Bikin Ketawa Ulah Anak Nekat Jual Perabotan Emak, Dipenjara Titip Pesan ke Pacar: Jangan Lupa Makan

Pria inisial DRS (24) memang cinta betul ke pacarnya, sampai-sampai saat ditangkap ia tak lupa memberi pesan.

Kolase Tribun Jogja Santo Ari dan Dok Polsek Pundong
DRS (24) warga Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul yang menjual perabot rumah milik orang termasuk genting ditahan polisi 

TRIBUN-MEDAN.com - Bikin ketawa pesan pria ini ke pacarnya setelah mendekam di penjara.

Pria inisial DRS (24) memang cinta betul ke pacarnya, sampai-sampai saat ditangkap ia tak lupa memberi pesan.

Ya, saking cintanya ia melontarkan sebuah pesan untuk pacar tercintanya. 

''Jangan lupa makan dan jaga kesehatan." Begitulah pesannya.

Untuk sementara waktu, kisah cinta DRS, pria asal Bantul harus terpisah jeruji besi.

DRS sendiri dipenjara karena nekat menjual perabotan rumah tangga emaknya.

DRS mengaku melakukan perbuatan itu karena minim pendapatan dari ojek online.

Apalagi dia harus memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menuruti keinginan pacar yang baru dikenalnya selama sebulan.

"Saya punya satu cewek, rumahnya di Ngawi," ujar DRS.

DRS mengenal pacarnya saat mendapat orderan di sekitar Terminal Giwangan.

Tersangka DRS saat berada di Polres Bantul
Tersangka DRS saat berada di Polres Bantul (TRIBUNJOGJA.COM/Santo Ari)

Sejak saat itu DRS pacaran dengan cewek tersebut.

Selama itu pula DRS kerap memenuhi kebutuhan pacarnya.

Pasalnya, DRS mengaku sangat mencintai pacarnya.

"Saya langsung beri. Kadang berupa makanan, kadang tas, dan kadang baju. Saya lakukan itu karena cinta," ujarnya.

Kini DRS menyesal karena telah menjual semua perabotan rumah ibunya demi menyenangkan sang pacar.

"Saya sudah minta maaf ke ibu saya. Karena sudah begini, berani berbuat harus berani bertanggung jawab," terangnya.

DRS juga berpesan kepada pacarnya.

"Jaga kesehatan dan jangan lupa makan," ucapnya.

DRS mulai menjual perabotan rumah milik orang tuanya sejak 14 Oktober 2021.

Kanitreskrim Polsek Pundong, Ipda Heru Pracoyo mengungkapkan sang ibu tidak mengetahui aksi DRS.

"Ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga di Kasihan sejak dua bulan lalu. Dia tinggal di tempat kerjanya," jata Heru kepada Tribun Jogja.

Kondisi rumah setelah seluruh perabotan rumah tangga dijual oleh tersangka
Kondisi rumah setelah seluruh perabotan rumah tangga dijual oleh tersangka (Istimewa)

Selama ini DRS tinggal sendiri di rumah tersebut.

Sedangkan ayahnya sudah meninggal.

DRS sempat bekerja sebagai ojek online di sekitar Terminal Giwangan.

Namun, dia malah menggadaikan motor tersebut.

Saat tidak bisa bekerja, DRS mengenal cewek asal Ngawi yang tinggal di Yogyakarta.

"Dia menjual perabotan rumah tangga, mulai dari lemari, meja, sampai kursi. Semua perabotan di rumah habis, termasuk daun pintu," ungkapnya.

DRS berniat menjual genting rumahnya pada Minggu (7/11/2021).

Bahkan DRS sudah mengangkut genting rumahnya ke dalam truk.

Beruntung warga sekitar mengetahui kejadian itu.

Warga langsung melaporkan perbuatan DRS ke ibunya.

Akhirnya sang ibu melapor ke Polsek Pundong.

"Orang tuanya, pak RT, dan tetangga sudah sering menasehati pelaku, tapi tidak bisa. Ibunya minta diproses hukum," katanya.

Pihaknya sempat memberi waktu untuk mediasi.

Namun, sang Ibu tetap melapor ke Polsek Pundong.

"Kami tetap melayani laporan tersebut," tambahnya.

Tersangka menjual perabotan rumah tangga tersebut dengan harga jauh dari pasaran.

Misalnya lemari dan empat kursi panjang dijual seharga Rp 500.000.

Dua daun pintu, meja, dan kursi dijual seharga Rp 700.000.

"Harganya tidak sesuai. Yang penting dia dapat uang untuk foya-foya bersama teman perempuannya," bebernya.

(*/ Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved