Mengejutkan Eksekutor Penembak Dantim BAIS TNI Pidie Kapten Inf Abdul Majid adalah Tukang Pangkas

Kapten Inf Abdul Majid (53) tewas setelah diberondong oleh eksekutor F (42), seorang tukang cukur, dengan senjata laras panjang SS1-V2.

Editor: Tariden Turnip
facebook
Mengejutkan Eksekutor Penembak Dantim BAIS TNI Pidie Kapten Inf Abdul Majid adalah Tukang Pangkas. Tiga tersangka perampok dan penembak Kapten Abdul Majid 

TRIBUN-MEDAN.COM - Mengejutkan ternyata eksekutor penembak Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI di wilayah Pidie Kapten Inf Abdul Majid (53) adalah seorang tukang pangkas.

Kapten Inf Abdul Majid (53) tewas setelah diberondong oleh eksekutor F (42), seorang tukang cukur, dengan senjata laras panjang SS1-V2.

Senjata SS1-V2 yang digunakan F adalah milik D (43) seorang petani.

Satu tersangka lagi adalah M (41) wiraswasta, sebagai perencana pertemuan dan kenal dengan korban Kapten Abdul Majid.

Tiga tersangka ditangkap di lokasi berbeda.

Tersangka M ditangkap di Gampong Langgien Sagu, Kecamatan Banda Baru, Pidie Jaya, Minggu, pukul 06.00 WIB.

Tersangka F ditangkap di Jalan Banda Aceh-Medan, Gampong Sagu, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, pagi tadi, sekitar pukul 09.30 WIB.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy menunjukkan foto tiga pelaku perampokan Kapten Abdul Majid
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy menunjukkan foto tiga pelaku perampokan Kapten Abdul Majid (kompas.com)

Tersangka D ditangkap dini hari tadi, sekitar pukul 00.20 WIB di Gampong Tanjung Mali, Kecamatan Sakti, Pidie.

Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan barang bukti satu pucuk senjata beserta amunisi dan uang tunai Rp 35 juta.

"Tiga tersangka yang berhasil ditangkap kemarin yaitu D (48) pemilik senjata, M (41), dan F (42)," ujar Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, dalam konferensi pers, Minggu (31/10/2021).

Kronologi Perampokan

Tersangka AF, D, dan M telah merencanakan perampokan dan pembunuhan terhadap Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI di wilayah Pidie, Aceh, Kapten Inf Abdul Majid (53).

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy menjelaskan, tersangka M yang telah mengenal korban, mengetahui bahwa biasanya korban membawa sejumlah uang di dalam mobilnya.

M yang mengetahui informasi itu kemudian pada Rabu (27/10/2021) mengajak AF dan D bertemu di ladang cabai milik D.

Di sana M mengajak AF dan D untuk merampok korban.

Setelah bersepakat, rencana tersebut kemudian dijalankan.

Sang eksekutor AF dipersenjatai SS1 V2 yang berasal dari sisa konflik di Aceh.

M kemudian mengajak korban bertemu di Jalan Lhok Krincong, Gampong Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (28/10/2021).

Sebelum bertemu, M menyampaikan kepada pelaku F agar menembak mobil yang ditumpangi korban ketika M keluar dari mobil korban.

F yang melihat M sudah keluar dari mobil, kemudian menembak pintu sopir hingga menewaskan korban.

M kemudian masuk ke dalam mobil dan membawa lari uang sebesar Rp 35 juta.

Keesokan harinya, F, D, dan M kembali bertemu di ladang D untuk bagi hasil.

Kepada rekannya, M mengaku uang yang dibawa korban hanya berjumlah Rp 5 juta.

Uang itu kemudian dibagikan masing-masing untuk F sebesar Rp 1 juta, D Rp 500.000, dan sisanya M.

"Ini murni perampokan, kami sudah dalami. Mereka ingin menguasai uang korban," ujar Winardy.

Para pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan Pasal 340 jo Pasal 365 KUHP jo UU Darurat nomor 12 tahun 1951.

Jenazah Dantim BAIS Pidie, Kapten ABD Majid, SH, MSM, saat tiba di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, Kamis (28/10/2021). (kiri insert). POTRET Petugas memeriksa selongsong peluru di badan jalan depan Pos Polisi (Pospol) Panton Reu, Polres Aceh Barat di jalan lintas Meulaboh-Tutut, kawasan Desa Manggie, Kecamatan Panton Reu yang diberondong OTK dengan AK-47 dan M-16, Kamis (28/10/2021). (kanan)
Jenazah Dantim BAIS Pidie, Kapten ABD Majid, SH, MSM, saat tiba di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, Kamis (28/10/2021). (kiri insert). POTRET Petugas memeriksa selongsong peluru di badan jalan depan Pos Polisi (Pospol) Panton Reu, Polres Aceh Barat di jalan lintas Meulaboh-Tutut, kawasan Desa Manggie, Kecamatan Panton Reu yang diberondong OTK dengan AK-47 dan M-16, Kamis (28/10/2021). (kanan) (SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM)

Sebelumnya diberitakan Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Pidie, Kapten ABD Majid, SH, MSM, meninggal dunia karena ditembak di Jalan Lhok Krincong, Gampong Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Pidie, Aceh, Kamis (28/10/2021) sekitar 17.18 WIB. 

Saat kejadian, Kapten Abdul Majid yang beralamat di Bathupat Barat, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe itu sedang mengemudi Toyota Fortuner warna putih BL 1598 NH, menuju Gampong Lhok Panah.

Saat itu, terdengar letusan senjata api (senpi) satu kali. Kemudian, beberapa saat usai kejadian, melintas saksi bernama Syarwan bersama istrinya dengan mengendarai sepeda motor (sepmor).

Selanjutnya, Syarwan dihentikan oleh seorang teman dari korban yang tidak diketahui identitasnya.

Teman korban meminta tolong Syarwan untuk membawa Dantim BAIS Pidie ini yang mengalami luka di bagian perut ke rumah sakit.

Lalu, korban dibawa naik ke sepeda motor Syarwan dan dibawa ke rumah penduduk di Gampong Lhok Panah.

Kemudian, korban akhirnya dibawa ke RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli.

Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Detik-detik Komandan BAIS TNI Tewas Ditembak, Salah Satu Pelaku Kenal Korban dan Rancang Pembunuhan",  "3 Penembak Komandan BAIS TNI di Aceh Ditangkap, Pembunuhan Sudah Direncanakan".
Penulis : Kontributor Kompas TV Aceh, Raja Umar

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved