News Video

KERANGKENG MANUSIA Bupati Langkat: Dipekerjakan Tapi Tak Digaji, Ekstra Puding Jadi Bayarannya

"Mereka diberikan ekstra puding dan makan," ucapnya. Ramadhan mengatakan, para remaja nakal dan pencandu narkoba yang mengikuti program di rumah

Ramadhan mengatakan, jumlah warga binaan di rumah Bupati nonaktif Langkat saat ini awalnya berjumlah 48 orang, namun sebagian sudah dipulangkan sehingga tinggal 30 orang.

"Pihak keluarganya menyerahkan kepada pengelola untuk dilakukan pembinaan. Yang mana orang-orang tersebut dibina kecanduan narkoba dan kenakalan remaja dan diserahkan dengan membuat surat pernyataan," ucap Ramadhan.

Dugaan eksploitasi

Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin diduga telah melakukan eksploitasi kepada penghuni kerangkeng manusia di rumahnya.

Migrant Care mengungkap, para pekerja kelapa sawit di rumah Terbit Perangin-angin yang ditempatkan di kerangkeng bekerja sedikitnya 10 jam dalam sehari.

Selepas bekerja, mereka dimasukkan ke dalam kerangkeng, sehingga tak memiliki akses keluar.

Para pekerja bahkan diduga hanya diberi makan dua kali sehari secara tidak layak, mengalami penyiksaan, dan tak diberi gaji. MIgrant Care akhirnya melaporkan temuan-temuan tersebut ke Komnas HAM.

Kepada Komnas HAM, Migrant Care juga melampirkan beberapa dokumentasi, termasuk foto pekerja yang wajahnya babak-belur diduga akibat penyiksaan di kerangkeng.

"Kami laporkan ke Komnas HAM karena pada prinsipnya, itu sangat keji," ucap Ketua Migrant Care Anis Hidayah.

Atas laporan Migrant Care, Komnas HAM langsung mengirim tim investigasi ke Langkat guna melakukan investigasi.

Komnas HAM juga berkoordinasi dengan kepolisian menyangkut keberadaan kerangkeng manusia yang ada di rumah Terbit Rencana Perangin-Angin di Langkat.

Selain itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menyatakan sel milik Bupati nonaktif Langkat tak memenuhi standar tempat perawatan narkoba, sudah melakukan assessment atau penilaian kepada penghuni sel kerangkeng yang masih berada di rumah Terbit Rencana Perangin-angin.

Namun hanya sedikit yang mengikuti assessment. Sebagian pecandu narkoba binaan Terbit Angin-angin ada yang dirujuk ke tempat rehabilitasi, dan sebagian memilih pulang ke rumah.

Terbit Rencana Perangin-angin sendiri saat ini ditahan KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka korupsi. Salah satu kepala daerah terkaya ini terjerat kasus suap dalam paket proyek di lingkungan Pemkab Langat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulĀ Ekstra puding jadi bayaran bupati langkat untuk penghuni kerangkeng yang

(*/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved