Cerita Seleb

Begini Nasib Playboy Mansion setelah Hugh Hefner Meninggal, Intip Potret Perubahannya

Sejak 1971, pendiri majalah Playboy Hugh Hefner menghabiskan sebagian besar hidupnya di Playboy Mansion.

Editor: AbdiTumanggor
TMZ
Komplek The Playboy Mansion kini berubah. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sejak 1971, pendiri Playboy Hugh Hefner menghabiskan sebagian besar hidupnya di Playboy Mansion. Namun, Hefner diketahui telah menjual properti tersebut.

Hefner meninggal Rabu (27/9/2017) lalu, pada usia 91 tahun, dengan menyisakan masa depan Playboy Mansion yang tidak pasti.  Kendati begitu, warisannya diyakini masih bisa dinikmati untuk beberapa generasi ke depan.

Seperti dikutip House Beautiful dari CNNMoney, mansion seluas 20.000 kaki persegi atau 1.858,06 meter persegi itu memiliki 12 kamar tidur dengan beberapa dapur, ruang gym, ruang permainan hingga gudang anggur.

Selain itu, juga terdapat lapangan tenis, rumah tamu kolam renang yang terkenal yang disebut Grotto.

Hunian mewah ini juga memiliki lisensi kebun binatang, yang artinya berbagai hewan seperti monyet dan burung eksotis dapat berkeliaran dengan bebas di seluruh wilayah properti yang terletak di Holmby Hills, Los Angeles ini.

The Los Angeles Times melaporkan, proyek itu dibangun tahun 1927 dan dirancang oleh Arthur R. Kelly, pewaris department store Arthur Letts Jr.

Playboy membeli properti tersebut pada tahun 1971 seharga 1,1 juta dollar AS.

Pembelian tersebut sempat menjadi harga rumah termahal di Los Angeles kala itu.

Kini laku terjual 200 kali lipat. Seharaga US$ 200 juta atau setara Rp 2,6 triliun. Namun dalam beberapa pemberitaan sebelumnya disebutkan kalau The Playboy Mansion dengan seharga 1,1 juta dollar AS.

Rumah yang dimiliki Playboy Enterprises sebelum dijual, menjadi simbol merek Playboy, dan semua kebebasan seksual serta pesta liar yang menyertainya.

Cerita pesta di mansion menjadi cerita Hollywood, dan kemudian menjadi rumah bagi reality show E!, bertajuk The Girls Next Door.

Hugh yang menikah dengan Crystal, Playboy Playmate Of The Month untuk bulan Desember 2009.
Hugh yang menikah dengan Crystal, Playboy Playmate Of The Month untuk bulan Desember 2009. (dailymail.com)

Sosok Pembeli

Tahun 2009, Daren Metropoulos, putra miliarder C. Dean Metropoulos dan rekan pemilik Hostess Brands, membeli tempat tinggal di sebelah Hefner seharga 18 juta dollar AS.

Dia kemudian menjadikannya taman dan halaman, yang berada di sebelah Los Angeles Country Club.

Properti itu telah digunakan oleh mantan istri Hefner, Kimberley Conrad, dan anak-anak mereka sebagai tempat tinggal pribadi.

Sementara itu, pada 2016, Daren membeli Playboy Mansion seharaga US$ 200 juta atau setara Rp 2,6 triliun dengan syarat Hefner dan istrinya, Crystal, dapat menghuninya sampai meninggal dunia.

Tentu Hefner pun membayar biaya sewa 1 juta dollar AS per tahun kepada Daren.

Pembelian Mansion tersebut meliputi patung-patung, gargoyles, bahkan berbagai arcade permainan yang terdapat di dalam properti tersebut.

Daren Metropoulos, seorang bos perusahaan ekuitas yang kini berumur 37 tahun, saat ini tinggal di rumah yang bersebelahan dengan Playboy Mansion.

Ia merupakan bos Metropoulos & Co yang didirikan ayahnya, Dean Metropoulos.

"Nilai sejarah properti ini melebihi kepopulerannya dan mendapat kesempatan untuk memilikinya merupakan sebuah keistimewaan," kata Metropoulos seperti dilaporkan BBC.

Perubahan The Playboy Mansion
Perubahan The Playboy Mansion (TMZ)
Konstruksi The Playboy Mansion
Perombakan The Playboy Mansion (TMZ)

Potret Perubahan The Playboy Mansion

Kini, The Playboy Mansion telah berubah. Gaya klasik tak terlihat lagi.

Dilansir dari TMZ, konstruksi sudah berlangsung selama 2 tahun ini.

TMZ membagikan beberapa foto yang diambil dari udara yang menunjukkan konstruksi besar-besaran.

Atap bangunan tidak tampak lagi dengan gaya klasik. Bahkan ruang bawah tanah ikut direnovasi.

Perombakan Mansion dimulai pada April 2020.

Miliarder Daren Metropoulos mengajukan izin untuk taman bermain barunya pada Juli 2019.

Hugh Hefner dan wanita-wanita Playboy.
Hugh Hefner dan wanita-wanita Playboy. (eva.vn)

Mengenang Kehidupan Glamor Hefner

Hugh Hefner, nama yang membuat orang langsung mengaitkannya dengan majalah hiburan pria dewasa, Playboy.

Menciptakan Playboy pada 1953, majalah tersebut langsung memberikan pengaruh utama terhadap revolusi seksual di Amerika Serikat (AS) pada dekade 1960-an.

Tidak hanya dikenal sebagai pengusaha, Hefner juga merupakan pembela kebebasan berekspresi, dan aktivis politik pada isu tertentu.

Berikut rangkumannya yang dikutip dari Kompas.com, pada Sabtu (23/10/2021).

1. Awal Kehidupan

Hefner lahir di Chicago, Illinois, pada 9 April 1926, dan merupakan anak sulung pasangan Glenn Lucius Hefner dan Grace Caroline.

Dia bersekolah di Sekolah Dasar Sayre dan SMP Steinmetz. Selama bersekolah, situs Biography melaporkan kalau IQ Hefner terbilang tinggi, yakni 152.

Saat di Steinmetz, dia mendirikan koran sekolah yang menjadi penanda bakatnya di dunia jurnalistik.

Hefner diketahui juga pernah membuat komik berjudul School Daze, yang mempu memainkan imajinasi dari anak-anak sebayanya.

Pada 1944-1946, tepatnya saat masa Perang Dunia II, Hefner berdinas di militer sebagai penulis bagi koran Angkatan Darat AS.

Selepas berdinas di militer, Hefner sempat berkuliah di Institut Seni Chicago pada musim panas sebelum berpindah ke Universitas Illinois di Urbana-Champaign.

Hefner lulus sebagai Sarjana Psikologi dalam waktu 2,5 tahun, atau pada 1949. Setelah lulus, dia sempat berkuliah lagi di Jurusan Sosiologi Universitas Northwestern.

Namun, Hefner dikeluarkan tidak lama sesudahnya. Di kampus itu, Hefner bertemu dengan istri pertamanya, Mildred "Milie" Williams yang dinikahi pada 1949.

Hefner kemudian bekerja menjadi copywriter di majalah Esquire yang saat itu memuat karya penulis seperti Ernest Hemingway maupun F Scott Fitzgerald.

Pada Januari 1952, Hefner memutuskan keluar dari pekerjaannya karena permintaan kenaikan gajinya sebesar 5 dolar AS, atau 50 dolar AS pada saat ini, sekitar Rp 688.503, ditolak.

2. Mulai Mendirikan Playboy

Lepas dari pekerjaannya di Esquire, Hefner meminjam uang 8.000 dolar AS dari 45 investor, termasuk bank dan ibunya, untuk mendirikan Playboy.

Dalam wawancaranya dengan majalah E! di 2006, Hefner mengaku kalau ibunya tidak percaya akan perusahaannya. "Pinjaman merupakan bentuk kepercayaan ibu terhadap anaknya," katanya.

Di Desember 1953, Hefner meluncurkan Stag Party, nama awal Playboy, dan menampilkan ikon seks pada masa itu, Marilyn Monroe.

Namun, foto Marilyn Monroe tidak diambil secara langsung. Hefner memperolehnya dari sebuah kalender yang tahunnya tercatat 1949.

Edisi pertama Stag Party dengan foto Monroe telanjang di dalamnya kemudian laku terjual hingga 50.000 kopi.

Setelah itu, Hefner kemudian merubah nama Stag Party karena dia tidak ingin terlibat sengketa hukum terkait penamaan dengan majalah Stag.

Seorang teman menyarankannya nama Playboy, yang kemudian langsung disetujui Hefner karena mencerminkan hidup mewah nan canggih.

Kehadiran Playboy langsung menjadi sensasi. Apalagi, di kala itu masyarakat AS berusaha memulihkan diri dari depresi ekonomi dan Perang Dunia II.

Cover Majalah Playboy yang menampilkan edisi Marilyn Monroe. (Indian Express)
Cover Majalah Playboy yang menampilkan edisi Marilyn Monroe. (Indian Express)

3. Mengembangkan Pengaruh

Hefner memperkenalkan logo Playboy yang dipakai hingga saat ini, kelinci yang mengenakan dasi kupu-kupu, pada edisi kedua.

Hefner memilih kelinci karena hewan itu tidak sekadar lincah dan ceria. Namun juga merupakan "bentuk konotasi seksual penuh humor".

Hefner ingin membedakan majalahnya dengan kompetitor lainnya, yang pada masa itu mengedepankan sisi perkasa pria ketika beraktivitas di luar ruangan.

Hefner memutuskan bahwa majalahnya harus kosmopolitan, menampilkan pria sebagai pribadi intelektual, dan lebih menampilkan citra seksual.

Pada akhir 1950-an, Playboy telah melampaui majalah Esquire dengan penjualan satu juta eksemplar per bulan.

Namun, bekerja di bidang publikasi akhirnya memberikan pengaruh terhadap kehidupan sekaligus rumah tangga Hefner.

Dia dan Millie memutuskan bercerai di 1959 setelah mempunyai dua anak, Christie dan David.

Sebagai pria lajang, Hefner kemudian mempunyai banyak pacar, dan dikenal karena romansa, dan sosoknya yang begitu bersahaja.

Pada 1960-an, selama 25 tajuk rencana yang dibuat, Hefner selalu memperkenalkan apa itu "Filosofi Playboy".

Filosofi tersebut berdasarkan keyakinan fundamental Hefner tentang sifat alamiah pria dan wanita, dan menyerukan soal seksualitas manusia sesungguhnya.

Meski begitu, Hefner tidak melupakan fakta bahwa gambar tentang wanita bugil menjadi daya tarik utama majalahnya.

4. Masa Keemasan

Di 1960-an, Hefner menjadi cerminan dari Playboy sesungguhnya.

Seorang pria cerdas dibalut jas dari sutra, dan selalu membawa rokok pipa di tangan.

Dia menjadi seorang pria terkenal nan kaya raya, dan selalu ditemani gadis muda ke manapun dia pergi.

Seiring dengan kesuksesan yang diterima majalahnya, Hefner dengan senang memosisikan dirinya sebagai ikon karismatik, dan perwakilan revolusi seksual di 60-an.

Majalahnya yang terus mengalami peningkatan sirkulasi membuat Hefner mampu mengembangkan jaringan perusahaannya.

Playboy Enterprises tidak hanya majalah. Hefner juga membangun hotel, agensi model, dan mengelola beberapa majalah lain.

Saat itu, Hefner juga memandu dua serial televisi, Playboy's Penthouse (1959-1960), dan Playboy After Dark (1969-1970).

Dua acara tersebut tayang secara mingguan, dan selalu menampilkan para Playboy Playmates, atau model yang berada di sampul depan Playboy.

Para Playboy Playmates itu bakal menemani Hefner dan bintang tamu untuk membicarakan isu-isu tertentu.

Namun, kesuksesan Hefner juga pernah menuai kontroversi. 4 Juni 1963, Hefner ditangkap setelah salah satu edisi majalahnya menampilkan foto telanjang aktris Hollywood Jayne Mansfield.

Juri pengadilan tidak bisa menemukan celah dalam dakwaan Hefner, sehingga kasusnya kemudian gugur setelahnya.

Dakwaan tersebut tidak menyurutkan pamor Hefner dan Playboy Enterprises. Pada 1964, dia mendirikan Yayasan Playboy.

Yayasan tersebut bakal fokus untuk mendukung setiap usaha yang berkaitan dengan melawan penyensoran, dan melakukan penelitian tentang seksualitas manusia.

Hugh Hefner dan Crystal Haris
Hugh Hefner dan Crystal Haris.

5. Tantangan dan Perampingan

Pada 1971, Hefner membangun Playboy Enterprises sebagai perusahaan besar. Majalahnya saja telah menembus sirkulasi 7 juta eksemplar per bulan, yang memberikan keuntungan 12 juta dolar di 1972.

Pada masa itu, Hefner mulai mempunyai dua rumah mewah yang terletak di Chicago dan kawasan Holmby Hills, Los Angeles.

Selain itu, dia juga memiliki pesawat pribadi yang diberi nama Big Bunny. Pesawat tersebut mempunyai kamar tidur, ruang disko, hingga bioskop mini.

Pada pertengahan 1970-an, Playboy mulai mengalami masa sulit. Tidak hanya lewat resesi ekonomi, namun juga rivalitas dengan majalah pria lain bernama Penthouse yang didirikan oleh Bob Guccione.

Pada awalnya, Hefner menanggapi rivalitas tersebut dengan menampilkan lebih banyak gambar model telanjang.

Namun, para pemasang iklan langsung protes, sehingga angka penjualan turun secara signifikan.

Hefner kemudian hanya fokus terhadap majalah, dan mulai melepas satu per satu gurita bisnis yang meliputi hotel hingga media lain.

Hefner lalu merombak standar fotografi di Playboy, dan memperkenalkan fitur baru bernama Girls of the Big Ten.

Selama beberapa tahun sesudahnya, berbagai macam selebritas perempuan pernah tampil sebagai sampul majalah Playboy.

Sebut saja penyanyi Madonna, aktris Kate Moss, model asal Inggris Naomi Campbell, Drew Barrymore, hingga Pamela Anderson.

Namun, Playboy diterpa kritikan karena dianggap terlalu menampilkan perempuan sebagai obyek komersialisasi.

Ikon feminis Gloria Steinmen pernah menyamar sebagai pelayan pada 1963, dan merekam para pekerja wanita yang ada di sana.

6. Transisi dan Proyek Lain

Pada 1985, Hefner menderita stroke minor. Dia menganggap sakitnya terjadi karena buku yang ditulis Peter Bogdanovich berjudul The Kiling of the Unicorn.

Buku tersebut menampilkan mantan Playboy Playmate bernama Dorothy Stratten yang dibunuh pada 14 Agustus 1980. Dalam buku itu, terdapat kritik tentang cara Hefner menangani Stratten.

Stroke yang dialami Hefner seakan peringatan untuk segera berbenah diri. Dia kemudian berhenti merokok, mulai berolahraga, dan tidak terlalu ambisius soal karir.

Hefner lalu menikahi kekasihnya, Kimberly Conrad di 1989. Saat itu, banyak yang menganggap atmosfer di Playboy Mansion lebih kekeluargaan.

Di 1988, Hefner menyerahkan pengelolaan Playboy Enterprises kepada putrinya Christie, dan fokus kepada filantropi serta proyek hak-hak sipil.

Dia meminta kepada yayasannya di 1993 untuk meluncurkan penghargaan tahunan Kebebasan Berekspresi di Festival Film Sundance.

Hefner mendonasikan 2 juta dolar AS terhadap proyek film Universitas California Selatan di 2007, dan berkontribusi terhadap restorasi film klasik.

7. Kematian

Hefner meninggal dunia di Playboy Mansion pada 27 September 2017 dalam usia 91 tahun.

Dilaporkan, penyebab kematiannya adalah serangan jantung, kegagalan pernapasan, sepsis, dan infeksi bakteri E Coli.

Dia kemudian dikebumikan di samping Marilyn Monroe di Westwood Memorial Park, Los Angeles, pada 30 September 2017.

(*/tribunmedan/kompas.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved