News Video
Polda Dalami Dugaan Pemakaian Senjata Api Preman Bacok Polisi di Medan, Saksi Dengar 2 Kali Letusan
Polisi masih menyelidiki, dugaan penggunaan senjata api, saat sekelompok orang menyerang rumah milik oknum Polwan Aiptu Surya Ningsih
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polisi masih menyelidiki, dugaan penggunaan senjata api, saat sekelompok orang menyerang rumah milik oknum Polwan Aiptu Surya Ningsih di kawasan Medan Helvetia.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan, bahwa saat ini Polrestabes Medan masih melakukan penyelidikan atas laporan korban yang mendengar suara letusan senjata api pada saat kejadian.
Ia mengaku, belum mendapatkan informasi terkait olah Tempat Perkara Kejadian (OTK) yang dilakukan pihaknya, apakah ada ditemukannya selongsong peluru atau tidak.
"Kita dalami hasil keterangan dari korban, saya belum dapat laporan hasil olah TKP nya. Tapi yang jelas apapun hasil olah TKP yang dilakukan di sana tentu untuk mengungkapkan peristiwa ini," katanya kepada Tribun-medan.com, Rabu (3/11/2021).
Hadi menambahkan, Polrestabes Medan masih mendalami kejadian penyerangan, yang melukai satu orang anggotanya yang saat itu sedang berada di lokasi.
Ia pun menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mengejar para pelaku penyerangan yang merusak rumah milik Aiptu Surya Ningsih dan mobil suaminya Edi Susanto.
"Kasusnya masih didalami oleh penyidik, yang jelas Polrestabes Medan bekerja keras untuk mengungkapkan kasus itu, mohon doanya agar segera terungkap," ujarnya.
Hadi mengatakan, usai kejadian polisi juga telah menyita beberapa barang bukti, di lokasi kejadian.
"Jadi kita telah mengumpulkan alat bukti, kemudian fakta-fakta yang ada di lapangan untuk segera menangkap dan mengejar para pelaku," katanya.
Sebelumnya, kejadian penyerangan tersebut bermula dari usaha sewa menyewa mobil truk yang dilakukan oleh Edi Susanto kepada seseorang beinisial D.
Saat itu, terjadi perselisihan antar keduanya yang berujung pada penyerangan rumah dan pembacokan seorang polisi bernama Aipda Eko Sugiawan, yang merupakan adik Edi, pada Jumat (22/10/2021) lalu.
Saat penyerangan berlangsung, Edi yang tiba di lokasi mengaku sempat mendengarkan suara ledakan senjata sebanyak dua kali.
"Pas saya buka kaca itu, saya pantau. Denger saya dua kali letusan senjata apa. Jadi saya perhatian itu, dari mana. Yang jelas saksi banyak yang mendengar itu," kata Edi Susanto.
Diketahui, aksi penyerangan itu sempat terekam kamera pengawas CCTV, yang terpaksa di sekitaran lokasi kejadian.
Dalam rekaman tersebut, tampak puluhan mobil masuk ke dalam komplek.
Tak lama, terlihat mobil Edi berwarna putih berhenti di pinggiran jalan komplek.
Setelah itu, puluhan mobil yang awalnya masuk keluar lagi.
Tiba-tiba puluhan mobil ini berhenti dan langsung melalukan penyerangan terhadap mobil Edi.
(cr11/tribun-medan.com)