Rocky Gerung Miris Tragedi Ibu Bunuh Anak di Brebes, Bandingkan Gaji Pawang Hujan Mandalika

Bayarannya sekitar Rp 5 juta dalam setiap kegiatan. Jika misi yang diberikan gagal, maka ia akan dibayar separuh atau 50 persen saja.

Editor: Salomo Tarigan
kolase sripoku
Rocky Gerung dan pawang hujan Rara 

TRIBUN-MEDAN.com - Begini tanggapan Rocky Gerung terkait bayaran pawang hujan yang viral di media sosial.

Belakangan ini sosok Rara Istiati Wulandari menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Wanita Indigo yang sering menjadi pawang hujan di acara-acara besar termasuk Asian Games 2018.

Akhirnya BMKG Bicara Cuaca Mandalika saat MotoGP, Hujan Berhenti Bukan karena Aksi Pawang Hujan

Sosok Rara Isti Wulandari
Sosok Rara Isti Wulandari (twitter)

 


Terbaru, ia menjadi pawang hujan dalam gelaran MotoGP Mandalika 2022 yang digelar di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Berkat aksi ritual yang dilakukannya di MotoGP Mandalika 2022, Rara Istiati Wulandari kini makin dikenal publik.

Dalam video yang beredar di TikTok, terlihat bagaimana Rara mengendalikan cuaca di Sirkuit Mandalika.

Saat itu terlihat hujan deras di Sirkuit Mandalika.

Rara terlihat mengenakan kaus oranye berjalan dan merapal mantra di tengah hujan deras.

Ternyata meski menjadi pro dan kontra dari berbagai pihak, bayaran Rara tidak main-main untuk mengusir hujan.

Baca juga: Akhirnya BMKG Bicara Cuaca Mandalika saat MotoGP, Hujan Berhenti Bukan karena Aksi Pawang Hujan

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (20/3/2022), untuk menjadi pawang hujan, Rara mengaku dibayar dengan sistem kontrak.

Bayarannya sekitar Rp 5 juta dalam setiap kegiatan.

Jika misi yang diberikan gagal, maka ia akan dibayar separuh atau 50 persen saja.

Begitu juga saat ia bertugas di MotoGP Mandalika ini, Rara yang sudah menjadi pawang hujan sejak usia 9 tahun ini mendapat upah Rp 5 juta per harinya.

“Saya dibayar Rp 5 juta sehari,” kata Rara, dilansir dari Kompas TV, Minggu (20/3/2021).

Untuk MotoGP Mandalika ini, Rara bekerja atau dikontrak selama 21 hari, terhitung sejak 1 Maret 2021. Berarti tinggal dikalikan saja, maka perkiraan Rara mendapat bayaran 21 hari×Rp 5 juta, yakni sekitar Rp 105 juta.

Baca juga: Penyesalan Lesti Kejora Terima Duit 10 Juta dari Doni Salmanan Berujung Masalah di Kepolisian

Ibu Gorok Anak

Terkait bayaran fantastis yang digelontorkan negara terhadap Rara si pawang hujan, Akademisi Universitas Indonesia, Rocky Gerung yang menyebut bayaran pawang hujan dan kondisi tragis ibu menggorok anak karena lilitan ekonomi adalah sebuah ironi.

“Sungguh ironi ketika negara mengeluarkan ratusan juta untuk pawang hujan, keluarkan dana APBN Rp2,5 triliun untuk MotoGP, sementara ibu di Brebes terpaksa menggorok anaknya karena tidak mau anak menderita karena lilitan ekonomi,” kata Rocky Gerung dikutip Eranasional.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Senin 21 Maret 2022.

Ibu di Brebes yang menggorok anaknya hingga tewas dimintai keteranganya oleh petugas
Ibu di Brebes yang menggorok anaknya hingga tewas dimintai keteranganya oleh petugas (ISTIMEWA/DOK Polsek Tonjong Brebes)

Rocky Gerung menyayangkan kondisi rakyat yang masih kekurangan bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan makan anak-anaknya, karena suaminya menganggur.

“Dia menjadi tragis karena Ibu berpikir dia menyelamatkan anaknya dari kesengsaraan, dia dipaksa secara sosial untuk membunuh,” ujarnya.

Sementara, negara membayar pawang hujan Rara Isti Wulandari ratusan juta dan mengeluarkan dana APBN Rp 2,5 triliun untuk pagelaran MotoGP 2022.

“Bukan sekedar ibunya ingin membunuh, tapi dia dipaksa secara sosial untuk membunuh, dan kita langsung melihat bahwa 3 anak ini menjadi korban karena ketiadaan daya beli dari si ibu,” kata Rocky.

Baca juga: Penyesalan Lesti Kejora Terima Duit 10 Juta dari Doni Salmanan Berujung Masalah di Kepolisian

Rocky mengatakan seharusnya dana APBN di Mandalika senilai Rp2,5 triliun lebih diprioritaskan untuk kesejahteraan rakyat.

Penghasilan Rara

Melansir acara televisi On The Spot pada tahun 2019 lalu, Rara Istiati Wulandari atau yang akrab disapa Rara ini membeberkan penghasilanya.

"Saya memiliki hobi yang kini menjadi profesi yaitu sebagi pawang hujan," kata Rara.

"Waktu itu saat usia 8 sampai 9, cara saya melakukannya dengan berteriak ke langit supaya awan cerah," kata Rara.

"Seorang indigo yang memndapatkan energi dari leluhur, itu bisa komunikasi langsung dengan para dewa, ketika kita memiliki power kita bisa mengendalikan angin, api air dan udara," kata Rara.

Karena padatnya permintaan, Rara menjadikan pawang hujan jadi pekerjaan tetap bahkan menuju arah profesional.

Tak lupa, Rara juga membeberkan penghasilannya dari profesi yang ia jalankan sekarang.

"Itu ada kontrak kerjanya, jadi tanggal berapa, saya itu sudah dibayari dulu ada DP nya, ada Tarifnya," kata Rara.

"Kalau untuk acara Nikahan itu beda ya, saya tarif sekitar satu jutaan, kalau untuk acara menteri ke atas saya dapat harga 10 juta, kalau untuk kampanye per hari itu 5 juta," ujar Rara

Baca juga: Akhirnya BMKG Bicara Cuaca Mandalika saat MotoGP, Hujan Berhenti Bukan karena Aksi Pawang Hujan

Baca juga: Penyesalan Lesti Kejora Terima Duit 10 Juta dari Doni Salmanan Berujung Masalah di Kepolisian

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com 

Rocky Gerung Miris Tragedi Ibu Bunuh Anak di Brebes, Bandingkan Gaji Pawang Hujan Mandalika

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved