Kripto
Sosok Penemu Bitcoin, Satoshi Nakamoto Belum Terungkap hingga Kini, Simak 8 Fakta-faktanya
Para trading kripto tentu masih belum mengetahui sosok penemu mata uang kripto, Bitcoin. Bitcoin memang menunjukkan tren positif
TRIBUN-MEDAN.com - Para trading kripto tentu masih belum mengetahui sosok penemu mata uang kripto, Bitcoin.
Bitcoin memang menunjukkan tren positif dalam perbandingan mata uang kripto lain.
Bitcoin tetap bertahan dalam tiga besar aset kripto paling populer. Dan, tetap kokoh sebagai mata uang dengan nilai beli sangat mahal.
Maka, tidak jarang, banyak orang kaya dunia yang sering masuk dalam bursa pembelian Bitcoin.
Namun, Anda pasti terkejut bahwa penemu Bitcoin masih menjadi misteri dan belum terungkap.
Meskipun, nama penemu Bitcoin Satoshi Nakamoto sudah beredar, tetapi belum ada satu pun foto Satoshi Nakamoto.
Bahkan, beberapa nama menjadi sorotan yang diduga sebagai Satoshi Nakamoto.
Tapi pada akhirnya, dugaan itu meleset.
Pada artikel ini fakta-fakata sosok misteri Satoshi Nakamoto, penemu Bitcoin.
Pada tanggal 26 April 2011, Satoshi Nakamoto mengirim email terakhirnya ke rekan-rekan pengembang dan menjelaskan bahwa dia akan "pindah ke proyek lain" sambil menyerahkan kunci kriptografi yang dia gunakan untuk mengirim peringatan di jaringan luas.
Kini 10 tahun berselang dari awal terciptanya Bitcoin, harganya sudah mencetak rekor melesat hingga di atas US$60 ribu atau sekitar Rp853 juta.
Bitcoin disebut sebagai uang digital yang bebas dari kendali pemerintah atau pihak manapun.
Kehadiran mata uang terbaru ini juga digembar-gemborkan oleh banyak musisi, politisi, hingga aktivis yang makin meningkatkan popularitasnya di tengah masyarakat.
Meski Bitcoin sangat populer, hingga saat ini tidak pernah diketahui secara pasti siapa sosok di balik nama Satoshi Nakamoto.
Dilansir dari Forbes, melalui tulisan berjudul "The Last Days of Satoshi: What Happened When Bitcoin's Creator Disappeared," dijelaskan secara komprehensif tentang apa yang Satoshi lalui untuk meluncurkan Bitcoin dan pilihan yang dia buat sebagai pengembang.

1. Satoshi yakin Bitcoin adalah alternatif dari Bank sentral
Selama bertahun-tahun banyak kisah beredar yang berupaya mengubah citra Satoshi sebagai seseorang yang hanya tertarik untuk mengganggu dinamika dunia perbankan.
Sebagian besar muncul dari interpretasi tentang artikel berita yang terukir di blok pertama blockchain Bitcoin.
Namun dari beberapa pesan publik yang disampaikan Satoshi pada masa awal kehadiran Bitcoin, Satoshi secara langsung merujuk ke isu penerbitan mata uang.
"Akar masalah dengan mata uang konvensional adalah semua kepercayaan yang diperlukan untuk membuatnya bekerja. Bank sentral harus dipercaya untuk tidak menurunkan nilai mata uang, tetapi sejarah mata uang penuh dengan pelanggaran kepercayaan itu," tulis Satoshi di forum P2P Foundation pada Februari 2009.
"Bank harus dipercaya untuk menyimpan uang kita dan mentransfernya secara elektronik, tetapi mereka meminjamkannya dalam gelombang gelembung kredit dengan cadangan yang hampir tidak ada," lanjutnya.
Bertentangan dengan apa yang mungkin dikatakan para kritikus, Satoshi sering menyebut bank sentral dan pencetakan uang sebagai masalah yang bersinggungan dengan penemuannya.
2. Satoshi aktif di balik layar setelah meninggalkan Bitcoin
Sebelum penelitian terbaru, diketahui bahwa pesan terakhir Satoshi di forum Bitcoin datang pada Desember 2010 dan bahwa ia mengirim pesan terakhir kepada rekan-rekan pengembangnya pada 26 April 2011.
Gavin Andresen, seorang pengembang yang berkolaborasi langsung dengan Satoshi dan mengambil alih proyek Satoshi memberitahukan bahwa ada beberapa kontak antara Satoshi dan pengembang lain, terutama tentang cara menangani publisitas proyek Bitcoin.
Selain itu, kontak ini juga disebut membahas sejumlah masalah teknis.
3. Takut Bitcoin dieksploitasi
Blockchain Bitcoin sempat dieksploitasi pada tahun 2010, dan bug ini mengakibatkan terciptanya miliaran bitcoin yang melanggar kebijakan moneter pada perangkat lunak.
Satoshi tidak mengabaikan insiden itu dan menganggap sebagai masalah kecil, dan tampaknya masalah ini mereorientasi tindakan dan kepemimpinannya.
Dia menjadi kurang kolaboratif dengan pengembang lain, lebih cenderung membuat penambahan dan pembaruan perangkat lunak tanpa pemberitahuan.
Kemudian tampaknya dia memasuki fase beberapa bulan di mana dia terobsesi untuk membuat perangkat lunak lebih aman untuk Bitcoin.
Satoshi menyadari bahwa Bitcoin rentan terhadap serangan. Hal ini membuat dia berupaya untuk menghentikan eksploitasi fatal dengan cara apapun.
Simak fakta Satoshi Nakamoto lainnya di halaman berikutnya..
4. Diktator yang baik hati
Saat ini perkembangan Bitcoin berada pada proses yang sangat kolaboratif antara ratusan pengembang di seluruh dunia.
Sebelumnya Satoshi dan beberapa orang pengembang saja yang menjalankan proyek dan melakukan sebagian besar pekerjaan.
Awalnya, tidak banyak pembuat kode sekaliber Satoshi, namun kini sebagian pembuat kode yang hadir karena didorong oleh Gavin Andresen membuat Bitcoin menjadi proyek kolaboratif yang lebih terbuka.
Satoshi menjalankan Bitcoin sebagai diktator yang baik hati karena ia sering menulis kode "resmi" yang diuji oleh orang lain.
Cara ini sejalan dengan praktik penggunaan platform open-source yang mampu membuat Bitcoin berkembang di masa depan.
Bitcoin yang dibuat Satoshi dapat dianggap baru dibangun sebagian, dan penyelesaiannya mungkin secara teknis dan filosofis adalah hasil dari kontributor-kontributor lain di kemudian hari.
5. Kritik pengguna Bitcoin untuk Satoshi
Sikap dari sejumlah pengguna Bitcoin ini sebagian besar berkembang melalui tiga fase.
Ada periode di awal 2010 ketika sebagian besar pengguna baru menemukan perangkat lunak ini.
Kemudian masa pertumbuhannya ketika dia mulai lebih aktif menegaskan otoritasnya atas kode. Dan terakhir pada periode akhir 2010 ketika pengguna melepaskan diri dari Satoshi sepenuhnya.
Beberapa pengguna membuat lelucon tentang jenis kelamin Satoshi dan seksualitasnya, bahkan kadang-kadang secara gamblang.
Mereka berbicara dengan cukup bebas dan terbuka tentang frustrasi yang ditimbulkannya karena kurangnya ketersediaan dan ketidakmampuan untuk memenuhi banyak tuntutan mereka.
6. Menghapus namanya dari Bitcoin sebelum pergi
Temuan menarik berikutnya adalah bahwa Satoshi secara resmi berhenti dari Bitcoin, menghapus namanya dari klaim hak cipta dalam perangkat lunak, dan menyerahkan kodenya kepada semua pengembang Bitcoin.
Menghilangnya Satoshi menunjukkan dirinya sebagai seseorang yang dedikasinya sungguh-sungguh dalam penguasaan keamanan operasi pribadi, yang membuatnya tetap menjadi sosok misterius hingga saat ini.
7. Total harta
Dilansir dari Cryptopotato, diperkirakan Satoshi memiliki lebih dari satu juta Bitcoin. Ini berarti kekayaan bersihnya saat ini adalah sekitar USD6,5 miliar atau sekitar Rp92,4 triliun.
1 juta Bitcoin adalah uang yang sangat banyak. Bahkan jika asumsi tentang Satoshi yang merupakan nama alias dari sebuah 'tim', jumlah tersebut tetap sangat banyak.
8. Dituntut di Pengadilan
Hingga kini, tak ada yang tahu siapa "Satoshi Nakamoto", sosok yang dianggap sebagai pencipta mata uang digital, Bitcoin.
Namun, misteri tentang nama "Satoshi Nakamoto" itu kemungkinan akan segera terkuak.
Pasalnya, identitas asli "Satoshi Nakamoto" dilaporkan bakal segera diungkap dalam kasus pengadilan di Florida, Amerika Serikat.
Satoshi Nakamoto merupakan nama samaran yang selama ini disebut sebagai penemu Bitcoin, saat memperkenalkan mata uang kripto itu pada 2008 lalu.
Setelah lebih dari satu dekade menjadi misteri, identitas asli Satoshi Nakamoto akan diungkap dalam perkara hak kepemilikan lebih dari 1 juta Bitcoin.
Perkara ini bermula saat keluarga mendiang ilmuwan komputer, David Kleiman, mengaku bahwa dia dan seorang temannya bernama Craight Wright, telah menciptakan cryptocurrency Bitcoin dengan nama Satoshi Nakamoto.
Craig Wright sendiri adalah seorang pengusaha asal Australia yang mengklaim bahwa dirinya adalah pendiri Bitcoin, dengan identitas nama samaran Satoshi Nakamoto.
Akan tetapi, klaim tersebut masih dianggap meragukan dan menimbulkan kontroversi di kalangan komunitas cryptocurrency.
Sebab, hingga kini, Wright belum pernah menunjukkan bukti nyata, apakah ia benar-benar memiliki akses ke dompet Bitcoin atas nama Satoshi Nakamoto itu atau tidak.
Di sisi lain, ahli waris Kleiman berpendapat bahwa David Kleiman, yang telah meninggal pada 2013 lalu itu, juga merupakan sosok yang menciptakan Bitcoin.
Keluarga Kleiman mengatakan, mereka memiliki bukti yang menunjukkan bahwa David Kleiman dan Craig Wright pernah menjalin kemitraan.
Alhasil, ahli waris Kleiman pun menuntut untuk mendapatkan setengah dari simpanan Bitcoin di dompet milik Satoshi Nakamoto, yang diperkirakan bernilai 70 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.000 triliun.
"Kami memiliki bukti yang menunjukkan bahwa mereka pernah menjalin kemitraan untuk membuat dan menambang lebih dari satu juta Bitcoin," kata Vel Freedman, pengacara dari keluarga Kleiman.
Menurut keluarga Kleiman, pihaknya pernah membantu Wright menulis white paper Bitcoin dan meluncurkan mata uang kripto itu bersamanya pada Oktober 2008 lalu.
Atas klaim tersebut, keluarga Kleiman menganggap bahwa mereka berhak memiliki sebagian aset Bitcoin atas nama Satoshi Nakamoto.
Kendati demikian, pengacara Wright berpendapat bahwa kliennya adalah satu-satunya pencipta Bitcoin, dan tidak pernah menjalin kemitraan dengan David Kleiman.
"Kami yakin pengadilan tidak akan menemukan bukti apa pun untuk menunjukkan bahwa mereka pernah menjalin kemitraan," kata Andres Rivero, pengacara Wright.
Dihimpun KompasTekno dari NYPost, Senin (29/11/2021), dompet Bitcoin Satoshi Nakamoto hingga kini tidak pernah disentuh oleh siapa pun. Jika ada yang mengaku sebagai Satoshi Nakamoto si pencipta Bitcoin, tentu pembuktiannya adalah dengan membuka dompet tersebut.
Lantas, siapakah Satoshi Nakamoto sebenarnya? Tampaknya, hal ini masih menjadi pertanyaan besar yang belum diketahui secara pasti jawabannya. Yang jelas, hasil karyanya kini berpengaruh dan dikenal oleh banyak orang.
(*/tribun-medan.com)
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari tribun-medan.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tribun Medan Update", caranya klik link https://t.me/tribunmedanupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
sumber: cnn