Kumpulan Doa
Banyak Yang Belum Tahu, UAS Jelaskan Hukum Sholat Sambil Menutup Mata, Sah Atau Membatalkan
Apabila ia mengusap kepalanya maka keluar dosanya dari kepalanya hingga keluar dari kedua telinganya.
TRIBUN-MEDAN.com - Tanpa sadar kita sering memejamkan atau menutup mata ketika sholat (salat).
Mungkin karena niat agar khusyuk atau alasan lain soal lebih nyaman.
Namun, perkara sholat ternyata sudah dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: UAH Jelaskan Cara Berdoa yang Sulit Ditolak Allah, Insyaallah Setiap Hajad Segera Terkabul
Artinya setiap rukun sholat dan gerakannya disesuaikan dengan ajaran dan kaidah Nabi Muhammad.
Tidak boleh mengurangi atau menambahkan gerakan ritual lain selain ala Rasulullah Muhammad.
Baca juga: Doa Yang Sangat Penting Diajarkan ke Anak-anak dan Keluarga, Baca Setiap Pergi dari Rumah
Lantas bolehkah sholat dengan menutup mata atau memejamkan mata?
Bagaimana hukum sholat tutup mata?
Ustadz Abdul Somad dalam video ceramahnya yang diunggah akun Point Kajian Islam, berjudul 'Bolehkah Sholat Menutup Mata? Ustadz Abdul Somad menjelaskan hukum menutup mata saat sholat.
Ustadz Abdul Somad awalnya menjelaskan sejumlah hadist tentang sholat jamaah yang dilaksanakan Nabi.
Baca juga: Bacaan Doa Setelah Mendirikan Sholat Tahajud, Doa Mustajab Mudah Terkabul
"Nabi jadi imam, sahabat di belakang. Ketika sedang sholat Nabi buka selopnya (sandalnya) waktu itu Masjid Nabawi pasir.
Nabi buka sendalnya, kemudian sahabat yang ada di belakang buka selop semuanya. Kira-kira sahabat pejam mata atau buka mata? Buka, karena kalau pejam mana dia tahu," jelas Ustadz Abdul Somad.
Kemudian Ustadz Abdul Somad menjelaskan hadist lainnya.
"Bunuhlah dua yang hitam ketika kau sedang sholat. Lewat yang dua hitam itu, kalajengking dan ular, bunuh. Kira-kira sampai tahu ada yang dua hitam itu, mata terbuka atau terbuka? Terbuka. Kalau tertutup, uda tegak anaconda," tambah Ustadz Abdul Somad.
UAS pun menegaskan apabila hukum melaksanakan sholat harus membuka mata.
Namun jika ada kondisi khusus, maka baru boleh menutup mata.
"Jadi masalah sholat terbuka (matanya)," tegasnya.
"Tapi ada saat tertentu kita musti tutup. Saya pernah mengalami pas di depan saya pakai baju kaus tertulis di belakangnya, 'hidup memang susah, jangan bikin susah'. Asal saya buka kebaca," tutupnya.
Baca juga: Ungkapan Ayah Rozak Ke Ivan Gunawan Bikin Desainer Tersipu Malu, Resmi Beri Restu?
Lantas bagaimana mencapai khusyuk dalam sholat, apabila tidak boleh sambil memejamkan mata?
Berikut sejumlah cara sholat khusyuk menurut hadist dan penjelasan ulama.
Sholat Khusyuk
Inti dari shalat adalah zikir mengingat Allah Swt, sebagaimana firman Allah Swt.
وَأَقِمِ ال لَّا صلَاةَ لِ ي
“Dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku”. (Qs. Thaha 20 : 14).
Oleh sebab itu Allah Swt mengecam orang yang shalat tetapi tidak mengingat Allah:
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya”. (Qs. al-Ma’un 107: 4-5).
Zikir mengingat Allah Swt dalam shalat tidak dibangun sejak Takbiratul-Ihram, akan tetapi jauh sebelum itu. Rasulullah Saw sudah mengajarkan kekhusyu’an hati sejak berwudhu’. Dalam hadits disebutkan:
“Siapa yang berwudhu’, ia berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung, maka keluar dosanya dari mulut dan hidungnya. Apabila ia membasuh wajahnya maka keluar dosanya dari wajahnya hingga keluar dari kelopak matanya. Apabila ia membasuh kedua tangannya maka keluar dosanya dari kedua tangannya.
Apabila ia mengusap kepalanya maka keluar dosanya dari kepalanya hingga keluar dari kedua telinganya. Apabila ia membasuh kedua kakinya maka keluar dosanya dari kedua kakinya hingga keluar dari bawah kuku kakinya. Shalatnya dan langkahnya ke masjid dihitung sebagai amal tambahan”. (HR. Ibnu Majah).
Wudhu’ bukan sekedar kebersihan fisik, tapi juga telah mengajak hati untuk khusyu’ kepada Allah Swt dan meninggalkan semua keduniawian yang dapat melalaikan hati dari Allah Swt, meskipun hal kecil, oleh sebab itu Rasulullah Saw melarang menjalinkan jari-jemari dan membunyikannya setelah berwudhu’ menjelang shalat:
Dari Ka’ab bin ‘Ujrah, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: “Apabila salah seorang kamu berwudhu’, ia berwudhu’ dengan baik, kemudian ia pergi ke masjid, maka janganlah ia menjalinkan jari jemarinya, karena sesungguhnya ia berada dalam shalat”. (HR. at-Tirmidzi).
Menunggu dan menantikan kehadiran shalat dengan persiapan hati untuk memasukinya. Rasulullah Saw bersabda:
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda: “Maukah kamu aku tunjukkan perbuatan yang dapat menghapuskan dosa-dosa dan mengangkat derajat?”. Para shahabat menjawab: “Ya wahai Rasulullah”. Rasulullah Saw bersabda: “Menyempurnakan wudhu’ pada saat tidak menyenangkan, memperbanyak langkah kaki ke masjid, menunggu shalat setelah shalat. Itulah ikatan (dalam kebaikan)”. (HR. Muslim).
Merasakan seolah-olah itulah shalat terakhir yang dilaksanakan menjelang kematian tiba sehingga tidak ada kesempatan untuk beramal shaleh sebagai bekal menghadap Allah Swt.
(*/Tribun-Medan.com)