Kumpulan Doa

Doa Nabi Muhammad, Berikut Kumpulan Doa Pilihan yang Dibaca saat Pagi dan Sore Hari

Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah Ta’ala mulai dari (waktu) sholat shubuh hingga terbit matahari

Editor: Dedy Kurniawan
Ist
Kekuatan Doa dan Al Quran 

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ

Artinya: “Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu sore dan pagi” (QS. Ghafir: 55).

Selain itu, orang yang mengamalkan dzikir pagi dan petang juga akan mendapatkan cinta dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. 

Hal ini didasarkan pada hadist yang diriwayatkan Imam Abu Dawud, dari Anas bin Malik radhiyallahu‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda:

لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ : أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ ، وَلَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ : أَحَبُّ إِلَيَّ مَنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً

Artinya: “Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah Ta’ala mulai dari (waktu) sholat shubuh hingga terbit matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak dari putra Nabi Isma’il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah mulai dari (waktu) sholat Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak,”. (HR. Abu Dawud: 3667). 

Lafaz Doa Dzikir Pagi dan Petang Sesuai Sunnah

Membaca doa dzikir pagi dan petang tentunya akan memberikan banyak faedah dan keutamaan bagi orang yang melakukannya.

Baca juga: Ada Apa Dengan Jessica Iskandar, Sudah Terbaring Kaku di Rumah Sakit, Tangannya Diinfus

Menjadi perintah Allah SWT di dalam Alquran, maka mengamalkannya menjadi satu di antara bentuk ketaatan terhadap-NYA. 

Namun, perlu diingat bahwa mengamalkan satu amalan perlu harus berdasar dari tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Hal ini mengingat ada satu keterangan dalam sebuah hadist yang menekankan pentingnya melakukan amalan ibadah sesuai dengan sunnah alias yang disyariatkan oleh agama dalam tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sahabatnya. 

Ketentuan tersebut terdapat dalam sebuah hadist yang berbunyi: 

Dari ‘Aisyah radhiyallahu‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

Artinya: “Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718)

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved