5 Penyebab Jerman Diguncang Covid-19: Tingkat Kekebalan Vaksin Menurun, 50.000 Kasus Per Hari

Lonjakan kasus Covid-19 varian baru terjadi di Negara Jerman. Negara yang berpusat di Kota Berlin itu melaporkan 50.196 kasus Covid-19 baru.

Ist
Kasus Covid-19 di Jerman 

TRIBUN-MEDAN.com - Lonjakan kasus Covid-19 varian baru terjadi di Negara Jerman

Negara yang berpusat di Kota Berlin itu melaporkan 50.196 kasus Covid-19 baru.

Jumlah kasus harian tersebut merupakan yang tertinggi sejak pandemi dimulai.

Ini adalah pertama kalinya negara itu berjuang melawan gelombang besar meskipun mayoritas penduduknya sudah divaksinasi dua dosis.

Sekarang timbul pertanyaan, mengapa Covid-19 di Jerman kembali melonjak bahkan mencapai rekor tertinggi?

Para pengguna komuter mengenakan masker wajah melindungi diri dari virus corona saat mereka tiba di stasiun transportasi umum Brandenburger Tor di Berlin, <a href='https://medan.tribunnews.com/tag/jerman' title='Jerman'>Jerman</a>, Jumat (12/11/2021). <a href='https://medan.tribunnews.com/tag/jerman' title='Jerman'>Jerman</a> memerangi gelombang keempat virus corona dengan jumlah infeksi yang tinggi dalam beberapa hari terakhir .

Melansir DW, ada 5 penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Jerman.

1. Efek tidak divaksinasi

Sejauh ini, sekitar 67 persen penduduk Jerman telah diberi vaksin Covid-19 dosis penuh.

Tetapi, para ahli telah memperingatkan bahwa persentase tersebut tidak cukup tinggi untuk mengendalikan virus.

“Tingkat vaksinasi kami masih di bawah 75 persen dari populasi Jerman,” kata Presiden Masyarakat Jerman untuk Imunologi Christine Falk.

“Dikombinasikan dengan kurangnya pembatasan sosial, ini memungkinkan virus menyebar hampir secara eksklusif di antara yang tidak divaksinasi,” sambung Falk.

Menurut Robert Koch Institute, jumlah pasien Covid-19 dari kelompok usia 18 hingga 59 tahun yang tidak divaksinasi dan menjalani rawat inap saat ini sekitar empat kali lebih tinggi daripada yang divaksinasi.

Untuk pasien Covid-19 di atas 60 yang tidak divaksinasi dan menjalani rawat inap, perbandingannya enam kali lebih tinggi.

2. Menurunnya kekebalan

Vaksin Covid-19 terbukti secara signifikan menurunkan risiko gejala berat dan kematian, namun tidak sepenuhnya melindungi terhadap infeksi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved