TNI Gadungan

Jual Nama TNI AD, Suharto Tentara Gadungan Peras Pengusaha Hotel dan Vila untuk Hari Ulang Tahun

Berpangkat Mayor, Suharto si tentara gadungan peras sejumlah pengusaha hotel dan vila dengan alasan cari dana untuk HUT TNI

Editor: Array A Argus
SURYAMALANG
TNI gadungan berpangkat Mayor yang diamankan petugas Koramil 0818/02 Kota Batu karena memeras warga 

TRIBUNMEDAN,COM,- Seorang lelaki berpakaian lengkap TNI Angkatan Darat (AD) meresahkan warga, khususnya pengusaha villa dan hotel.

Pasalnya, lelaki bernama Suharto itu melakukan pungutan liar (pungli) mengatasnamakan TNI AD.

Dalam aksinya, Suharto menggunakan seragam lengkap TNI AD dengan pangkat Mayor.

Dia disebut-sebut memintai uang para pengusaha hotel dan villa di kawasan Soggokerto, Kota Batu, Jawa Timur.

Karena meresahkan, warga kemudian melapor pada petugas Koramil 0818/02 Kota Batu.

Begitu mendapat laporan adanya lelaki berpakaian TNI AD melakukan pemerasan terhadap warga, Komandan Koramil 0818/02 Kota Batu, Kapten Abdul Kodir, kemudian memerintahkan anggotanya turun ke lokasi.

Sesampainya di tempat tujuan, anggota Koramil 0818/02 Kota Batu langsung menangkap Suharto

"Awalnya ada kecurigaan warga yang kemudian melapor ke Babinsa," ujar Abdul kepada wartawan, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: Jadi Anggota TNI Gadungan Demi Upah Rp 200 Ribu, Muslianto Diadili di PN Medan

Anggota Babinsa yang datang ke lokasi kemudian melakukan pemeriksaan.

Diketahui bahwa Suharto adalah TNI gadungan.

Sejumlah warga sempat meluapkan emosi kepada Suharto.

Namun petugas kemudian bergegas membawa Suharto ke Koramil 0818/02 Kota Batu.

Suharto menggunakan identitas palsunya untuk meminta uang kepada warga. Beberapa pihak yang dimintai uang adalah pengelola vila dan hotel.

Baca juga: Akhir Kisah Anggota TNI Gadungan, Menipu Wanita hingga Punya Anak, Kronologi Penangkapan Saiful

Alasan ia meminta uang adalah untuk sumbangan perayaan HUT TNI Angkatan Darat.

"TNI AD tidak pernah meminta-minta sumbangan untuk perayaan apapun," tegas Abdul.

Kepada warga, Suharto mengaku berpangkat Mayor.

Meskipun ada keganjilan pada foto identitasnya.

Dalam foto yang disimpan oleh Suharto, dirinya mengenakan seragam TNI AU berpangkat Letnan Dua.

Berbeda dengan foto identitas yang dikenakan di sisi seragamnya, yakni berseragam loreng dengan pangkat Mayor.

Baca juga: Ini Pengakuan hingga Alasan M Saiful Muis (31) Nekat Menjadi TNI Gadungan Selama 7 Tahun

Sedangkan sebelah kanan seragamnya, ada tanda nama S Prasetiawan.

Di lengan kirinya ada badge Provost.

Dari tangan Suharto, petugas menyita uang sebesar Rp435 ribu.

Belum diketahui pasti apakah itu uang hasil meminta-minta atau uangnya sendiri.

Ada juga dokumen catatan uang ikut disita.

Selain uang, petugas juga mengamankan satu unit motor yg dikendarai oleh Suharto.

Penyelidikan kepolisian memastikan plat motor yang digunakan Suharto palsu dan dimodifikasi seperti plat kendaraan dinas.

Suharto bersama barang bukti kemudian dibawa ke Polres Batu untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Betul kami ada pelimpahan, dan kami masih dalami. Yang bersangkutan warga Kota Malang dan kerja sebagai sekuriti," ujar Kasat Reskrim Polres Batu, Iptu Yussi Purwanto.

Informasi yang diterima Kepolisian menyebutkan bahwa pelaku meminta-minta uang ke sejumlah pihak.

Polisi juga akan meminta keterangan terhadap kelompok-kelompok yang telah didatangi oleh Suharto.(tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved