Breaking News

Berita Medan

SEBULAN Berlalu, Keluarga Korban Meninggal Usai Disuntik di RS Eshmun Belum Terima Hasil Autopsi

Keluarga Sakti Fernando Napitupulu belum juga mendapat hasil autopsi penyebab korban yang meninggal di rumah sakit Eshmun.

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN MEDAN/ARJUNA BAKKARA
Rosnani Napitupulu kakak kandung almarhum Sakti Fernando Napitupulu yang menjadi korban tewas saat menunggui kedatangan jenazah adiknya dinkediaman orang tuanya di Lingkungan IV Kelurahan Tanah Enamratus Kecamatan Marelan, Selasa (15/2/2022) 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Keluarga Sakti Fernando Napitupulu belum juga mendapat hasil autopsi penyebab korban yang meninggal di rumah sakit Eshmun.

Diketahui, Sakti Fernando meninggal setelah mendapatkan suntikan antibiotik.

Hal itu disampaikan kakak kandung korban Rosnani Napitupulu.

"Kalau keluarga belum dapat apa hasil autopsi rumah sakit. Itulah yang kami pertanyakan kenapa keluarga belum bisa ketahui. Biasanyakan itu kan diberitahu langsung kepada keluarga," ujar Rosnani kepada Tribun, Sabtu (19/3/2022).

Baca juga: Bupati Zahir Resmikan Masjid Baiturrohim di Desa Gunung Bandung

Baca juga: NONGKRONG Seperti Berada sedang Rumah di Passa Kafe, Ada Menu-menu yang Menggugah Selera

Jasad Sakti sebelumnya menjalani autopsi pada 15 Februari lalu di rumah sakit Bhayangkara.

Hal itu dilakukan lantaran keluarga yang curiga korban keracunan obat yang diberikan pihak rumah sakit Eshmun.

"Katanya sudah keluar tapi kita belum dapat mengetahui secara pasti apa hasil autopsi," tambah Rosnani.

Karena proses autopsi sudah lebih dari satu bulan lamanya, Rosnani lantas mendatangi Polsek Medan Labuhan, namun pihak Polsek mengatakan jika kasus itu sudah diserahkan ke Polres Belawan.

Dia pun kemudian mendatangi Polres Belawan untuk mempertanyakan hasil autopsi sangat adik.

"Katanya dilimpahkan ke Polres, kami tanyak Polres baru tanggal 17 lalu kami dapat dari Polsek jadi kami belum bisa memberikan hasil itu langsung kepada ibu, kami perlu tau siapa. Kami hanya dikasi tau secara linsan. Kami tidak mau seperti itu kami mau diberi tau secara tertulis dan perlihatkan hasilnya," ujar Rosnani.

Kasus meninggal korba berawalnya ketika Sakti mengami kecelakaan jatuh dari kendaraan.

Kemudian keluarga membawanya ke rumah sakit Eshmun untuk mengobati lukanya.

Kondisi korban saat itu masih cukup baik dan dapat berjalan.

Sebelum mendapatkan perawatan dokter, keluarga Sakti memberi tahu pihak rumah sakit jika adiknya alergi terhadap obat antibiotik.

Sakti lantas diberikan perawatan oleh dokter, namun usai disuntikan cairan yang diduga antibiotik, Sakti mengalami kejang dan badan serta wajahnya memerah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved