Piala AFF
PEMAIN Laos Rela Lakukan Match Fixing, Imbas Gaji Kecil tapi Biaya Hidup di Negaranya Tinggi
Penggemar sepak bola Laos mengatakan kepada RFA bahwa pemain lokal dapat dengan mudah tergoda karena mereka tidak mendapat bayaran yang cukup.
"Tindakan mereka telah merusak reputasi diri sendiri dan negara," jelasnya.
Pengumuman itu datang setelah bergulirnya Piala AFF 2020 bulan lalu.
Baca juga: Ousmane Dembele Minta Naik Gaji Di Barcelona, Dicap Mata Duitan, Agen Tak Terima dan Bilang Begini
Di mana saat itu Timnas Laos selalu kalah dalam empat pertandingan dan hanya mencetak satu gol.
Sebelumnya, di tahun 2020 ada tiga pesepak bola Laos yang dicekal karena dinyatakan bersalah atas kasus pengaturan skor pertandingan.
Ketiga pemain tersebut adalah Khampheng Sayavutthi, Lembo Saysana dan kiper Thipphonexay Inthavongsa.
Mereka memanipulasi hasil pertandingan melawan Hong Hong pada Oktober 2017.
Saat itu Laos kalah dengan skor 0-4 dari Hong Kong.
Penggemar sepak bola Laos mengatakan kepada RFA bahwa pemain lokal dapat dengan mudah tergoda karena mereka tidak mendapat bayaran yang cukup.
"Beberapa pemain sepak bola menerima suap karena mereka tidak mendapatkan dukungan keuangan yang cukup dari federasi."
"Para pemain kami tidak mendapatkan penghasilan sebanyak dari negara lain."
"Mereka dibayar, tetapi biaya hidup di Laos tinggi. Jika seseorang menawari mereka dengan sejumlah uang besar, mereka akan mengambilnya."
Sumber SuperBall.id