Breaking News

HARI Ini, 17 Januari Hari Bersejarah di Langkat, Raja Kahar Dirikan Sistem Kerajaan di Inai

Plt Asisten-1 Pemerintah Kabupaten Langkat, Basrah Pardomuan membuka diskusi Panel Forum Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA)

Istimewa
HADIRI ACARA: Plt Asisten-1 Pemerintah Kabupaten Langkat, Basrah Pardomuan membuka diskusi Panel Forum Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA). 

TRIBUN-MEDAN.COM, STABAT - Plt Asisten-1 Pemerintah Kabupaten Langkat, Basrah Pardomuan membuka diskusi Panel Forum Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA), Kantor Kementerian Agama, Kabupaten Langkat

Dalam acara itu, ia menyampaikan, berdasarkan sejarah terbentuknya Kabupaten Langkat yang diawali dengan sistem kerajaan yang didirikan Raja Kahar, di kampung Inai pada 17 Januari 1750. 

Setelah itu, Indonesia Merdeka yang diterapkan sistem masa orde baru dan reformasi sehingga membawa perubahan terhadap sistem negara. 

"Namun pada intinya Kabupaten Langkat terbentuk atas komunitas masyarakat dari berbagai etnis yang bermukim dalam sistem kerajaan Langkat," ujarnya. 

Ia berharap, guru-guru Raudatul Atfal (RA) mengenalkan sejarah Langkat kepada peserta didik. Agar asal-usul Kabupaten Langkat tidak pernah hilang dari ingatan. 

"Mengedepankan adat budaya maupun ornamen Melayu sebagai identitas Tanah Bertuah," katanya. 

Ia bilang KKRA bisa melaksanakan pengabdian serta memajukan pendidikan dalam menguatkan keteladanan menuju Langkat yang religius. 

"Tidaklah merupakan pekerjaan mudah memberikan pengajaran kepada anak-anak anak usia dini. Akan tetapi, keiklasan menjalani profesi sebagian guru merupakan panggilan hati nurani yang mulia," ujarnya.  

"Semoga kegiatan ini membawa kebaikan bagi guru Raudatul Athfal maupun peserta didik yang tentunya juga memberikan kemaslahatan bagi Kabupaten Langkat," katanya.  

Sedangkan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Langkat, H. Zulfan Efendi mengungkapkan, ia bersama KKRA Langkat akan bersinergi untuk sukseskan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Langkat

"Lewat pendidikan Raudatul Athfal (RA) Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) serta madrasah tsanawiyah dan Aliyah bisa memajukan pembangunan pendidikan insan yang beradab dan religius," ujarnya. 

(*) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved