News Video
Luhut: Anda yang Belum Vaksin Bisa Jadi Sasaran Covid-19 Varian Omicron
Lebih lanjut ia juga mengatakan, dari 27 pasien dengan gejala berat hingga sedang tersebut, sebanyak 59 persen adalah pasien dengan komorbid atau
Luhut: Anda yang Belum Vaksin Bisa Jadi Sasaran Covid-19 Varian Omicron
TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Terdapat 27 pasien yang Covid-19 varian Omicron dengan gejala berat hingga sedang yang dirawat di rumah sakit.
Hal tersebut dijelaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 63 persen di antaranya belum divaksin lengkap.
"Jadi Anda yang belum vaksin ini memang menjadi sasaran yang cukup hebat dari Omicron ini, jadi kalau terjadi sama saudara-saudara yang tidak patuh pada ini, saya pikir Anda sendiri harus bertanggung jawab mengenai itu terhadap diri Anda sendiri," kata Luhut ketika memberikan keterangan pers mengenai hasil evaluasi PPKM secara daring, Senin (31/1/2022).
Lebih lanjut ia juga mengatakan, dari 27 pasien dengan gejala berat hingga sedang tersebut, sebanyak 59 persen adalah pasien dengan komorbid atau penyakit bawaan, dan sebanyak 30 persen adalah lansia.
"Jadi yang sudah umur-umur seperti saya ini super hati-hati," kata Luhut.
Untuk itu, Luhut meminta kepada agar masyarakat segera melakukan vaksinasi bagi yang belum disuntik vaksin secara lengkap.
Sementara, bagi yang sudah mendapatkan vaksin hingga dosis kedua, diharapkan bisa segera melakukan vaksinasi booster.
Ia meminta agar masyarakat secara aktif mendatangi gerai-gerai vaksinasi yang telah disiapkan oleh pemerintah.
"Karena sebagian besar kematian (akibat varian Omicron) karena penyakit bawaan, komorbid, lansia, dan vaksin yang belum lengkap. Jadi kalau Anda belum vaksin lengkap ada peluang Anda mengalami hal tidak baik," kata Luhut.
Untuk diketahui, berdasarkan data terakhir, Indonesia mencatatkan 12.422 kasus baru Covid-19 per 30 Januari 2022 kemarin.
Terkait dengan tingkat keterisian rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR), Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) melaporkan saat ini secara nasional untuk tempat tidur isolasi sebesar 14 persen sementara ICU sebesar 6 persen.
Namun demikian, BOR RS di DKI Jakarta sudah melampaui 50 persen. (*)