Asyiknya Berwisata Sambil Memetik Jeruk Serasa Kebun Pribadi di Karo

Seperti diketahui, salah satu kekayaan alam yang sudah terkenal dari Kabupaten Karo ialah jeruk.

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/NASRUL
Wisatawan berfoto di ladang jeruk yang menyajikan wisata petik sendiri, di kawasan Kecamatan Merek. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Berbicara tentang wisata di Kabupaten Karo, tentunya tidak ada habisnya.

Selain menawarkan wisata bernuansa alam, di Kabupaten Karo wisatawan juga bisa menikmati pengalaman berlibur sambil merasakan sensasi memanen kekayaan alam.

Seperti diketahui, salah satu kekayaan alam yang sudah terkenal dari Kabupaten Karo ialah jeruk.

Biasanya, saat dijual di luar daerah hingga luar provinsi, jeruk Berastagi dari Kabupaten Karo sudah sangat terkenal dengan kualitasnya yang tidak diragukan lagi.

Di Kabupaten Karo sendiri, jeruk hasil bumi turang ini dijual sebagai buah tangan bagi wisatawan yang datang.

Ada yang dijual di pasar tradisional, hingga dapat ditemui di penjaja-penjaja yang ada di pinggir jalan.

Baca juga: Empat Destinasi Wisata Yang Paling Diburu Traveler Saat Kunjungi Pulau Komodo

Sekarang, wisatawan tak hanya bisa mencicipi jeruk yang telah dijual di pasar saja. Saat ini, pengunjung juga dapat merasakan sensasi memetik jeruk lansung dari perladangan jeruk.

Salah satu lokasi yang banyak menyajikan wisata ini, berada di kawasan Kecamatan Merek.

Di sekitar Kecamatan Merek, mulai dari Desa Dokan hingga Desa Garingging banyak pemilik perladangan jeruk yang membuka wisata petik jeruk sendiri.

Di sepanjang Jalan Besar Kabanjahe-Merek ini, baik di sisi kanan dan kirinya terpampang lansung ladang jeruk di pinggir jalan.

Bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi petik jeruk sendiri, dapat memilih mana saja lokasi yang ingin didatangi.

Biasanya, pengunjung umumnya memilih lokasi perladangan yang banyak buah jeruknya.

Salah satu pengunjung Dian, mengaku dirinya baru pertama kali mencoba wisata petik jeruk ini. Sebelumnya, dirinya sempat mencoba wisata serupa yaitu petik strawberry.

"Kalau jeruk baru ini, kemarin pernah juga tapi petik strawberry di Berastagi," ujar Dian.

Untuk bisa menikmati sensasi wisata ini, pengunjung tidak dipungut biaya masuk ke lokasi perladangan.

Baca juga: Lau Mentar Canyon, Lokasi Wisata Alam dengan Air Jernih dan Goa, Cocok Bagi Traveler Milenial

Namun, pengunjung diwajibkan untuk memetik jeruk dan membayar sesuai dengan berapa banyak jeruk yang dipanen lansung dari pohon ini.

Besaran yang harus dibayar, juga disesuaikan dengan harga jeruk yang ada di pasaran. Saat ini, diketahui harga jeruk di pasar seberat 20 ribu rupiah.

Sehingga, berapa banyak jeruk yang diambil dari pohon, akan dikalkulasikan dengan berapa harga jeruk di pasar.

(cr4/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved