Vaksinasi
Terbanyak Kelima di Indonesia, 93.857 Warga Sumatera Utara Masuk Kategori 'Drop Out' Vaksin
Sumatera Utara menjadi provinsi kelima terbanyak warga drop out vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
TRIBUN-MEDAN.com - Sumatera Utara menjadi provinsi kelima terbanyak warga drop out vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Drop out adalah istilah bagi warga yang tidak mematuhi ketentuan interval pemberian vaksin dosis satu dan dua.
Mereka belum mendapat suntikan vaksin dosis kedua setelah lebih dari 6 bulan.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan provinsi Jawa Barat mencatatkan sebanyak 360.804 warga yang drop out.
Kemudian, disusul Jawa Timur sebanyak 343.946 warga, lalu Jawa Tengah 272.020, Banten 91.471, maupun Sumatera Utara diposisi kelima dengan 93.857 warga drop out.
Untuk itu, bagi warga dengan status drop out diminta kembali melakukan vaksinasi ulang atau vaksinasi primer mulai dosis pertama.
Baca juga: 20 Juta WNI Belum Disuntik Vaksin Dosis Kedua Terancam Droput, Apa Maksudnya?
Adapun jenis vaksin yang digunakan boleh berbeda dari suntikan pertama.
Aturan tersebut tertuang dalam surat bernomor SR.02.06/II/921/2022 mengenai Pemberian Vaksinasi Covid-19 bagi Sasaran yang Drop Out, yang terbit pada 13 Februari 2022.
"Bagi sasaran yang mengalami drop out dalam waktu lebih dari enam bulan, maka vaksinasi primer harus diulang, dan vaksinasinya dapat menggunakan platform yang berbeda dari vaksin semula," kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu dalam siaran persnya, Selasa (15/2/2022).
Langkah tersebut diambil untuk mendapatkan perlindungan yang optimal.
Vaksinasi Covid-19 perlu diberikan lengkap baik dosis primer maupun dosis booster minimal enam bulan setelah dosis primer.
Kemenkes menegaskan pengulangan vaksinasi bagi sasaran drop out ini juga sesuai dengan rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) per 11 Februari 2022.
Sementara, bagi sasaran yang belum menerima dosis kedua atau mengalami drop out dalam rentang waktu kurang dari enam bulan dapat diberikan vaksin kedua dengan platfom yang berbeda sesuai ketersediaan di masing-masing daerah.
"Mengingat saat ini vaksin Sinovac yang didistribusikan jumlahnya terbatas dan diperuntukkan bagi sasaran anak usia 6-11 tahun, maka sasaran yang drop out dapat menggunakan vaksin dengan platfom berbeda yang tersedia untuk melengkapi dosis keduanya dengan mengutamakan vaksin yang memiliki masa ED terdekat," jelas dia. (Rina Ayu Panca Rini)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Belum Disuntik Vaksin Dosis Kedua, 360.804 Warga Jawa Barat Masuk Kategori Drop Out.