Premanisme dan Penataan Pasar
Edy Rahmayadi Mendadak Temui Bobby Nasution Singgung Preman, Gubernur: tak Boleh Ada Premanisme
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mendadak temui Wali Kota Medan Bobby Nasution singgung soal premanisme
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mendadak temui Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Dalam pertemuan tanpa rencana itu, Edy Rahmayadi sempat menyinggung sejumlah hal termasuk premanisme dan penataan pasar.
Kata Edy Rahmayadi, masalah premanisme ini harus diselesaikan secepat mungkin agar masyarakat tidak takut.
Dia tidak ingin ada preman yang menghambat aktivitas masyarakat.
Baca juga: Jokowi Bakal Datang ke Sumut, Edy Rahmayadi: ke Toba
"Kami bertekad untuk itu (membasmi preman). Sdah waktunya tak boleh ada premanisme. Ini yang perlu saya sampaikan," katanya, Senin (31/1/2022) di halaman Balai Kota Medan.
Edy Rahmayadi mengatakan, selama ini preman kerap kali beraksi di pasar.
Untuk itu, dia pun berencana menata pasar, dan juga berencana menata pedagang di samping kantor Pemprov Sumut.
Menurut Edy Rahmayadi, semua pedagang yang membuka lapak di samping kantor Pemprov Sumut akan dipindahkan.
Baca juga: INILAH Capaian Gubernur Edy Rahmayadi Selama Tiga Tahun Pimpin Sumut, Berhasil Kah?
"Saya datang ke sini juga untuk membahas itu, saya datang ke sini mau minta izin sama Pak Wali Kota. Saya akan menggeser pedagang kaki lima yang di samping Pemprov, tapi tak bisa juga menggeser terus hanya mengusir orang, mereka juga rakyat kita," kata Edy Rahmayadi.
Kemudian, Edy Rahmayadi juga ingin bicara mengenai ketertiban pasar dengan Bobby Nasution.
"Saya akan menempatkan orang-orang itu ke dalam. Untuk itu, saya sampaikan nanti ke pak wali, jangan pak wali nanti digesek-gesek, ini kan orang suka kali menggesek gesek ini. Keberhasilan wali kota berarti keberhasilan gubernur," katanya.(tribun-medan.com)