Curiga Peti Mati Bayinya Berdarah, Pasutri Ini Kaget Temukan Potongan Tubuh Ini di Dalamnya

TRIBUN-MEDAN.com – Belum lagi hilang rasa sedih orangtua ini karena kematian anaknya di usia 11 hari, mereka semakin terpukul saat membuka peti mati yng diberikan pihak rumah sakit.

Sepasang suami istri di Meksiko pergi ke rumah sakit untuk menerima peti mati berisi tubuh putra mereka yang masih berusia 11 hari.

Namun, ketika mereka membawanya pulang untuk dimakamkan, mereka melihat sesuatu yang tidak biasa.

Ketika mereka membuka peti mati tersebut, mereka terkejut saat melihat bahwa tidak ada tubuh anak mereka di dalamnya.

Melainkan ada empat kaki orang dewasa di dalamnya.

Baca juga: 75 Staf Rumah Sakit Mendadak Alami Penyakit Aneh, Kejahatan Seorang Dokter Terbongkar Gegara Ini

Baca juga: Keluarganya Miskin, Jenazah Pasien Covid-19 Ini Ditelantarkan Rumah Sakit dan Satgas Covid-19

Dilansir dari Eva.vn, seorang wanita melahirkan seorang putra di usia kehamilan 34 minggu di Rumah Sakit Pedesaan Institut Jaminan Sosial Meksiko (IMSS) di Kota Huajuapan de Leon, di negara bagian Oaxaca, Meksiko.

Sayangnya, bayi laki-laki ini memiliki cacat lahir yang serius dan harus dirawat di rumah sakit.

Ketika dia berusia 11 hari, para dokter dengan sedih mengumumkan bahwa bocah itu tidak dapat bertahan hidup dan meninggal pada 2 September.

Pada tanggal 3 September, ayah dari bayi laki-laki ini pergi ke rumah sakit untuk menerima peti mati berisi jenazah putranya dan membawanya pulang untuk dimakamkan.

Kampung halaman keluarga tersebut berada di Kota Tacache de Mina, sekitar 70 kilometer dari Huajuapan de Leon.

Baru sesampainya di rumah, keluarga bayi laki-laki ini menyadari ada yang tidak beres di peti mati kecil tersebut.

Mereka melihat ada setetes darah, jadi mereka memutuskan untuk membuka peti matinya.

“Keluarga melihat ada darah yang keluar dari peti mati, sehingga mereka memutuskan untuk membukanya. Dan kemudian, mereka menemukan kaki manusia di dalamnya,” lapor surat kabar El Universal Meksiko.

Fakta ini mengejutkan pasangan itu.

Dalam kesedihan dan kemarahan, mereka kembali ke rumah sakit untuk melaporkan hal tersebut dan mengambil kembali tubuh anak mereka.

Keluarga juga melaporkan kejadian tersebut ke kantor kejaksaan setempat.

Mereka membuka penyelidikan dan menyimpulkan bahwa seseorang dari IMSS bertanggung jawba atas kesalahan fatal tersebut.

Namun yang lebih mengejutkan, pihak IMSS malah membantah seluruh tuduhan tersebut.

Mereka menyalahkan si ayah yang membawa pulang peti mati yang salah tanpa memeriksa terlebih dahulu apakah itu milik anaknya atau bukan.

Baca juga: Bayi Lahir Hari Ini Dianggap Beruntung, Ini Penjelasan Ahli Fengshui Kota Medan

Baca juga: Menghebohkan Kisah Pasien Koma 10 Tahun Tiba-tiba Melahirkan, Fakta soal Ayah Bayi Mengejutkan RS

Seorang juru bicara rumah sakit bersikeras mengatakan bahwa si ayah yang bertanggung jawab akan hal tersebut.

“Pria yang memiliki semua dokumen yang berkaitan dengan bayi yang meninggal. Alih-alih memeriksa mana yang berisi anaknya, dia menerima peti yang salah. Dia yang harus disalahkan, bukan pihak IMSS.”

Juru bicara itu menambahkan, “Ada orang yang berwenang untuk melakukan pekerjaan itu, tetapi ayahnya lah yang lalai dan mengambil peti mati yang salah.”

Kantor Kejaksaan Agung Oaxaca kemudian mengkonfirmasi bahwa mereka telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut.

Namun mereka mengatakan, tidak ada tuntutan yang akan diajukan terhadap staf IMSS karena kesalahan telah diperbaiki.

Baca juga: Stadion Teladan Gelap Mirip Rumah Hantu, King: Kabel Rusak dan Hilang

Baca juga: Daftar Nama 57 Pegawai KPK Dipecat 30 September 2021, Wadah Pegawai KPK Ungkap Pelemahan KPK

Insiden itu terjadi dua minggu setelah bayi prematur secara keliru dinyatakan meninggal dan dibawa ke kamar mayat rumah sakit di negara bagian Coahuila, Meksiko.

Setelah itu, keluarga bayi tersebut bertekad untuk pergi ke kamar mayat dan memastikannya kembali.

Pihak keluarga kemudian kaget saat mengetahui bayi tersebut masih bernapas.

Segera setelah itu, bayi tersebut dibawa ke ruang gawat darurat, tetapi sayangnya meninggal 4 hari kemudian.

(yui/tribun-medan.com)