Cerita Seleb
Putra Bungsu Ashanty Bertemu Amora Anak Krisdayanti dan Raul, Sikap Arsya Jadi Sorotan
Meskipun menjaga emosi adalah bagian untuk menjaga kesehatan diri setelah putus cinta, namun psikoterapis
"Pikirkan apakah kamu bisa mengatasinya. Seperti, apakah ngopi bersama ibu mantanmu akan mengingatkanmu pada mantanmu dan akan mengorek luka lama?" kata dia.
Jika kamu yakin bisa, maka jaga kemampuanmu itu. Apapun yang terjadi, penting untuk menjaga kedamaian hatimu. Termasuk ketika putus cinta dengan orang yang telah berbagi hidup denganmu.
"Hampir setiap orang akan memahami jika kamu membutuhkan jarak untuk sementara," kata Frey.
Fokuslah pada keluarga dan teman-temanmu sendiri yang mungkin pernah kamu abaikan selama kamu berhubungan dengan si mantan.
Jangan lupa untuk tetap bersikap menghormati dan bersahabat dengan keluarga dan teman-teman mantanmu, meskipun sikapnya sebaliknya.
2. Pertimbangkan kualitas komunikasi dengan orang lain
Hilangkan harapan bahwa tetap berteman dengan keluarga atau teman-teman si mantan bisa menghidupkan cinta di antara kamu dan mantan.
"Lihatlah hubunganmu dengan mereka sebelum kamu putus dengan mantanmu, apakah memang terjalin dengan sangat akrab," kata Dr. Damian J. Sendler, seksolog forensik.
Jangan berusaha berteman hanya karena ingin kembali dengan mantanmu.
Namun, jika kamu memang memiliki hubungan baik dengan mereka, kamu bisa menjaganya tetap berjalan baik.
Mungkin hal itu tidak semudah saat kamu dan mantanmu masih bersama, namun bukan berarti mustahil.
"Ini semua tergantung bagaimana kamu membangun batasan dan ekspektasi yang lebih jelas," kata Sendler.
3. Membicarakannya sebelum hubungan berakhir
Meskipun banyak orang tidak menginginkan hubungannya berakhir, menerima kemungkinan tersebut bisa membantu untuk tidak terlalu terpuruk.
Bicaralah dengan kekasihmu sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Sehingga hubungan kalian dengan keluarga dan teman masing-masing akan lebih mudah meskipun kalian berdua nantinya sudah tidak lagi bersama.