Rusia vs Ukraina
PERANG Rusia-Ukraina, WNI Benni Sitanggang: Kita Sudah Diberikan Peta Menuju Bunker
Ada pun poin yang disampaikan Presiden Vladimir Putin atas pengakuan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk tersebut.
"Kami berharap dia (Putin) mundur dari ambang konflik," kata Austin pada konferensi pers di Lithuania, mengatakan invasi ke Ukraina tidak dapat dihindari.
Sementara, pada konferensi keamanan di Munich, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan arsitektur keamanan global "hampir rusak".
Dia mendesak anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Jerman dan Turki untuk bertemu guna menyusun jaminan keamanan baru bagi negaranya.
"Aturan yang disepakati dunia beberapa dekade lalu tidak lagi berfungsi," kata Zelenskiy.
Sejak tanggal 20 Februari 2022 disebut-sebut menjadi tanggal genting bagi Rusia dan Ukraina. Sebab, Rusia disebut-sebut bakal menyerang Ukraina setelah tanggal 20 Februari.
“Setelah 20 Februari selalu merupakan kerangka waktu yang lebih penting,” kata Michael Kofman, ahli militer Rusia di think tank CNA.
*WNI Diberikan Peta Menuju Bunker*
Dikutip dari BBC News Indonesia, Benni Sitanggang, seorang warga negara Indonesia (WNI) yang telah tinggal di Ukraina selama lebih dari lima tahun itu, mengatakan pemerintah daerah tempatnya tinggal sudah menyiapkan berbagai kemungkinan bila sampai penyerbuan terjadi.
"Warga tidak terlalu panik, tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Namun bila terjadi hal tak diinginkan, seperti pengeboman ,semoga tidak terjadi, kita dikasih peta untuk tempat persembunyian, bunker-bunker untuk keamanan."
"Kita sudah dikasih peta, masyarakat tahu ke mana perginya bila terjadi hal-hal yang tak diinginkan," kata Benni Sitanggang kepada BBC News Indonesia.
Benni Sitanggang juga mengatakan pemerintah setempat juga meminta warga terus mengikuti berita dan mendengar seruan pemerintah apa yang harus dilakukan.
Benni Sitanggang yang tinggal di Ternobil, sekitar lima jam berkendara dari Kiev, mengatakan kekhawatiran tertangkap namun mereka semua tetap waspada.
Ia juga mengatakan seruan dari KBRI meminta WNI tenang dan diberikan penyuluhan untuk persiapan, termasuk "mempersiapkan dokumen dalam tas, pakaian seperlunya" untuk berjaga-jaga.
"Kalau mau pulang pun kita bisa dipulangkan dengan keluarga. seperti saya yang menikah dengan warga Ukraina, saya bisa pulang bersama istri dan anak saya ke Indonesia,"ujar Benni Sitanggang.
Sebelumnya, pada Kamis (10/2/2022) lalu, melalui keterangan pers secara daring, Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan kondisi 145 WNI yang mayoritas tinggal di Kiev dan tersebar di beberapa daerah di negara itu dipastikan masih aman dan sehat.