BERITA EDY RAHMAYADI - Belum Ada Permintaan Maaf Gubernur, Kuasa Hukum Choki Siapkan Langkah Lanjut
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi sepertinya ogah meminta maaf atas tindakan penjeweran yang dilakukannya kepada Choki Aritonang
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN MEDAN. Com, Medan - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi sepertinya ogah memenuhi permintaan Choki Aritonang, yakni menyampaikan permintaan maaf secara terbuka di hadapan publik.
Hingga Jumat (31/12/2021) sore ini, belum ada tanggapan Edy Rahmayadi.
Seperti diberitakan, kemarin pelatih biliar Choki melayangkan somasinya karena merasa telah dipermalukan akibat jeweran Edy pada dirinya di muka umum.

Perkataan Gubernur juga yang dianggap Choki tidak pantas, dengan sebutan 'Sontoloyo' kepadanya.
Pasca heboh video viral penjeweran yang dilakukan Edy, dalam somasinya, Choki menuntut Edy melakukan permintaan maaf secara terbuka.
Kuasa hukum Choki, M Teguh Suhada mengatakan sampai saat ini, somasi yang disampaikan mereka belum juga ditanggapi.
"Sampai hari, jam ini belum ada tanggapan dan balasan atas somasi yang sudah kami layangkan," kata Teguh kepada Tribun.com, Jumat (31/12/2021).
Untuk itu, Teguh bersama rekan pengacara yang tergabung dalam advokat menolak arogansi akan menyusun langkah lebih lanjut.
"Kita minta semalam 1x24 agar meminta maaf, tapi sampai sekarang belum juga. Ini kita sedang diskusi dengan tim mengenai langkah langkah yang akan kita lakukan selanjutnya," kata Teguh.
Kejadian ini bermula saat Edy Rahmayadi berpidato dalam acara penyerahan bonus atlet dan pelatih berprestasi di PON Papua XX yang digelar di rumah dinas gubernur di Medan, Sumut, Senin (27/12/2021).
Dalam pidatonya, Edy mengaku senang atas prestasi kontingen Sumut pada ajang PON Papua lalu.
Edy juga ingin agar dunia olahraga Sumut semakin maju dan berprestasi ke depan.
Selama Edy berpidato, berulang kali tamu undangan bertepuk tangan.
Hingga suatu momen, Edy melihat Coki tidak ikut bertepuk tangan karena tertidur.