5 Penyebab Jerman Diguncang Covid-19: Tingkat Kekebalan Vaksin Menurun, 50.000 Kasus Per Hari
Lonjakan kasus Covid-19 varian baru terjadi di Negara Jerman. Negara yang berpusat di Kota Berlin itu melaporkan 50.196 kasus Covid-19 baru.
Dengan melonjaknya jumlah kasus, risiko tertular Covid-19 bagi orang yang divaksinasi juga ikut meningkat.
“Jumlah yang meningkat juga meningkatkan tekanan pada orang yang divaksinasi, tetapi porsi infeksi sangat kecil,” kata Falk.
Orang yang memiliki risiko lebih tinggi adalah orang yang lebih tua dengan sistem kekebalan yang lebih lemah, terutama jika dosis vaksin kedua yang mereka terima telah berlangsung cukup lama.
Kini, Jerman tengah memberikan dosis booster kepada orang-orang yang divaksin dosis penuh lebih dari enam bulan yang lalu.
Baca juga: Cegah Kanker Prostat: Berikut 3 Makanan yang Harus Dijauhi dan 5 Makanan untuk Dikonsumsi
Baca juga: Berikut 7 Tips Bisa Mengatasi Mood Swing atau Perubahan Suasana Hati saat PMS
3. Minimnya pembatasan sosial
Dibandingkan dengan awal 2021, Jerman memiliki langkah-langkah pembatasan sosial yang lebih longgar selama gelombang keempat ini.
Sekitar setahun lalu, pemerintah memperkenalkan aturan yang pada akhirnya berkembang menjadi lockdown ketat.
Dikombinasikan dengan peluncuran vaksin, langkah-langkah tersebut terbukti menurunkan kasus Covid-19 di Jerman pada musim semi.
Kini, orang-orang di Jerman menghadapi aturan yang tidak terlalu kaku seperti memakai masker hanya transportasi umum dan di toko-toko.
Selain itu, sebagian besar tempat akan mengizinkan mereka masuk jika mereka telah divaksinasi, telah pulih dari Covid-19, atau telah dites dengan hasil negatif.
4. Varian delta dan musim
Tahun ini, varian Delta telah menjadi varian dominan di Jerman dan sebagian besar dunia.
Varian Delta dua kali lebih menular dibandingkan varian sebelumnya menurut CDC.
Varian Delta juga dapat menyebabkan orang yang tidak divaksinasi mengalami gejala yang lebih berat.
Faktor lain yang memicu gelombang keempat Jerman adalah bahwa musim dingin sudah dekat.