Kerajaan Inggris
Pangeran Andrew Sepakat Damai Soal Kasus Pelecehan Seks dan Akan Beri Banyak Uang
Pangeran Andrew dari Inggris dikabarkan berhasil sepakat menyelesaikan gugatan hukum di Amerika Serikat yang dilayangkan oleh Virginia Giuffre.
TRIBUN-MEDAN.com - Pangeran Andrew dari Inggris dikabarkan berhasil sepakat menyelesaikan gugatan hukum di Amerika Serikat yang dilayangkan oleh Virginia Giuffre.
Giuffre menuduh adik Pangeran Charles itu melakukan pelecehan seksual terhadapnya ketika perempuan itu masih remaja.
Penyelesaian, yang mencakup pembayaran dengan jumlah yang dirahasiakan itu, terungkap pada hari Selasa (15/2/2022) dalam pengajuan di pengadilan federal Manhattan, di mana Giuffre telah menggugat Agustus lalu.
Pangeran Andrew tetap tidak mengakui kesalahan dalam penyelesaian itu. Pengajuan penyelesaian gugatan itu hanya mengatakan Andrew menyesali hubungan masa lalunya dengan Epstein.
Kasus Giuffre berfokus pada persahabatan Andrew dengan mendiang Jeffrey Epstein, pemodal dan predator seks yang menurut Giuffre juga melecehkannya secara seksual.
Epstein ditemukan tewas di dalam sel tahanan pada tahun 2019 saat menjalani proses diadili. Kekasih Epstein, Ghislaine Maxwell, yang disebut menggaet gadis muda untuk Epstein telah dinyatakan bersalah oleh pengadilan, Desember lalu.
Dalam pengajuan bersama itu, pengacara untuk Virginia Giuffre (38 tahun) dan Andrew (61 tahun), mengatakan penyelesaian mereka pada prinsipnya meminta pangeran untuk memberikan "sumbangan besar" ke badan amal Giuffre untuk mendukung hak-hak korban.
"Pangeran Andrew tidak pernah bermaksud untuk memfitnah karakter Nyonya Giuffre, dan pangeran mengakui bahwa perempuan itu telah menderita, baik sebagai korban pelecehan maupun sebagai akibat dari serangan publik yang tidak adil," kata pengacara dalam berkas pengajuan penyelesaian itu.
Andrew telah membantah tuduhan bahwa dia memaksa Giuffre, yang sekarang tinggal di Australia, untuk berhubungan seks pada usia 17 lebih dari dua dekade lalu di rumah Ghislaine Maxwell di London serta di rumah besar Epstein di Manhattan atau di pulau pribadi Epstein di Kepulauan Virgin, AS.

"Sudah diketahui bahwa Jeffrey Epstein memperdagangkan gadis-gadis muda yang tak terhitung jumlahnya selama bertahun-tahun," kata pengajuan itu.
"Pangeran Andrew menyesali hubungannya dengan Epstein, dan memuji keberanian Nyonya Giuffre serta para penyintas lainnya dalam membela diri mereka sendiri dan orang lain. Dia berjanji untuk menunjukkan penyesalannya atas hubungannya dengan Epstein dengan mendukung perang melawan kejahatan perdagangan seks, dan dengan mendukung para korbannya."
Siapa yang Bayar?
Setelah usaha menuju perdamaian antara Pangeran Andrew dan Virginia Giuffre, muncul pertanyaan yang akan membayar uang penyelesaian gugatan ini.
Selama ini keuangan Andrew kerap diberitakan mengalami pasang-surut, kalau tidak dapat disebut misterius.
Menurut The New York Times melaporkan, Selasa (16/2/2022), penyelesaian itu tentu menyelamatkan Ratu Elizabeth II dari rasa malu.
Baca juga: Pangeran Andrew Menangis saat Ratu Melucuti Gelar Kehormatannya karena Skandal Seks
Baca juga: Istri Pangeran Charles Positif Covid-19, Sudah Tiga Kali Disuntik Vaksin
Baca juga: Ratu Elizabeth Restui Camilla Jadi Permaisuri Jika Pangeran Charles Naik Takhta Nanti
“Masih banyak pertanyaan,” kata Penny Junor, sejarawan kerajaan. “Kita tidak akan pernah tahu siapa di antara orang-orang dalam kisah menyedihkan ini yang mengatakan yang sebenarnya. Tapi yang pasti kita tidak akan mendapatkan kebenaran yang akan mempermalukan keluarga kerajaan.”
Dengan melepaskan tugas resminya, dia tidak lagi berhak menerima uang dari dompet publik. Tapi kritikus cenderung mempertanyakan apakah uang pembayar pajak akan digunakan untuk membayar penyelesaian dengan Giuffre.
Meskipun para ahli kerajaan sering menggambarkan Andres sebagai putra kesayangannya, Ratu telah melucuti gelar kehormatan militernya dan diperintahkan untuk tidak lagi menggunakan panggilan kehormatan "Yang Mulia."
Pada Januari lalu, Istana menyatakan Andrew akan membela diri sebagai warga negara pada umumnya.
Kedua belah pihak sepakat untuk tidak mengungkapkan jumlahnya dan Istana Buckingham menolak berkomentar, mengatakan itu adalah masalah adipati dan pengacaranya. Juru bicara pengacara Andrew tidak mau membahas sumber dana tersebut.
Bagaimana pangeran berusia 61 tahun itu membiayai gaya hidup dan membiayai tagihan pengacaranya, telah lama memicu spekulasi di surat kabar Inggris.

Andrew menerima tunjangan tahunan sebesar 250.000 pound (Rp 4,829 miliar) dari ratu, menurut analisis keuangannya oleh Times of London, serta pensiun tahunan sebesar 20.000 pound ($27.066) dari Royal Navy, di mana ia menjabat sebagai seorang pilot helikopter.
Tetapi Andrew, yang juga dikenal sebagai Duke of York, mengeluarkan biaya untuk keamanan di kediaman utamanya, Royal Lodge, di Windsor, serta untuk staf dan pemeliharaan rumah dengan 30 kamar itu. Sejak dia mundur dari tugas resmi sebagai anggota keluarga kerajaan setelah kehebohan terkait hubungannya dengan Jeffrey Epstein, tidak jelas siapa yang membayar keamanannya.
Andrew juga memiliki pondok ski di resor Verbier Swiss yang ia beli seharga 22 juta dollar AS (Rp 313,8 miliar) pada tahun 2014. Transaksi dengan sosialita Prancis, Isabelle de Rouvre, berakhir dengan proses pengadilan ketika Rouvre menggugat Andrew karena gagal melakukan pembayaran terakhir.
Beberapa surat kabar Inggris telah melaporkan bahwa ratu telah menanggung biaya hukum Andrew dan kemungkinan membayar penyelesaian kasusnya.
Ratu mendapatkan lebih dari 27 juta dollar AS (Rp 385 miliar) setahun yang berasal dari pendapatan pribadi sebagai ratu, koleksi properti yang dia miliki di London dan utara Inggris. (Reuters, New York Times)