Pahlawan Nasional

Sabam Sirait Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Pernah Bujuk Megawati Dukung Jokowi Jadi Capres

Sabam Sirait kembali mendapatkan dukungan agar dapat diangkat menjadi pahlawan nasional.

Ist
Megawati menghadiri peluncuran buku Sabam Sirait beberapa waktu lalu. 

Sabam pernah menjabat Sekjen DPP Parkindo (1967–1973), Deklarator Partai Demokrasi Indonesia (PDI) saat Fusi 10 Partai Politik (10 Januari 1973), Sekjen Koordinator DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (1973–1976), Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (1976–1986), Anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan.

Sebelum terjun ke dunia politik, Sabam Sirait pernah bekerja kantoran sebagai pegawai administrasi di SMA PSKD di Jakarta (1957–1958), dan pegawai Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Jakarta (1958–1960).

Di Senayan, Sabam menjadi annggota DPR GR / MPRS (1967–1971), Wakil Ketua Badan Pekerja DPR GR / MPRS (1971–1973), Anggota DPR RI Fraksi PDI (1973–1977), Anggota DPR RI Fraksi PDI (1977–1982), Angota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) (1983–1988), Angota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) (1988–1992), Anggota DPR RI Fraksi PDI (Wakil Ketua Komisi I DPR RI) (1992–1997), Anggota DPR RI Fraksi PDIP (1999–2004). Sabam kemudian menjadi anggota DPD RI dari Jakarta selama dua periode, yaitu 2014-2019 dan 2019-2024.

Ia tutup usia pada 29 September 2021.

Minta Megawati Dukung Jokowi

Megawati Soekarno Putri dikabarkan sempat tidak rela PDI Perjuangan mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pilpres tahun 2014.

Informasi ini disampaikan Prof Salim Said saat menjadi narasumber acara bincang-bincang di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored yang disiarkan, Selasa (25/1/2022).

Salim Said dan Akbar Faizal menyampaikan penilaiannya tentang presiden-presiden yang pernah memimpin Indonesia, termasuk Jokowi.

Menurut pengamat politik itu, Jokowi berutang kepada para oligarki, yang mendukungnya menjadi presiden.

Salah satu “pemberi utang” itu adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Megawati, yang menurut Salim Said kurang piawai berpolitik karena tidak mampu menjadi presiden dua periode, tidak ikhlas partainya mengusung mantan Gubernur Jakarta Joko Widodo menjadi calon presiden pada Pilpres 2014.

“Jelas Megawati tidak ikhlas mendukung Jokowi. Tapi waktu itu hasil survei menunjukkan kalau Mega berhadapan dengan Prabowo, maka dia akan kalah,” katanya.

Menurut kisah yang disampaikan politikus senior Sabam Sirait kepadanya, para tetua PDI Perjuangan pun meminta kepada Megawati untuk mengalah dan memberi restu kepada Jokowi.

“Orangnya (Sabam Sirait) terbuka sekali, kami tukar menukar informasi. Dia bilang kepada saya bahwa dia bilang ke Mega, “Sudahlah Mega kau tidak terpilih lagi. Kau dukunglah Jokowi itu.”

Baca juga: Dorce Terima Bantuan Rp 350 Juta dari Jokowi dan Megawati, Tapi Uangnya Masih Kurang

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved