Breaking News

Soal Kapolsek Dituduh Aniaya Anggota

Oknum Polisi yang Hancurkan Tembok Pesantren Sempat Ancam Tembak Kakek-kakek

Brigadir Faisal Ariandi, anggota Polsek Percut Seituan yang ngaku digebuki komandan ternyata sempat ancam tembak kakek-kakek

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Hamzah Bangun, saat memperagakan aksi penodongan senjata yang dilakukan oleh Brigadir Faisal, Minggu (3/10/2021). TRIBUNMEDAN/ALFIANSYAH 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Brigadir Faisal Ariandi, anggota Polsek Percut Seituan yang nagku digebuki komandannya karena menghancurkan tembok pesantren ternyata sempat ancam tembak kakek-kakek.

Adapun kakek-kakek yang diancam tembak Brigadir Faisal Ariandi tak lain Hamzah Bangun (70).

Saat diwawancarai, Hamzah Bangun mengatakan dirinya saat itu tengah menjaga bangunan pesantren milik Haji Burhan yang ada di lahan Jalan Pasar I, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan.

"Saya jaga malam, jaga pasantren pak Burhan. Ada yang datang jam 23.00 WIB (pada Senin, 27 September 2021)," kata Hamzah kepada www.tribun-medan.com, Minggu (3/10/2021).

Hamzah menyebutkan, saat berjaga tiba-tiba ia mendengar bangunan tembok roboh.

Sontak, dirinya pun langsung mendatangi bangunan yang roboh itu.

Melihat kedatangannya, Faisal langsung mendekati Hamzah dan merangkulnya sambil menodongkan pistol ke arah perutnya.

"Jadi diamburukkannya batu bata pagar, ku dengar, ku kejar dari sini jumpa tengah kami. Jangan bergerak, jangan berteriak katanya. Aku dipiting, diarahkannya pistol ke perut ku," sebutnya.

Lalu, ia mengatakan bahwa dirinya diancam akan dibawa ke kantor polisi.

"Ayo ke polsek. Aku bilang kalau mau bawa aku ngelapor dulu ke anak ku. Sadar dia, dilepaskannya aku," ungkapnya.

Namun, Hamzah menyebutkan bahwa ada seorang dari kejauhan meneriakinya agar dirinya dibawa saja ke polsek.

"Kawannyaa berteriak di sana, bawa saja ke polsek. Empat orang yang ku nampak, sama Faisalnya lima orang," katanya.

Atas kejadian tersebut, ia mengaku ketekutan saat melihat pistol yang ditunjukkan kepadanya.

"Saya trauma kalau lihat pistol, berapa kali aku ke polsek, ditunjukkan pistolnya langsung aku takut," ungkapnya.

Sebelumnya, Kapolsek Percut Seituan, AKP Jan Piter Napitupulu sempat dituduh menganiaya Brigadir Faisal Ariandi.

AKP Jan Piter Naputupulu dituduh dan dilaporkan menganiaya anggotanya lantaran sempat menangkap Brigadir Faisal Ariandi, yang sebelumnya menghancurkan tembok pesantren dan ancam tembak kakek-kakek.

"Dia (Faisal) sempat menodongkan pistol ke arah pemilik tanah dan juga mecekik penjaga malam yang berjaga di tempat itu," ungkapnya.

AKP Jan Piter Napitupulu kemudian mendapat laporan tersebut dari pemilik tanah dan langsung melakukan penangkapan terhadap anggotanya.

"Saya mengajak Kanit Provost juga untuk menangkapnya. Ini pun pistol jenis air softgun kami amankan," tuturnya

Ia menduga, anggotanya tersebut membekingi salah seorang yang memperebutkan tanah tersebut. Sehingga, Faisal dengan berani mengancam pemilik tanah yang menjadi sengketa tersebut.

"Ya kami kan enggak mungkin kalau ada anggota yang meresahkan masyarakat kami biarkan. Pasti kami amankan," pungkasnya.(cr11/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved