Pantesan Banyak yang Menyadap Pohon Pinus, Ternyata Getahnya Pengganti Minyak Bumi di Masa Depan

Resin dari pohon pinus adalah "emas cair" dunia yang belum dimanfaatkan sebagai alternatif ramah lingkungan pengganti produk seperti plastik

Editor: AbdiTumanggor
Kristianto Purnomo/Kompas.com/bbc/SUSANA GIRÓN
Ilustrasi Hutan pinus di Taman Wisata Alam Gunung Pancar, Bogor. 

Tetapi menurut Alejandro Chozas, profesor di departemen teknik kehutanan Universitas Politeknik Madrid, baru pada abad ke-19 dan ke-20, ekstraksi resin pinus menjadi benar-benar menguntungkan di wilayah Castilla y León.

Ketika teknologi dan industrialisasi membantu mengubah getah yang kental seperti susu menjadi bahan plastik, pernis, lem, ban, karet, terpentin (zat mengencerkan tinta dan cat), dan bahkan bahan tambahan makanan pada pertengahan abad ke-19, pemilik hutan pinus yang lebat di Castilla y León melihat peluang. Segera, para pekerja meretas kulit pohon pinus resin di seluruh wilayah untuk mengumpulkan getah yang berharga.

Dan ketika proses yang memakan waktu ini sekarang telah berhenti di sebagian besar dunia, dalam dekade terakhir ini Castilla y León seperti mengalami kelahiran kembali.

Castilla y León adalah rumah bagi banyak produsen resin dibandingkan tempat lain di Eropa dan salah satu tempat terakhir di benua tempat praktik ini masih berlangsung.

Saat ini, banyak keluarga di wilayah tersebut dengan bangga memamerkan alat ekstraksi getah pinus tua dan foto kerabat mereka yang

Saat ini, banyak keluarga di wilayah tersebut dengan bangga memamerkan alat ekstraksi getah pinus tua dan foto kerabat mereka yang "berdarah" di pohon. (SUMBER GAMBAR,SUSANA GIRÓN)

Dari "mati menjadi hidup"

Mariano Gómez, lahir di Provinsi Ávila dan telah bekerja selama 32 tahun sebagai pembuat resin pinus.

"Ayah saya adalah produsen resin dan saya belajar darinya. Pada awalnya, saya menggunakan kapak penebang pohon, yang membuat tangan saya akan sangat sakit. Saat ini, alat-alatnya dirancang lebih baik untuk setiap tugas, [tetapi] mereka [masih] manual," ujarnya.

Gómez dan banyak penduduk setempat lainnya kini menyimpan kapak dan peralatan resin kuno milik nenek moyang mereka di rumah.

Meskipun proses ekstraksi secara praktik tidak berubah sejak revolusi industri dimulai, produsen resin saat ini telah mengembangkan alat yang lebih efisien dan ergonomis (sehingga nyaman dipakai), serta produk kimia yang merangsang sekresi resin.

Hasilnya, produktivitas resin menjadi sangat meningkat.

Fokus pekerja di masa lalu adalah mengekstraksi pohon "sampai mati" dengan metode yang sangat agresif.

Kini telah terjadi pergeseran ke "hidup", yang meminimalkan jumlah sayatan pada kulit kayu dan mengurangi kerusakan pada pohon.

Getah resin yang kental dan berwarna putih susu digunakan untuk membuat benda-benda seperti plastik, pernis, lem, ban, karet, terpentin, dan bahkan bahan tambahan makanan.

Getah resin yang kental dan berwarna putih susu digunakan untuk membuat benda-benda seperti plastik, pernis, lem, ban, karet, terpentin, dan bahkan bahan tambahan makanan. (SUMBER GAMBAR,SUSANA GIRÓN)

"Mendarahi" (menderes) pohon

Sumber: bbc
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved