Kumpulan Doa
Bacaan Surat At Takwir Ayat 1-29, Perumpamaan Bila Matahari Digulung dan Gemintang Berjatuhan
surat At Takwir ayat 1-29, lengkap dengan tulisan arab, latin, dan terjemahan dalam bahasa Indonesia.
TRIBUN-MEDAN.com - Inilah bacaan surat At Takwir ayat 1-29, lengkap dengan tulisan arab, latin, dan terjemahan dalam bahasa Indonesia.
At-Takwir merupakan surat ke-81 dalam al-Qur'an, dan terdiri dari 29 ayat.
Surat tersebut tergolong surat Makkiyah, karena diturunkan di kota Mekkah.
At-Takwir memiliki arti "Digulung".
Baca juga: Surat Muhammad Ayat 1-38, Dilengkapi Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahannya
Baca juga: Doa-doa Pilihan Untuk Orangtua, Agar Ibu Bahagia Juga Untuk yang Telah Meninggal Dunia
Surat At-Takwir Ayat 1-29
Dikutip dari quran.kemenag.go.id, berikut bacaan surat At-Takwir ayat 1-29, dilengkapi dengan tulisan arab, latin, dan terjemahan dalam bahasa Indonesia:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْۖ - ١
1. iżasy-syamsu kuwwirat
Apabila matahari digulung,
وَاِذَا النُّجُوْمُ انْكَدَرَتْۖ - ٢
2. wa iżan-nujụmungkadarat
dan apabila bintang-bintang berjatuhan,
وَاِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْۖ - ٣
3. wa iżal-jibālu suyyirat
dan apabila gunung-gunung dihancurkan,
وَاِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْۖ - ٤
4. wa iżal-'isyāru 'uṭṭilat
dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak terurus),
وَاِذَا الْوُحُوْشُ حُشِرَتْۖ - ٥
5. wa iżal-wuḥụsyu ḥusyirat
dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,
وَاِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْۖ - ٦
6. wa iżal-biḥāru sujjirat
dan apabila lautan dipanaskan,
وَاِذَا النُّفُوْسُ زُوِّجَتْۖ - ٧
7. wa iżan-nufụsu zuwwijat
dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh),
وَاِذَا الْمَوْءٗدَةُ سُىِٕلَتْۖ - ٨
8. wa iżal-mau`ụdatu su`ilat
dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,
بِاَيِّ ذَنْۢبٍ قُتِلَتْۚ - ٩
9. bi`ayyi żambing qutilat
karena dosa apa dia dibunuh?
وَاِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْۖ - ١٠
10. wa iżaṣ-ṣuḥufu nusyirat
Dan apabila lembaran-lembaran (catatan amal) telah dibuka lebar-lebar,
وَاِذَا السَّمَاۤءُ كُشِطَتْۖ - ١١
11. wa iżas-samā`u kusyiṭat
dan apabila langit dilenyapkan,
وَاِذَا الْجَحِيْمُ سُعِّرَتْۖ - ١٢
12. wa iżal-jaḥīmu su''irat
dan apabila neraka Jahim dinyalakan,
وَاِذَا الْجَنَّةُ اُزْلِفَتْۖ - ١٣
13. wa iżal-jannatu uzlifat
dan apabila surga didekatkan,
عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّآ اَحْضَرَتْۗ - ١٤
14. 'alimat nafsum mā aḥḍarat
setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.
فَلَآ اُقْسِمُ بِالْخُنَّسِۙ - ١٥
15. fa lā uqsimu bil-khunnas
Aku bersumpah demi bintang-bintang,
الْجَوَارِ الْكُنَّسِۙ - ١٦
16. al-jawāril-kunnas
yang beredar dan terbenam,
وَالَّيْلِ اِذَا عَسْعَسَۙ - ١٧
17. wal-laili iżā 'as'as
demi malam apabila telah larut,
وَالصُّبْحِ اِذَا تَنَفَّسَۙ - ١٨
18. waṣ-ṣub-ḥi iżā tanaffas
dan demi subuh apabila fajar telah menyingsing,
اِنَّهٗ لَقَوْلُ رَسُوْلٍ كَرِيْمٍۙ - ١٩
19. innahụ laqaulu rasụling karīm
sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),
ذِيْ قُوَّةٍ عِنْدَ ذِى الْعَرْشِ مَكِيْنٍۙ - ٢٠
20. żī quwwatin 'inda żil-'arsyi makīn
yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ‘Arsy,
مُّطَاعٍ ثَمَّ اَمِيْنٍۗ - ٢١
21. muṭā'in ṡamma amīn
yang di sana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya.
وَمَا صَاحِبُكُمْ بِمَجْنُوْنٍۚ - ٢٢
22. wa mā ṣāḥibukum bimajnụn
Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah orang gila.
وَلَقَدْ رَاٰهُ بِالْاُفُقِ الْمُبِيْنِۚ - ٢٣
23. wa laqad ra`āhu bil-ufuqil-mubīn
Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang.
وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِيْنٍۚ - ٢٤
24. wa mā huwa 'alal-gaibi biḍanīn
Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang kikir (enggan) untuk menerangkan yang gaib.
وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطٰنٍ رَّجِيْمٍۚ - ٢٥
25. wa mā huwa biqauli syaiṭānir rajīm
Dan (Al-Qur'an) itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk,
فَاَيْنَ تَذْهَبُوْنَۗ - ٢٦
26. fa aina taż-habụn
maka ke manakah kamu akan pergi?
اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَۙ - ٢٧
27. in huwa illā żikrul lil-'ālamīn
(Al-Qur'an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam,
لِمَنْ شَاۤءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّسْتَقِيْمَۗ - ٢٨
28. liman syā`a mingkum ay yastaqīm
(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus.
وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ࣖ - ٢٩
29. wa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāhu rabbul-'ālamīn
Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam.
(*/Tribun-Medan.com)