Berita Asahan

Penangkapan Adik yang Bakar Hidup-hidup Kakaknya Sempat Dihalangi Keluarga

Polisi menyebut keluarga tersangka pembakaran sempat halangi upaya penangkapan

TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI
Geofaldo tersangka pembakaran kakak kandung digiring petugas kepolisian untuk di BAP, Senin(7/3/2022). (Alif Alqadri Harahap / Tribun-Medan.com) 

TRIBUN-MEDAN.COM,ASAHAN - Geofaldo Francisco Sinaga (20), adik yang bakar hidup-hidup kakaknya hingga hangus diamankan petugas Unit Reskrim Polsek Kota Kisaran setelah sempat berusaha melarikan diri.

Namun, meski demikian, polisi akhirnya berhasil meringkus warga Jalan Cendrawasih, Kelurahan Lestari, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan tersebut.

Tersangka diamankan bersama barang bukti botol bekas bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite, serta satu buah sofa yang ikut terbakar saat korbannya Velmi Devita Sinaga (22) dibakar oleh tersangka.

Baca juga: SADIS SEKALI, Adik Bakar Hidup-hidup Kakaknya yang Duduk di Sofa Hingga Hangus

Kanit Reskrim Polsek Kota Kisaran, Iptu Doli Silaban mengatakan, saat diamankan, polisi mendapat perlawanan dari pihak keluarga dan sempat dihalang-halangi.

"Saat mengamankan tersangka, kami mendapatkan perlawanan dari pihak keluarga. Karena dari situ ada yang pro dan kontra, sehingga ada yang menghalangi dan ada yang setuju dengan kami," kata Doli, Senin(7/3/2022).

Saat kejadian, pelaku sempat melarikan diri untuk menghindari petugas. 

"Namun, berdasarkan informasi yang kami terima, si pelaku ini menyesal melakukan perbuatan tersebut. Karena saat di rumah sakit, kakaknya dia yang membantu makan, dan saat pembakaran, si pelaku juga ikut memadamkan api," katanya.

Baca juga: Masalah Lahan di Binjai, 8 Pelaku Ini Rencanakan Pembunuhan dan Bakar Hidup-hidup Darwin Sitepu

Meskipun begitu, menurut Doli, perbuatan tersangka tersebut merupakan murni pidana, dikarenakan korban yang dianiaya menyebabkan meninggal dunia.

"Meskipun tidak ada laporan dari keluarga, ini adalah murni pidana. Mutlak, karena korbannya meninggal dunia," katanya.

Selain itu, penangkapan pelaku dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Dia ini kalau tidak diamankan bisa kacau, karena saat ini mentalnya pasti sedang tidak stabil. Dia juga bilang ke kami bahwa dia menyesal dan tidak berniat untuk membunuh kakaknya," pungkasnya.(cr2/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved