medan berhasil diringkus Polisi.
Perampok dua toko emas di pasar Simpang Limun, Jalan Sisingamangaraja Medan berhasil diringkus Polisi. (Tribun Medan)

"Tersangka Dian ini mempertemukan antara tersangka P, B, F dan H," ujarnya saat paparan di Mapolda sumut, Rabu (15/9/2021).

Ia juga menjelaskan, awalnya tersangka Hendrik bertemu dengan tersangka Dian. Hendrik kemudian meminta tolong kepada Dian, untuk mencarikan orang.

"Tersangka Hendrik, sudah merencanakan aksi perampokan ini. Ide itu ditindak lanjuti dengan mencari orang untuk melakukan tindakan perampokan itu. Lalu ia meminta bantuan kepada tersangka Dian untuk mencarikan orang," tegasnya.

Tiga pelaku perampokan toko emas saat terekam kamera CCTV milik warga di Jalan Menteng VII, Gang Garuda. Dalam foto tersebut mereka sudah tidak lagi mengenakan jaket dan masker, Rabu (15/9/2021).
Tiga pelaku perampokan toko emas saat terekam kamera CCTV milik warga di Jalan Menteng VII, Gang Garuda. Dalam foto tersebut mereka sudah tidak lagi mengenakan jaket dan masker, Rabu (15/9/2021). (IST)

Setelah bertemu, Hendrik yang berperan sebagai otak pelaku kemudian tersangka Hendrik memberitahu semua rencana perampokan yang sebelumnya sudah dipersiapkannya.

"Tersangka H sudah menyiapkan secara matang perampokan tersebut. Ide dari perampokan di Pasar Simpang Limun dari tersangka Hendrik," ungkapnya.

Lalu, lanjut Kapolda, Hendrik menyuruh para tersangka lainnya untuk menelusuri tempat mana yang akan dilakukan perampokan.

"Setelah itu, tersangka Paul, Farel, dan Bejo melakukan observasi di tempat mana mereka akan melakukan aksinya pada tanggal 25 Agustus 2021, siang hari," terangnya.

Setelah melakukan observasi, ketiganya kemudian melaporkan hal tersebut kepada Hendrik dan akan melakukan perampokan pada esok harinya.

Hingga pada akhirnya perampokan itu terjadi, dimana salah seorang juru parkir menjadi sasaran tembakan setelah mencoba menghentikan para tersangka.

Adapun tersangka Hendrik yang menjadi eksekutor ditembak mati oleh petugas kepolisian saat akan melakukan pra rekronstruksi.

(cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved