Minyak Goreng Langka
ANALISIS Pakar Teknik Pertanian USU: Permainan Politik Spekulan Penyebab Minyak Goreng Mahal
Berikut ini pendapat dari pakar Teknik Pertanian USU, Prof Dr Ir Abdul Rauf. Menurut Abdul kelangkaan minyak ini diduga adanya permainan politik.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Tommy Simatupang
Maksud Spekulasi menurut Abdul ialah adanya pengusaha-pengusaha besar yang bekerjasama dengan pabrik untuk membeli minyak untuk kepentingan usahanya.
"Kita tidak tau apa tujuan atau maksud spekulan ini tapi mereka itu punya link atau kenalan dari pabrik produksi untuk membeli dalam jumlah banyak agar di jual belikan lagi sesuai kebutuhannya sehingga minyak tersebut ditimbun dalam gudang si spekulan ini," ujarnya.
Menurut Abdul juga tidak ada masyarakat yang panic buying dalam turunnya harga minyak, namun adanya spekulen yang menumpukkan minyak di gudang jualannya.
"Masyarakat tidak mungkin menimbun, pedagang kaki lima pun tidak tapi pengusaha yang memiliki modal banyak atau disebut spekulan itu bisa jadi menimbun," tuturnya.
Menurutnya kelangkaan minyak saat harga turun merupakan hal lazim dalam permainan dunia bisnis.
"Itu hal lazim karena ketika bawang merah, cabai atau apapun itu yang menjadi bahan pangan masyarakat mau turun atau naik pasti menjadi langka,"ucapnya.
Menurutnya aturan pemerintah dalam penurunan harga minyak menjadi Rp 14 ribu merupakan keputusan yang kurang tepat jika minyak menjadi langka.
"Menurut saya keputusan itu kurang tepat jika efeknya seperti ini, lebih baik harganya terjangkau tapi barang ada dari pada masyarakat punya uang untuk beli minyak menjadi langka itu lebih berbahaya," paparnya.
Untuk solusinya, Abdul meminta agar pemerintah bertindak tegas memberikan sanksi kepada spekulan atau pengusaha yang menimbun minyak.
"Itu ada sanksi dalam perundang-undangan perdagangan baik untuk si spekulan, penimbunan dan yang menjual harga minyak diatas HET," ucapnya.
Selain itu menurut Abdul harga minyak lebih baik terjangkau tapi tidak ada terjadi kelangkaan minyak.
"Harga minyak tidak perlu terlalu murah tapi tidak juga terlalu mahal yang penting standar dan bisa dijangkau dan harga menetap tidak naik dan tidak turun. Sehingga masyarakat bisa membeli secukupnya saja," tukasnya.
Baca juga: Berita Foto: Minyak Goreng Langka dan Mahal, Ombudsman Sumut Melakukan Sidak di Gudang Lotte Grosir
Baca juga: PERKUAT SINERGITAS TNI-Polri,Panglima Jenderal Andika Gelar Rapim 2022 Untuk Jaga Keamanan Indonesia
(cr5/tribun-medan.com)