Khazanah Islam

Hikmah Kisah Nabi Ibrahim, Ternyata Katak dan Kampret Dimuliakan dalam Islam, Dilarang Dibunuh

Dalam literasi Islam, terdapat sejumlah hewan-hewan yang dimuliakan Allah. Bahkan ada hewan-hewan

Editor: Dedy Kurniawan
Ist
Hikmah Kisah Katak dan Kelelawar Dalam Islam 

TRIBUN-MEDAN.com - Dalam Islam setiap penciptaan Allah SWT memiliki maksud dan tujuan yang Maha Sempurna. 

Termasuk di antaranya yang menjadi pelajaran dan hikmah adalah penciptaan hewan-hewan di muka Bumi. 

Dari beragam hewan, semuanya bermanfaat dan sebagai bukti kekuasaan Allah, agar hambaNya bersyukur.

Baca juga: Tiga Azab Pelaku Zina, Bahkan Kelak Dibenci Para Penghuni Neraka, Ini Amalan untuk Bertaubat

Baca juga: Amalan Untuk Melembutkan Hati Orang Lain, Baca Doa Nabi Daud, Lengkap Doa Meluluhkan Hati

Dalam literasi Islam, terdapat sejumlah hewan-hewan yang dimuliakan Allah. Bahkan ada hewan-hewan yang dilarang dibunuh dalam Islam. 

Bahkan, dalam kitab suci Al Quran terdapat sejumlah nama surat yang merupakan nama dari hewan. Contohnya Al Baqarah (Sapi Betina), An Naml, An Nahl, Al Ankabut (Laba-laba), Al Fil, Hud. 

Setiap hewan pun diciptakan tidak lain dan tidak bukan hanya semata-mata untuk menyembah kepada Allah. Hewan juga membuktikan dirinya adalah ciptaan yang patuh kepada Allah dan para nabi. 

Baca juga: Mana Lebih Diutamakan, Bayar Utang Dulu atau Bersedekah, Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Baca juga: Kisah Nabi Musa Bertemu Nabi Khidir di Surat Al Kahfi, Terdapat 3 Ilmu Hikmah di Atas Ilmu

Sebagaimana sebuah cerita seekor katak yang dikisahkan dalam Tafsir al-Qurthubi. Terdapat hikmah kisah perjalanan Nabi Ibrahim yang mendapat ujian saat menegakkan Islam. 

Dalam tafsir tersebut disampaikan, ketika Nabi Ibrahim hendak dibakar oleh Raja Namrud (sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari) katak itu merasa tak tahan melihat Nabi Allah diperlakukan demikian.

Katak itu sadar ia tak bisa berbuat apa-apa, tak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan Nabi, yang bisa ia lakukan hanyalah pergi ke tepi sungai dan menaruh air dalam mulutnya.

Baca juga: Pantas Stefan William Ogah Rujuk, Terkuak Dosa Besar Celine Evangelista, Sudah Diingatkan

Baca juga: Paras Ayu Cantik Menawan, Artis Ini Dulu Dicerai, Kini Hidup Bak Ratu Sama Suami Kedua

Baca juga: Berubah Drastis, Juara Indonesia Idol Ini Kini Sulit Ekonomi, Sambung Hidup Jualan Mie Ayam

Dipikir dengan bagaimanapun, katak tersebut tidak akan dapat memadamkan api dan menyelamatkan Nabi Ibrahim, walau Allah akan tetap melindungi kekasih-Nya itu.

Katak itu melompat-lompat dari tepi sungai ke tempat Nabi hendak dibakar, lalu disemburkan air itu dan seperti itu dilakukan berkali-kali agar api padam.

Namun di sisi lain, Allah melihat usaha tersebut. Allah melihat usaha dari hamba-Nya yang kecil itu, Allah melihat besarnya cinta katak itu kepada Nabi Ibrahim dan niatnya untuk menyelamatkan utusanNya. 

Maka, tak heran jika kita mendapati beberapa hadis yang mengharamkan untuk membunuh katak sampai akhir zaman. Dari Abdurrazaaq rahimahullah dalam kitab Al-Mushannaf, Rasulullah SAW bersabda:

“Berilah keamanan bagi katak (jangan dibunuh) karena sesungguhnya suaranya yang kalian dengar adalah tasbih, taqdis, dan takbir. Sesungguhnya hewan-hewan meminta izin kepada Rabb-nya untuk memadamkan api dari Nabi Ibrahim, maka diizinkanlah bagi katak.

Kemudian api menimpanya maka Allah menggantikan untuknya panas api dengan air.” (HR. Anas bin Malik, shahih, Abu Sa’id Asy-Syaamiy Ibrahim bin Abi ‘Ablah dan Abaan bin Shaalih, keduanya tsiqah).

Dari Al-Baihaqiy dalam kitab As-SunanAl-Kubraa, Abdullah bin Amr berkata:

"Janganlah kalian membunuh katak karena sesungguhnya suaranya adalah tasbih, dan janganlah kalian membunuh kelelawar karena sesungguhnya ketika Baitul Maqdis hancur, ia berdoa, ‘Wahai Tuhanku, berilah aku kekuasaan terhadap lautan agar aku bisa menenggelamkan mereka". (HR. Baihaqiy)

Satu perbuatan kecil yang dilakukan oleh seekor katak ternyata mendapatkan balasan yang amat luar biasa besar. Sebagaimana Allah berfirman:

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ

Artinya: “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,” (QS. Az-Zalzalah: 7)

Allah sangat menghargai usaha hamba-Nya, mungkin bagi kita itu adalah sebuah perbuatan kecil yang tak akan membuahkan hasil. Namun, Allah sangat menghargai hal tersebut, dan tentu Allah akan memberi balasan terhadap suatu perbuatan yang dikerjakan. 

Dari kisah ini, benar lah usaha tidak akan menghianati hasil.Kiasan itu mendefiniskan jika seseorang mau berusaha keras dan berjuang secara maksimal maka ia dapat memetik hasil yang baik, begitupula bagi mereka yang hanya berusaha setengah-setengah.

Namun ternyata Allah hanya ingin kita berusaha tanpa memikirkan hasil apa yang akan kita terima. Yang utama adalah niat tulus dan keridhoan Allah. 

Berikut 10 hewan kesayangan malaikat yang dirangkum melalui kanal Youtube Islam Populer.

1. Kucing

Kucing merupakan hewan kesukaan Nabi Muhammad Shallallahu 'alahi wasallam, sekaligus kesayangan malaikat pula.

Hewan ini memiliki keunikan dan keistimewaan yakni bisa mendengarkan suara adzan dan dapat melantunkan adzan juga.

Karena hal tersebut Nabi Muhammad pun sangat menyukai kucing.

Kucing Nabi Muhammad Shallallahu 'alahi wasallam, bernama Mueeza dan sangat menyayangi kucingnya tersebut.

Hal itu pernah beliau lakukan ketika kucingnya tidur di atas jubahnya, alih-alih mengganggunya saat tidur, Nabi malah memotong bagian yang ditiduri kucing tersebut.

Nabi juga berpesan untuk menyayangi kucing, orang yang menelantarkan kucing akan mendapat siksa neraka.

Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam:

"Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidan diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai."  (HR. Bukhari).

2. Semut

Mempunyai tubuh yang kecil tak membuat semut kehilangan keistimewaannya di balik tubuhnya yang kecil itu semut juga disukai oleh malaikat.

Bahkan Allah melarang membunuh semut, bahkan itu tergambar dalam sabda Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam, bahwa seekor semut pernah menggigit salah seorang Nabi.

Nabi tersebut lalu memerintahkan untuk mendatangi sarang semut dan membakarnya.

Tetapi kemudian Allah menurunkan wahyu padanya.

"Apakah hanya karena seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih". (HR. Muslim).

3. Ular

Ular merupakan salah satu hewan yang berbahaya dan paling banyak ditakuti.

Meskipun berbahaya hewan ini ternyata menjadi hewan kesayangan malaikat.

Padahal hewan ini identik dengan hewan yang merusak dan merugikan manusia.

Bahkan biasanya bisa mematikan jika terkena patukannya.

Namun, keistimewaan ular tersebut adalah hewan yang digunakan Nabi Musa alahissalam untuk memusnahkan sihir pada zamannya.

Saat itu Nabi Musa juga membelah lautan menggunakan tongkat dengan pandangan ilusi manusia berubah menjadi ular yang memusnahkan ular sihir pada saat itu.

4. Burung Hud-Hud

Masih ingat kisah Nabi Sulaiman dan burung Hud-hudnya?

Hewan ini menggambarkan kesetiaan pada Nabi tersebut.

Burung Hud-hud memiliki kecerdasan dan kecemerlangan berpikir, hewan ini juga adalah hewan yang dilarang dibunuh oleh Allah Subhanahuwata'ala.

Baca juga: Laporkan Balik Dhena Devanka Atas Tuduhan KDRT, Jonathan Frizzy: Saya Jadi Korban

Larangan tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam,

"Rasulullah melarang membunuh empat macam hewan, semut, lebah, hud-hud, dan shurad", (HR Abu Daud).

Malaikat menjadikan hewan ini menjadi hewan kesayangan karena hewan ini tekait dalam sejarah Nabi Suilaiman alahisallam.

5. Laba-laba

Salah satu hewan yang melindungi Nabi Muhammad Shallallahu 'alahi wasallam ketika akan dibunuh oleh kaum Quraisy adalah Laba-laba.

Kaum Quraisy berencana membunuh Rasulullah dan akhirnya mengadakan sayembraa dengan hadiah 100 unta bagi yang bisa membunuh Muhammad.

Pada saat itu mereka mengutus seseorang untuk membunuh Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam, tapi Allah menyelamatkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alahi wasallam dengan mengutus Laba-laba untuk membuat jarinng untuk menutup Gua Sur, tempat persembunyianRasulullah Shallallahu 'alahi wasallam sehingga pembunuh itu tidak menemukan Rasulullah.

Tak hanya sebagai hewan penyelamat bagi Nabi Muhammad Shallallahu 'alahi wasallam, tapi hewan ini juga jadi hewan kesayangan malaikat.

6. Ikan Paus

Satu lagi hewan yang turut andil dalam sejarah Nabi.

Maka dari itu hewan ini menjadi hewan kesayangan malaikat.

Baca juga: Kisah Lelaki Tidak Pernah Sholat Malam dan Puasa Tapi Ahli Surga, Ternyata Amalannya Sederhana Saja

Hewan tersebut ialah Ikan Paus.

Ikan Paus ini adalah hewan yang menelan Nabi Yunus alaihisallam ketika beliau dilembar ke laut, karena kapal yang ditumpangi oleh Nabi Yunus alaihisallam kelebihan muatan.

Allah pun memerintahkan hewan tersebut memuntahkan Nabi Yunus di daerah yang tandus.

Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh Nabi Yunus yang putus asa karena tak berhasil menyiarkan dakwah kepada kaumnya.

Hewan ini menjadi hewan kesayangan malaikat karena melalui hewan ini Nabi Yunus sadar atas perbuatannya tersebut.

Nabi Yunus berada di dalam perut ikan selama 40 hari dan akhirnya menyadari kelalaiannya tersebut.

7. Belalang

Belalang juga termasuk ke dalam hewan yang disenangi malaikat.

Hal itu karena pada saat Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam mendatangi langit ke tujuh guna mendapatkan perintah Allah, saat itu pula belalang berwarna keemasan bergelantungan di pohon-pohon langit ke tujuh.

Hewan ini beterbangan di daun-daun pohon Sidratul Muntaha.

Penggambaran belalang emas tersebut terdapat dalam sebuah hadits.

Asma binti Abu Bakar Radhiallahuanhu, beliau mendengar Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam bersabda, "Orang yang naik kuda akan mampu melintasi bayang-bayang Pohon Sidratul Muntaha sealam seratus tahun lamanya atau seratus penunggang kuda yang sangat cepat yang berada di bawah naungannya, di sana juga ada belalang dari emas, buahnya seperti kendi yang besar-besar." (HR. Tirmidzi)

8. Unta

Hewan selanjutnya yang disukai malaikat adalah unta.

Unta ini merupakan mukjizat yang diberikan oleh Allah tapi hewan ini dibunuh oleh kaum yang bernama Samud.

Hal itu mendatangkan azab bagi kaum tersebut yang mereka dibinasakan tanpa tersisa satupun dari mereka.

Selain sebagai hewan yang disenangi malaikat, unta juga hewan yang dijamin masuk surga.

Hal ini karena ketika Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam hijrah ke Madinah, hewan inilah yang ditumpangi beliau.

Rasulullah berangkat bersama sahabatnya Abu Bakar Asshidiq.

Dalam perjalanan dakwah Nabi Muhammad Shallallahu 'alahi wasallam yang turun menemaninya hijrah adalah hewan unta.

Unta ini juga digunakan sebagai petunjuk tempat tinggal Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam di Madinah kala itu.

Unta tersebut pun berhenti di rumah milik sahabat yang bernama Abu Ayub Al Anshari.

Sampai akhir hayat Rasulullah tinggal di rumah ini.

9. Kuda

Hewan selanjutnya yang disukai malaikat adalah kuda.

Hewan ini adalah hewan yang membantu Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam dalam penyebaran agama Islam.

Hewan ini juga dianjurkan untuk dipelihara karena di ubun-ubunnya terdapat kebajikan hingga hari kiamat.

Keutamaan kuda juga dijelaskan dalam sebuah hadits, diantaranya hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu ia berkata,

Telah bersabda Nabi Shallallahu 'alahi wasallam "Barang siapa yang menahan seekor kuda di jalan Allah dengan keimanan dan membenarkan janji-Nya, maka kenyangnya kuda itu, kotorannya, dan air kencingnya akan ada di dalam timbangan kebaikannya kelak di hari kiamat."

10. Keledai

Hewan selanjutnya yang jadi hewan kesayangan malaikat adalah keledai.

Hewan tersebut disenangi karena mukjizat hidup dan mati diberikan kepada Allah yang diperlihatkan kepada Nabi Uzair yang diperlihatkan sebagai contoh umat manusia bahwa Allah yang menghidupkan, mematikan dan menciptakan alam semesta.

Selain menjadi hewan kesenangan malaikat, hewan ini juga adalah hewan yang akan dijamin masuk surga bersama dengan hewan-hewan lainnya.

Kisah tentang keledai Nabi Uzair itu terdapat dalam Alquran 'Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutup atapnya.

Ia berkata "Bagaimana Alalh menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun. Kemudian menghisupkannya kembali.

Allah bertanya "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?"

Ia menjawab "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari."

Allah berfirman "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); 

Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging."

Maka tatkala telah nayat kepadanya (bagaiamana Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu" (QS. Al Baqarah: 259).

(*/Tribun-Medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved