News Video
TERUNGKAP Alasan Bupati Langkat Bangun Kerangkeng Manusia di Belakang Rumah, Kerjasama dengan Istri
"Semua ini hanya supaya di Kabupaten Langkat, walaupun kami hanya kecil walaupun itu tidak besar pengaruhnya di Kabupaten Langkat, kami perihatin
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Terungkap alasan Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin membangun kerangkeng manusia di belakang rumahya yang megah di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumut.
Hal ini terungkap, dalam video wawancara Terbit Rencana Perangin-angin di YouTube Dinas Kominfo Info Langkat beberapa waktu lalu.
Saat itu, Terbit dicerca sejumlah pertanyaan terkait adanya penjara khusus di halaman rumahnya.
Terbit mengakui, bahwa kerangkeng manusia itu didirikan berdasarkan kesepakatannya bersama sang istri sewaktu belum menjabat sebagai ketua DPRD Langkat.
"Kalau dalam namanya hal untuk penyediaan tempat dari awal itu saya beserta ibu, belum saya menjabat sebagai ketua DPR, sebelum saya menjabat sebagai Bupati itu sudah kita laksanakan," ungkap Terbit saat diwawancarai ekslusif dan diunggah di YouTube Dinas Kominfo pada 27 Maret 2021 lalu.
Ia membeberkan, tujuannya mendirikan penjara khusus itu untuk membantu masyarakat Kabupaten Langkat yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba, lantaran maraknya peredaran narkoba di kawasan tersebut.
"Kami berkoordinasi dengan ibu, dengan hati yang ikhlas niat yang baik. Kami melihat, dimana salah satu keluarga apabila keluarganya ada penyalahgunaan narkoba, kami berharap membantu warga yang terkena narkoba," sebutnya.
Terbit merasakan perihatin terhadap peredaran narkoba di wilayahnya, dan banyak yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
"Semua ini hanya supaya di Kabupaten Langkat, walaupun kami hanya kecil walaupun itu tidak besar pengaruhnya di Kabupaten Langkat, kami perihatin sungguh perhatian terhadap lenyalahgunaan narkoba," katanya.
Terpidana Korupsi ini juga mengatakan, penjara khusus itu didirikan memenag dikhususkan untuk korban penyalahgunaan narkoba.
Menurutnya, efek yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba bisa merugikan orang lain, khususnya keluarga.
"Karena kami melihat sebelum, banyak korban narkoba, kami lihat kalau ada penyalahgunaan narkoba dalam keluarga, korban bukan hanya satu, korban bisa satu keluarga, itu makanya ada motivasi kami, ibu (istri) dengan keluarga sampai hari ini tetap kami lakukan," tuturnya.
Lebih lanjut, dia pun menceritakan selama berdirinya penjara ilegal itu, dirinya telah merehabilitasi ribuan orang. Bahkan hampir setiap harinya ada korban penyalahgunaan narkoba yang masuk ke kerangkeng manusia itu.
"Kalo pasien itu di bilang beransur, kalau sudah lebih dari 10 tahun itu kurang lebih dua ribu sampai tiga ribu orang yang sudah keluar dari sini, karena setiap harinya kurang lebih 100 orang yang kita bina di tempat kita," ucapnya.
Terbit juga membeberkan, para penghuni penjara nya itu juga difasilitasi makanan sehari-hari dan juga mendapatkan fasilitas kesehatan yang dianggapnya memadai.
"Kalo fasilitas tas itu, ya makanan sudah pasti sudah makan sehari-hari dan semua kesehatan. Seperti kitalah, seperti apa yang kami lakukan di dalam rumah tangga begitu juga yang kami berikan kepada mereka," pungkasnya.
(cr11/tribun-medan.com)