Materi Belajar Sekolah

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. Indonesia dijuluki sebagai Negara Biodiversitas dan menempati peringkat ketiga di dunia.

Pixabay
Persebaran Flora dan Fauna 

TRIBUN-MEDAN.com - Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia.

Indonesia dijuluki sebagai Negara Biodiversitas dan menempati peringkat ketiga di dunia.

Indonesia diperkirakan menyumbang setidaknya 16,2% jenis burung, 4,6% jenis amfibi, 12,2% jenis mamalia, 7,1% jenis reptil, 14,1% jenis ikan, dan 10,9% jenis tumbuhan untuk biodiversitas dunia.

Biodiversitas di Indonesia didukung oleh letak geografis dan iklim tropis sehingga menjadi habitat yang ideal.

Letak geografis tersebut menyebabkan biodiversitas di Indonesia mendapat pengaruh dari Benua Asia dan Benua Australia.

Berikut Manfaat Mengkonsumsi Air Putih dengan pH Tinggi Bagi Kesehatan Tubuh

Teks Eksposisi: Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, dan Pola Pengembangan Teks Eksposisi

Persebaran Biodiversitas di Indonesia

Alfred Russel Wallace merupakan ilmuan dari Inggris yang melakukan perjalanan di Nusantara pada pertengahan abad 19.

Kisah perjalanannya serta penemuannya akan fauna di Nusantara dijabarkan dalam bukunya yang berjudul The Malay Archipelago.

Hasil penemuannya membentuk sebuah teori mengenai garis khayal yang menjadi batas zoogeografi antara Asia dan Australia yang dinamakan dengan Garis Wallace.

Garis ini dimulai dari Selat Lombok yang ditarik menuju ke utara melewati Selat Makassar dan kemudian membelok ke Laut Sulawesi, akhirnya ke Samudera Pasifik melewati celah antara Mindanao (Filipina) dan Kepulauan Sangihe.

Pembagiannya adalah sebelah barat mendapat pengaruh dari Asia dan sebelah timur mendapat pengaruh dari Australia.

Pelseneer (1904) mengusulkan teori lain dalam persebaran fauna di Indonesia dengan menggunakan teori Max Weber.

Garis Weber merupakan garis khayal hasil dari Ekspedisi Siboga berdasarkan kedalaman laut sebagai pembagi antara persebaran fauna di Asia dan Australia.

Hasilnya menunjukkan bahwa sebelah barat Garis Weber seacara lebih dari 50% mendapat pengaruh dari fauna Asia, sedangkan sebelah timur lebih dari 50% mendapat pengaruh dari Australia.

Namun, Mayr (1945) meyakini bahwa Garis Wallace bukan antara Asia dan Australia, melainkan tepian garis Paparan Sahul yang bermula di antara Kepulauan Aru dan Kepulauan Kei yang kemudian berlanjut ke sebelah timur Pulau Seram, terus ke celah di antara Pulau Halmahera dan Waigeo, dan berakhir di Samudera Pasifik.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved