Damkar Medan tak Hanya Urusi Kebakaran, Sekarang Rutin Lakukan Penyelamatan Hewan, Ini Alasannya

"Tidak ada ditentukan. Karena yang diselamatkan itu terkait jiwa manusia. Tidak ada diatur mau hewan apa, hewan apapun yang mengancam manusia, manusia ya harus diselamatkan," katanya.

Baca juga: Video Petugas Damkar Berhasil Evakuasi Handphone Rizka yang Terjatuh di Selokan

Albon juga mengatakannya, dalam proses evakuasi, pihaknya menghindari untuk membunuh hewan di tempat, kecuali Tawon Gong atau Tawon Vespa yang berbahaya.

"Tetapi dengan ketentuan sedapat mungkin bahwa hewan itu tidak dilumpuhkan atau dimatikan. Karena kita juga kan ada konservasi sumber daya alam, nanti setelah kita tangkap baru diserahkan kepada BKSDA," katanya.

Ia mengatakan, pengecualian untuk Tawon Gong dikarenakan hewan tersebut bisa mematikan jika menyengat manusia.

"Itu SOP nya, karena baru-baru ini ada anggota kita yang menjadi korban sengatan Tawon Gong dua orang. Syukur bisa di bawah satu jam dibawa ke rumah sakit.

Karena Tawon Gong itu 60 menit tidak tertolong bisa mati nyawa manusia. Itu Tawon Gong atau Vespa namanya," tuturnya.

Bisa Lapor Lewat Aplikasi

Dikatakan Albon, untuk warga yang menemukan hewan buas dan berbahaya di tempat tinggalnya, bisa melapor melalui aplikasi E-Damkar maupun call center.

"Bisa juga melalui aplikasi E-Damkar itu. Pelaporannya tetap sama, lewat call Centre, lewat aplikasi semuanya bisa, hanya kalau khusus untuk tawon itu tidak bisa langsung. Harus disurvei dulu baru diambil tindakan," ucapnya.

Namun, terang Albon, untuk operasi penangkapan Tawon tidak bisa langsung dilakukan karena harus ada survei terlebih dahulu.

"Karena tawon itu membutuhkan kehati-hatian dan dilaksanakan pada malam hari, karena kita menjaga kalau siang hari pasti akan sulit kita untuk menangani. Kalau malam dia lagi tidur semua di situlah bisa kita beroperasi," pungkasnya.(cr14/tribun-medan.com)