Cemburu Buta Berujung Maut
NGAKU Dibuntuti, Pelaku Sebut Korban Disiram Air Keras oleh Orang Tak Dikenal
Ayah korban penyiraman air keras, Legimin, mengatakan sejak awal curiga terhadap Putra Nakula, pelaku yang menewaskan anak gadisnya.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Ayah korban penyiraman air keras, Legimin, mengatakan sejak awal curiga terhadap Putra Nakula, pelaku yang menewaskan anak gadisnya.
Kecurigaan bermula saat pelaku mengantar anaknya pulang kerumah dengan kondisi memilukan.
Tubuhnya melepuh karena disiram air keras.
Saat ditanya oleh keluarga, pelaku menceritakan sempat dibuntuti oleh orang saat sedang berkendara di seputaran Jalan Zainul Arifin, Medan hingga akhirnya disiram air keras.
Namun bukannya langsung pulang kerumah, ia justru membawa anaknya ke Jalan Besar Deli Tua.
Padahal kata Legimin, jika mereka pulang kerumah langsung aman karena jaraknya tak jauh dari awal mula mereka dibuntuti.
Kecurigaan semakin menguat ketika menyadari kalau kondisi pelaku yang masih baik-baik saja padahal mereka berboncengan.
Selain itu, kondisi sepeda motornya pun masih mulus.
Saat itu ia berdalih sedang memeriksa ban belakang kendaraannya, sementara korban masih duduk di atas motornya.
"Karena kan saya tanya juga kronologinya kok dia gak kenapa-kenapa. Rupanya dia bilang lagi meriksa ban," kata Legimin, Senin (27/9/2021).
Akibat kecurigaan tersebut mereka disuruh membuat laporan ke kantor polisi pada Minggu siang setelah anaknya meninggal dunia.
Disitu Legimin membuat laporan ke Polsek Deli Tua.
Sementara pelaku ataupun saksi utama dibawa polisi ke lokasi kejadian.
Seusai membuat laporan ia pun pulang kerumahnya sampai pada malam harinya ia dikirimi pesan oleh polisi kalau pelaku sudah ditangkap yang tak lain adalah Putra Nakula, pria yang pamit membawa anaknya untuk jalan-jalan.
Disitu ia merasa kaget dan langsung menyampaikan kepada keluarga lainnya kalau pelaku adalah tetangganya sendiri.