Perang Rusia Ukraina
Mantan Navy SEAL yang Bunuh Osama Bin Laden Nilai Negaranya Lemah Terhadap Putin
Rob O'Neill, dari Montana, adalah bagian dari SEAL Team Six yang menewaskan Osama Bin Laden di Abbottabad pada 2010.
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang Navy SEAL yang membunuh Osama Bin Laden menilai pemerintah negaranya lemah dalam menganggapi serangan Rusia ke Ukraina.
Rob O'Neill, dari Montana, adalah bagian dari SEAL Team Six yang menewaskan Osama Bin Laden di Abbottabad pada 2010.
Dia telah menyelesaikan 400 misi tempur selama 16 tahun dan percaya bahwa Vladimir Putin telah "kehilangan akal" dengan meluncurkan invasi skala penuh terhadap Ukraina.
Tetapi dia juga terkejut dengan reaksi negaranya dan mengatakan Amerika telah menanggapi serangan mematikan itu dengan lemah.
Veteran itu mengecam pemerintahan Presiden Biden setelah mereka membatalkan uji coba rudal nuklir akhir pekan lalu sementara pasukan Rusia menyerang warga yang tidak bersalah.
O'Neill yakin Pentagon lebih mengkhawatirkan agenda perubahan iklim mereka daripada mencoba menghentikan Putin.
"Anda tidak mengalahkan orang gila yang memiliki senjata nuklir, dengan kelemahan. Ini seperti mencoba menghentikan pengganggu sekolah dengan menenangkannya, itu omong kosong."
"Ketika saya dalam tugas, perhatian utama adalah apakah Anda dapat melakukan tugas yang ada."
"Sekarang mereka (Pentagon) membuang-buang waktu dan sumber daya untuk membuat kapal perang menjadi hijau.
"Kebenaran yang disayangkan adalah Rusia dan China menertawakan kami ketika kami berbicara tentang perubahan iklim di militer."
Veteran itu khawatir bahwa pemimpin Rusia akan beralih ke artileri jarak jauh yang berat setelah menyaksikan perlawanan Ukraina menjatuhkan helikopter dan jet.
Dia berharap Rusia akan mencapai titik di mana pasukan mereka "ditendang dengan sangat buruk" sehingga Barat dan Ukraina akan membahas kesepakatan dengan Moskow sebagai jalan keluar.
"Kebanyakan orang di dunia bisa setuju. Ada satu orang yang bisa menghentikan ini. Yang perlu dia lakukan hanyalah menghentikannya," tambah O'Neil.
Dia mengatakan dia merasa tidak nyaman melihat rekaman helikopter Rusia diserang dan dibagikan di media sosial.
"Ada orang Rusia di pesawat itu dan saya punya teman yang sekarat karena kecelakaan helikopter, dan tidak ada yang keren tentang itu."
"Sebagian besar tentara tidak ingin berada di sana. Itu semua karena satu orang di Kremlin kehilangan akalnya." (The Daily Star)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/navy-seal-putin.jpg)