Revitalisasi Lapangan Merdeka Awal Tahun 2021, Bobby Nasution Minta Dukungan Dirjen Cipta Karya

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan revitalisasi Lapangan Merdeka Medan akan dimulai pada tahun 2022.

TRIBUN MEDAN/HO
Wali Kota Medan Bobby Nasution berkunjung ke Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (30/9/2021). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan revitalisasi Lapangan Merdeka Medan akan dimulai pada tahun 2022.

Bobby Nasution berkunjung ke Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR di Jakarta untuk menjabarkan rencana pembenahan kawasan Kesawan atau Kota Lama yang akan dikembalikan menjadi bernilai estetika dan fungsinya yang bisa dinikmati langsung oleh masyarakat.

Begitu juga dengan rencana revitalisasi Lapangan Merdeka Medan sebagai landmark Kota Medan.

“Saya kemarin rapat dengan Dirjen Cipta Karya. Alhamdulillah mereka mendukung program kita untuk revitalisasi kawasan Kesawan dan Lapangan Merdeka. Akhir Oktober, rancangan desainnya akan selesai dan langsung di-tender pada November. Awal 2022 langsung pekerjaan fisik,” katanya, Jumat (1/10/2021).

Bobby mengatakan, desain akan mencakup keseluruhan wilayah perencanaan beserta perencanaan detail infrastruktur pedestrian, drainase, air limbah termasuk pemindahan jaringan kabel ke bawah tanah.

“Penataan dan pembangunan sisi dalam Lapangan Merdeka akan dilakukan oleh Pemko Medan,” terang Bobby.

Bobby mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan penertiban selubung bangunan yang menutupi bentuk bangunan asli cagar budaya di kawasan Kesawan atau Kota Lama.

“Pemko Medan juga akan membantu proses mediasi dengan pengelola atau pengusaha, agar infrastruktur kabel yang akan dipindahkan ke saluran utilitas terpadu bawah tanah berjalan lancar,” tuturnya.

Bobby juga meminta kepada Dirjen Cipta Karya agar melanjutkan rencana pembangunan tahap dua Koridor Jalan Pemuda sampai Istana Maimun dan Masjid Raya pada 2022 dan alokasi pembangunan pada 2023.

"Selain itu, juga ada program penanggulangan kawasan kumuh di sejumlah kecamatan. Untuk itu, Pemko Medan telah melaksanakan pembebasan lahan senilai Rp 50 miliar di Medan Timur, Medan Area, dan Medan Denai," katanya.

Bobby mengatakan, pihaknya meminta agar dana Kementerian PUPR tahun 2021 senilai Rp10 miliar dapat dilanjutkan pada tahun 2022 dan 2023 sehingga masalah lingkungan kumuh di Kota Medan dapat diselesaikan.

Ia juga mengatakan, nantinya Gedung Warenhuis akan kembali dijajaki agar proses revitalisasinya dibantu penuh oleh Kemen PUPR.

“Untuk kawasan Kesawan itu harus mempertahankan keaslian dan seluruh material kita pastikan dari dalam negeri,” pungkasnya.

Kepala Tim Arsitek revitalisasi Lapangan Merdeka, arsitek Suhardi Hartono memaparkan, pendekatan yang akan dilakukan dalam revitalisasi Lapangan Merdeka adalah history urban landscape.

"Revitalisasi nanti pendekatannya mengenai sejarah sebuah kota yang ada dalam sebuah lanskap atau ruangan terbuka," tuturnya.

Di samping itu, lanjutnya, revitalisasi ini mempertahankan signifikansi sejarah dan karakter Lapangan Merdeka, termasuk mempertahankan keberadaan pohon-pohon tua di sana.

"Dalam revitalisasi ini, juga dirancang tempat parkir yang akan dibangun di bawah tanah," pungkasnya.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved