Diberitahu Lahirkan Bayi Laki-laki, Wanita Ini Marah Jenis Kelamin Bayinya Berubah, Curiga Ulah RS
Mengira telah melahirkan bayi laki-laki, ibu muda ini kaget mendapatkan bayi perempuan.
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
TRIBUN-MEDAN.com – Mengira telah melahirkan bayi laki-laki, ibu muda ini marah jenis kelamin bayinya berubah.
Penjelasan dari pihak rumah sakit malah semakin membuat geram.
Ibu muda ini diberitahu bahwa dia melahirkan seorang bayi laki-laki.
Namun keesokan harinya, tiba-tiba saja semuanya berubah menjadi melahirkan seorang bayi perempuan.
Seluruh keluarga terkejut dan sangat marah dengan apa yang dikatakan oleh pihak rumah sakit.
Baca juga: Kasihan Bayi Ini Lahir Tanpa Alat Kelamin, Menangis Terus saat BAB, Dokter Tak Bisa Beri Penjelasan
Baca juga: Keji Sekali, Remaja Perempuan Ini Bungkus Bayi yang Baru Dilahirkan di Karung Lalu Buang ke Sungai
Sebuah insiden langka terjadi pada Xu di kota Guiyang, provinsi Guizhou, China.
Menurut cerita, selama kehamilan, Xu tidak melakukan USG untuk mengecek jenis kelamin bayinya.
Ketika tanggal melahirkan tiba, dia merasa kesehatannya cukup baik dan mendaftarkan diri untuk melahirkan di rumah sakit.
Tidak lama kemudian, dia melahirkan seorang bayi dengan lancar melalui persalinan normal.
Pada saat itu, Xu diberitahu oleh perawat bahwa dia melahirkan bayi laki-laki.
Perawat kemudian membawa bayi itu untuk dimandikan, dan ketika dia bertemu dengan suami Xu, dia masih mengatakan bahwa bayinya laki-laki.
Melihat ibu dan bayinya sehat, keluarganya sangat bahagia tanpa banyak berpikir.
Setelah pemeriksaan kesehatan, bayi itu dibawa kembali ke tempat tidur Xu agar ibu dan bayinya bisa bersama.

Keesokan harinya, seorang perawat datang untuk mengambil bayi agar dimandikan.
Ketika dia kembali, perawat tiba-tiba memberi tahu keluarga Xu bahwa bayinya adalah perempuan.
Mendengar apa yang dikatakan oleh perawat tersebut, keluarga Xu tercengang karena bayi itu kemarin adalah laki-laki.
Namun, kenapa kemudian berubah menjadi berubah perempuan?
Segera setelah itu, suami Xu pergi ke dokter untuk meminta penjelasan.
Pada saat ini, dokter tersebut menjawab bahwa kesalahan pemberitahun mengenai jenis kelamin bayi adalah kelalaian rumah sakit.
Dokter meminta maaf atas nama rumah sakit kepada keluarga Xu.
Pihak rumah sakit pun berjanji untuk mengganti sebagian dari biaya rumah sakit sebesar 1.600 yuan (sekitar Rp 3,6 juta).
Keluarga tidak terima apa yang dijelaskan oleh dokter tersebut.
Karena curiga, keluarga merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh rumah sakit.
Baca juga: Curhat Wanita Bertengkar Dengan Mertua Gegara Nama Bayi, Padahal Lagi Bukaan 8, Akhirnya Lakukan Ini
Baca juga: Nasib Gadis Cilik Berambut Kepang Gendong Bayi, Sempat Pamer Foto Jadul saat Liburan di Borubudur
Xu dan keluarganya kemudian meminta rumah sakit untuk melakukan tes DNA, namun pihak rumah sakit menolaknya.
Tanpa pilihan lain, keluarga Xu melapor ke polisi dan meminta turun tangan untuk menyelesaikan masalah.
Melalui penyelidikan, polisi menetapkan bahwa tidak ada bayi yang lahir pada hari yang sama dengan anak-anak Xu di rumah sakit ini, dan tidak ada pertukaran anak.
Di bawah mediasi polisi, rumah sakit mengadakan konferensi pers untuk secara terbuka meminta maaf kepada keluarga Xu atas kelalaian medis yang menyebabkan kesalahpahaman serius tentang jenis kelamin bayi.
Rumah sakit juga menerima kompensasi untuk keluarga Xu.
Netizen berkali-kali dihebohkan dengan cerita yang terjadi akibat kesalahan rumah sakit, termasuk salah memberikan anak.

Pada bulan Oktober 1983, wanita bernama Guohua (istri Cheng Chengfei) dan Luo Suhui (istri Li Linqua) keduanya melahirkan seorang putra di Rumah Sakit Rakyat Suichang, Provinsi Zhejiang, China.
Namun, perawat memberikan anak yang salah kepada dua pasangan itu.
Kedua keluarga itu membesarkan anak satu sama lain selama empat tahun, dan baru pada April 1987 mereka menemukan bahwa bayi mereka tertukar.
Li Hui kecil adalah anak kandung dari Cheng.
Sedangkan anak Cheng dibesarkan oleh keluarga Li.
Meski tahu bahwa anak itu tertukar, kedua pasangan ini tidak menukarkan kembali anak-anak mereka.
Mereka memutuskan untuk terus membesarkan anak-anak tersebut satu sama lain sampai keduanya besar.
Setelah itu, kedua anak tersebut akan memilih untuk tinggal bersama orang tua kandung atau orang tua angkatnya.
Sejak itu, keluarga Cheng dan Li menjadi akrab dan seperti saudara.
Dua anak itu tumbuh dalam keluarga besar dengan 2 ayah dan 2 ibu.
Mereka semua merasa bahagia dengan kehidupan seperti itu.
(Yui/Tribun-Medan.com)