Mahasiswi Ini Rela Menjadi Simpanan Kakek-kakek untuk Mendapatkan Pundi-pundi Keuntungan

salah satu mahasiswi asal Manado yang rela menjadi simpanan untuk mendapatkan pundi-pundi keuantungan.

Editor: AbdiTumanggor
ILUSTRASI
Mahasiswi jadi simpanan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Keterbatasan ekonomi bisa menjadikan seseorang menjadi gelap mata.

Tak sedikit orang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan tambahan uang.

Seperti salah satu mahasiswi asal Manado yang rela menjadi simpanan untuk mendapatkan pundi-pundi keuantungan.

Bukan untuk ditiru tapi jadi pelajaran supaya menjaga dan menjauhkan perbuatan dosa di daerah rantau.

Desakan ekonomi membuat mahasiswa ini melakukan perbuatan terlarang dan haram.

Tapi ini bukan hal baik bisa merusak masa depan dan dosa berkepanjangan.

Mahasiswi di Jakarta terang-terangan open BO untuk kebutuhan hidup.
Mahasiswi di Jakarta terang-terangan open BO untuk kebutuhan hidup. (Twitter.com)

Bagi Lina (21), mahasiswi asal Kota Manado, Sulawesi Utara, menjadi wanita simpanan lebih menguntungkan dibanding jadi PSK.

Mahasiswi di perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan ini mengaku pernah menjadi wanita simpanan seorang pengusaha batubara dan pejabat negara.

“PSK cuma cinta satu malam dan dapatnya sedikit. Berbeda dengan simpanan pengusaha atau pejabat yang hasilnya kelas kakap dan hubungannya berkelanjutan,” ujar Lina di Jakarta Selatan, belum lama ini.

Lina mengatakan, dirinya tidak pernah tertarik untuk berdiri di pinggir jalan menjajakan dirinya atau berada di lokalisasi.

“Kurang tertarik tuh jualan melalui aplikasi chatting maupun media sosial,” ucap Lina.

Berbekal parasnya yang cantik dan kemolekan tubuhnya, Lina berhasil menggaet pejabat dan pengusaha di tempatnya bekerja sebagai lady companion (LC) atau pemandu lagu karaoke. 

Ilustrasi mahasiswi
Ilustrasi mahasiswi (ist)

Dari simpanan pejabat, dia memperoleh Honda HR-V dan dibekali uang Rp15 juta per bulan untuk kebutuhan sehari-hari.

Lina juga disewakan apartemen di Jakarta Pusat dengan biaya sewa Rp5 juta per bulan.

Karena secara materil terpenuhi, otomatis dia juga harus siap melayani syahwat sang pejabat, kapan pun dan di mana pun.

Pisah dari pejabat, Lina jatuh ke pelukan pengusaha batubara asal Kalimantan. Selama 2 tahun menjalin hubungan terlarang dengan sang pengusaha, dia mendapat berbagai kemewahan.

Apartemen di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat senilai Rp50 juta langsung disewa selama setahun.

Kemudian, Lina dibelikan mobil Honda Civic dan biaya kebutuhan operasional sehari-hari Rp25 juta-Rp30 juta per bulan.

“Saya juga bisa membantu perekonomian keluarga hingga merenovasi rumah orang tua,” tuturnya.

Tak hanya itu, dia disuruh kuliah. “Biayanya ditanggung semua,” ucapnya.

Tak seperti hubungannya dengan pejabat negara, kini Lina bukan lagi di sangkar emas. Dia dibebaskan untuk berteman dengan siapa pun asalkan tidak berbuat macam-macam.

Lina sempat berpikir jatuh hati dengan pengusaha itu, namun langsung dibuang jauh-jauh lantaran suami gelapnya memiliki istri dan anak di Kalimantan.

(*/Tribunmedan)

Baca juga: Intip Perubahan Istana Cinere Anang-Ashanty, Kini Direnovasi Total

Artikel ini telah tayang di  Tribun Timur

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved