Pembunuh Sopir Taksol Ditembak

MOTIF Pembunuhan Sopir Taksi Online, Pelaku Ngaku Tak Punya Uang Bayar Ongkos

Motif pembunuhan dan perampokan terhadap sopir Grab, M Idris (42). Ternyata, pelaku tidak sanggup membayar ongkos.

TRIBUN MEDAN/HO
Korban saat ditemukan tewas tergeletak oleh warga di pinggir Jalan Speksi Kanal, Kelurahan Titi kuning, Kecamatan Medan Johor. 

TRIBUN MEDAN.com, MEDAN - Motif pembunuhan dan perampokan terhadap sopir Grab, M Idris (42). Ternyata, pelaku tidak sanggup membayar ongkos.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko saat menggelar konferensi pers di Polrestabes Medan, pada Kamis (2/12/2021).

Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko saat menggelar konferensi pers terkait kasus pembunuhan dan perampokan sopir Grab yang jasadnya dibuang di pingin Jalan Speksi Kanal, Titi kuning, Kecamatan Medan Johor, Kamis (2/12/2021).
Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko saat menggelar konferensi pers terkait kasus pembunuhan dan perampokan sopir Grab yang jasadnya dibuang di pingin Jalan Speksi Kanal, Titi kuning, Kecamatan Medan Johor, Kamis (2/12/2021). (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH)

Riko menceritakan, pelaku berinisial IGL (43) ini awalnya memesan taksi online melalui temannya bernama Santos, pada Selasa (30/11/2021) lalu.

"IGL meminta tolong rekannya untuk memesankan mobil taksi online, menuju salah satu hotel di Jalan Cirebon, Kota Medan," kata Riko Sunarko, Kamis (2/12/2021).

Ia menjelaskan, menurut keterangan pelaku sebelum tewas tertembak oleh polisi. Sesampainya mereka ke tujuan, pelaku mengaku tidak punya uang untuk membayar ongkosnya.

"Saat sampai di tujuan, pada saat ditagih untuk pembayaran, pelaku mengatakan tidak punya uang untuk membayar," sebutnya.

Riko menambahkan, kemudian mereka saling cek-cok hingga akhirnya pelaku mencekik korban hingga tewas.

"Terjadilah perdebatan, ribut adu mulut antara korban dengan pelaku, kemudian tejadi baku pukul antara korban dan pelaku. Pelaku mencekik leher korban hingga korban meninggal dunia," ucapnya.

Ia menyebutkan, setelah korban tewas pelaku langsung membawa jenazah korban dan membuangnya ke pinggir Jalan Speksi Kanal, Titi kuning, Kecamatan Medan Johor.

"Tersangka setelah tahu korban meninggal dunia. Kemudian mebawa mobil tersebut dan membawa jenazah korban ke jalan kanal depan SMA 13, titi kuning," katanya.

PEMBUNUH Sopir Taksi Online Ditembak Mati, Istri Korban Ungkap Terima Kasih

IGL (43) tewas usai diberi tindakan tegas terukur oleh pihak kepolisian. IGL merupakan pelaku pembunuhan sopir taksi online (Taksol) yang ditemukan di pinggi Jalan Speksi Kanal, Kelurahan Titikuning, Kecamatan Medan Johor pada Rabu (1/12/2021) dinihari lalu.

Korban yang diketahui bernama M Idris (42) warga Jalan TB Simatupang Gg Abadi Sunggal, Kota Medan, ditemukan tewas usai dicek pelaku.

M Idris, sopir taksi online tewas diduga dirampok dan jasadnya dibuang di jalan, Rabu (1/12/2021)
M Idris, sopir taksi online tewas diduga dirampok dan jasadnya dibuang di jalan, Rabu (1/12/2021) (HO)

Sementara itu, dalam keterangan pihak kepolisian saat mengungkapkan kasus di Mapolrestabes Medan, IGL sendiri merupakan residivis kasus narkotika.

Sebelum melakukan perampokan dan pembunuhan itu, IGL disebut menggunakan sabusabu.

"Pelaku berhasil kita amankan dan saat penangkapan ia melakukan perlawanan sehingga diberi tindakan tegas. Usai ditembak, petugas kami membawa ke rumah sakit, namun nyawa pelaku tidak tertolong," jelas Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko, Kamis (2/12/2021).

Istri korban Afika saat dihadirkan dalam pengungkapan kasus pembunuhan suaminya di Mapolrestabes Medan, Kamis (2/12/2021).
Istri korban Afika saat dihadirkan dalam pengungkapan kasus pembunuhan suaminya di Mapolrestabes Medan, Kamis (2/12/2021). (TRIBUN MEDAN/M FADLI)

Dalam pengungkapan kasus tersebut, polisi hadirkan istri korban yang bernama Afika.

Wanita yang menggunakan hijab hijau ini turut mengucapkan terimakasih atas keberhasilan polisi yang ungkap pelaku.

"Saya istri korban, saya mengucapkan terimakasih kepada polisi yang berhasil tangkap pelaku," bebernya.

Sementara itu, saat diwawancarai Afika menjelaskan bahwa adanya pesan terakhir sang suami.

"Ia keluar sore sekitar pukul 16.00 WIB. Biasanya memang ia nelpon kalau sedang istirahat bekerja. Namun sebelum kejadian memang tidak ada. Tapi ia berpesan sebelum berangkat kerja, kalau ada apa-apa nanti hubungi nomor-nomor ini (menyebutkan nomor penting," ucap istri korban.

Afika menyebutkan sosok suaminya itu merupakan orang yang pekerjaan keras dan sayang keluarga.

"Ia pekerja keras dan sayang keluarga. Anak kami ada empat orang," katanya.

Ia yang tak kuasa menahan tangisnya pun menghentikan pembicaraan dan langsung pulang meninggalkan Polrestabes Medan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kasus ini mencuat setelah seorang pencari barang bekas melihat satu unit mobil berwarna putih melintas dengan cepat di TKP dan setelah berjarak 150 meter tiba-tiba mobil berputar arah.

Ia melihat pintu samping mobil terbuka, dan terlihat 3 orang laki - laki yang berada di dalam mobil mencampakkan korban ke pinggir jalan dan langsung tancap gas meninggalkan lokasi.

Penemuan mayat yang dibuang itu, menggegerkan warga sekitar yang langsung mengerumuni lokasi kejadian. Kepala lingkungan setempat langsung menghubungi pihak kepolisian.

Setelah mendapat laporan warga, pihak kepolisian langsung turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

(cr11/mft/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved