Berita Seleb

Mulai Terkuak Bos Indra Kenz, Orang Indonesia, Ahmad Sahroni : Ada Big Bosnya, Pasti Dapat

Mulai terkuak mengenai bos Doni Salmanan dan Indra Kenz hingga kini belum

Editor: Dedy Kurniawan
Kolase Instagram / YouTube
Crazy Rich Indra Kenz, Hendry Susanto dan Doni Salmanan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Mulai terkuak mengenai bos Doni Salmanan dan Indra Kenz yang hingga kini belum terpecahkan.

Seperti yang diketahui, kasus yang menyeret Indra Kenz dan Doni Salmanan terkait investasi bodong berkedok trading menyita perhatian seluruh pihak, baik pemerintah, maupun masyarakat.

Di balik kedua afiliator binary option itu, kemungkinan ada atasan atau bos di belakangnya.

Wakil Ketua Komimsi III DPR RI Ahmad Sahroni menjawab hal ini dalam program acara Satu Meja yang tayang di Kompas TV.

Menurutnya, ada orang di atas Doni dan Indra yang mengkoordinir para afiliator di dalam negeri.

Baca juga: Cegah Penimbunan, Kapolres Tanah Karo Turun Langsung Cek Minyak Goreng di Pasar Kabanjahe

Baca juga: Cara Ron Jeremy, Aktor Film Panas Lolos 90 Tahun Penjara, Mengaku Mulai Pikun Dibebaskan Hakim

Ia mengungkapkan, bos besar dari para afiliator binary option ini tidak ada di Indonesia.

"Harus ada bigg boss nya, tapi bigg boss-nya susah karena tidak ada di Indonesia, ada di luar masalahnya," katanya.

Ia mengatakan, bos Indra Kenz dan Doni Salmanan diduga adalah orang Indonesia.

Namun, keberadaannya saja yang tidak ada di Indonesia.

"Orang Indonesia yang ada di luar cara main dengan mengondisiin para afiliator di Indonesia," katanya.

Baca juga: Intip Pesona Rena Laksita, Adik Perempuan Venna Melinda, Selama Ini Jarang Tersorot

Walaupun begitu, bos yang selama ini mengatur permainan afiliator ini memungkinkan bisa dijerat hukum Indonesia.

"Bisa, kan polisi lebih hebat, ada waktunya pasti dapat," katanya.

Menurut Crazy Rich Tanjung Priok itu, kini kepolisian juga sedang menelusuri afiliator lain selain Indra Kenz dan Doni Salmanan.

"Saya meminta semua pelaku afiliator yang sudah beredar informasinya baik ke saya maupun media lain, harus ditelusuri," katanya.

Sementara itu, dalam program AIMAN Kompas TV, disinggung pula tentang aktor besar di balik kasus Binomo yang menyeret Indra Kenz alias Indra Kesuma.

Aiman menyatakan, perusahaan Binomo terletak di kawasan Laut Karibia.

Ia pun menanyakan bagaimana Indra Kenz bisa sampai masuk dalam lingkaran afiliator Binomo.

Menurut Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan, walaupun Binomo tercatat servernya ada di luar negeri, tetapi orang yang mengelola uangnya ada di Indonesia.

"Mungkin Binomo sistemnya dan servernya ada di luar negeri, tetap yang pasti ngambil uangnya ada di Indonesia," katanya.

Ia juga memaparkan Indra Kenz sekadar afiliator atau perekrut saja.

"Indra Kenz hanya afiliator saja," katanya.

Kini, pihak kepolisian sedang mengusut siapa perwakilan Binomo Indonesia yang menggerakkan Indra Kenz, termasuk memberikan uang.

"Itu yang kita dalami siapa perwakilan Binomo di Indonesia yang menggerakkan Indra Kenz, memberikan uang kepada Indra Kenz," katanya.

Seperti yang ramai diberitakan, Indra Kenz menjadi tersangka dugaan penipuan hingga pencucian uang melalui Binomo.

Ia disebut mendapatkan keuntungan 70 persen dari kekalahan member Binomo yang direkrutnya.

Namun, pengungkapan kasus Indra Kenz ini lebih rumit karena Crazy Rich Medan itu menghilangkan barang bukti seperti ponsel dan laptop.

Berbeda dengan kasus Doni Salmanan yang lebih cepat. Ia mendapatkan keuntungan 80 persen dari kekalahan para member.

Doni Salmanan bahkan sudah muncul di depan publik menggunakan baju tahanan dan menyatakan permohonan maaf.

Ia menjadi tersangka kasus yang sama dengan Indra Kenz, bedanya ia menjadi afiliator aplikasi Quotex.

Momen Doni Salmanan Minta Maaf ke Publik
Crazy Rich Bandung Doni Salmanan muncul menggunakan baju tahanan pada Selasa (15/3/2022).

Doni Salmanan adalah tersangka dugaan kasus penipuan, berita bohong, dan pencucian uang terkait aplikasi Quotex.

Quotex merupakan platform binary option berkedok trading yang ilegal di Indonesia.

Doni Salmanan dilaporkan ke polisi karena menjadi afiliator Quotex yang diduga menikmati keuntungan dari kerugian member.

Member yang dimaksud adalah orang-orang yang bermain binary option di Quotex melalui link afiliasi Doni Salmanan

Dalam konferensi pers yang digelar polisi, seperti dalam siaran langsung Youtube Cumicumi, Doni Salmanan disebut mendapatkan 80 persen keuntungan dari kekalahan member.

Selama jumpa pers Bareskrim Polri, Doni Salmanan pun berdiri menghadap ke belakang.

Ia mengenakan pakaian oranye yang merupakan baju tahanan polisi.

Setelah polisi selesai memberikan keterangan dan menjawab pertanyaan awak media, Doni pun balik badan.

Ia berdiri tegap dan mengambil mikrofon untuk memberikan keterangan.

Ia tampak memakai masker hitam dan berbicara lancar di depan awak media.

Tidak terlihat ekspresi kesedihan atau malu dari Crazy Rich Bandung itu.

Ia justru melontarkan kata-kata pemintaan maaf secara lancar dan tegas, termasuk memohon doa untuk keringanan hukuman.

Berikut ini pernyataan lengkap Doni Salmanan.

"Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah mengenal dunia trading binary option, forex, kripto, dan lain sebagainya.

Besar harapan saya masyarakat Indonesia dapat memaafkan kesalahan saya.

Saya juga memohon doanya kepada teman-teman semuanya di seluruh Indonesia ini agar sanksi terhadap saya bisa diringankan.

Untuk masyarakat Indonesia juga hati-hati kepada trading-trading ilegal," katanya.

(*/ Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved