5 Penyebab Jerman Diguncang Covid-19: Tingkat Kekebalan Vaksin Menurun, 50.000 Kasus Per Hari
Lonjakan kasus Covid-19 varian baru terjadi di Negara Jerman. Negara yang berpusat di Kota Berlin itu melaporkan 50.196 kasus Covid-19 baru.
TRIBUN-MEDAN.com - Lonjakan kasus Covid-19 varian baru terjadi di Negara Jerman.
Negara yang berpusat di Kota Berlin itu melaporkan 50.196 kasus Covid-19 baru.
Jumlah kasus harian tersebut merupakan yang tertinggi sejak pandemi dimulai.
Ini adalah pertama kalinya negara itu berjuang melawan gelombang besar meskipun mayoritas penduduknya sudah divaksinasi dua dosis.
Sekarang timbul pertanyaan, mengapa Covid-19 di Jerman kembali melonjak bahkan mencapai rekor tertinggi?
Melansir DW, ada 5 penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Jerman.
1. Efek tidak divaksinasi
Sejauh ini, sekitar 67 persen penduduk Jerman telah diberi vaksin Covid-19 dosis penuh.
Tetapi, para ahli telah memperingatkan bahwa persentase tersebut tidak cukup tinggi untuk mengendalikan virus.
“Tingkat vaksinasi kami masih di bawah 75 persen dari populasi Jerman,” kata Presiden Masyarakat Jerman untuk Imunologi Christine Falk.
“Dikombinasikan dengan kurangnya pembatasan sosial, ini memungkinkan virus menyebar hampir secara eksklusif di antara yang tidak divaksinasi,” sambung Falk.
Menurut Robert Koch Institute, jumlah pasien Covid-19 dari kelompok usia 18 hingga 59 tahun yang tidak divaksinasi dan menjalani rawat inap saat ini sekitar empat kali lebih tinggi daripada yang divaksinasi.
Untuk pasien Covid-19 di atas 60 yang tidak divaksinasi dan menjalani rawat inap, perbandingannya enam kali lebih tinggi.
2. Menurunnya kekebalan
Vaksin Covid-19 terbukti secara signifikan menurunkan risiko gejala berat dan kematian, namun tidak sepenuhnya melindungi terhadap infeksi.