Sri Lanka Krisis Parah

SRI LANKA Terkini: Platform Media Sosial Ditutup, Pemadaman Listrik 13 Jam, Sekolah Kehabisan Kertas

Metrik NetBlocks mengonfirmasi pembatasan beberapa platform media sosial termasuk Facebook, Twitter, WhatsApp, Viber dan YouTube di Sri Lanka.

Editor: AbdiTumanggor
Ishara S. KODIKARA / AFP
Seorang demonstran meneriakkan slogan-slogan saat ia berkumpul dengan pengunjuk rasa lain di luar rumah Presiden Sri Lanka untuk menyerukan pengunduran dirinya karena krisis ekonomi negara yang belum pernah terjadi sebelumnya memburuk di Kolombo, pada 31 Maret 2022. Protes mencoba menyerbu rumah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa berubah menjadi kekerasan pada 31 Maret 2022, dengan setidaknya satu orang terluka parah, ketika warga mengecam penanganan pemerintah terhadap krisis ekonomi yang melumpuhkan negara itu. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Metrik NetBlocks mengonfirmasi pembatasan beberapa platform media sosial termasuk Facebook, Twitter, WhatsApp, Viber dan YouTube di Sri Lanka.

Dilansir Newswire, pembatasan terjadi setelah tengah malam, tepatnya pada hari Minggu (3/4/2022) waktu setempat.

Insiden itu terjadi ketika pemerintah mengumumkan keadaan darurat.

Pemerintah Sri Lanka memberlakukan jam malam untuk melawan protes yang meluas atas krisis ekonomi.

Data jaringan real time menunjukkan bahwa pembatasan mulai berlaku di beberapa penyedia sekitar tengah malam.

Hal ini menguatkan laporan pengguna tentang tidak tersedianya jaringan terkemuka penyedia.

Sri Lanka memiliki sejarah pembatasan media sosial nasional.

Sebelumnya, NetBlocks melacak penurunan signifikan dalam tingkat konektivitas pada penyedia internet terkemuka.

Meski begitu, platform dapat diakses secara tidak langsung melalui penggunaan layanan VPN.

Pemerintah Sri Lanka Minta Warga Bersiap Pemadaman Listrik Bisa 13 Jam Sehari Sampai Mei

Menteri Tenaga Listrik Sri Lanka mengatakan pada Kamis (31/3/2022) bahwa pemadaman listrik dapat berlanjut hingga Mei, saat sebagian besar negara itu menghadapi hingga 13 jam pemadaman listrik.

Pavithra Wanniarachchi mengatakan bahwa pengiriman diesel dalam kredit 500 juta dollar AS dari India diharapkan tiba pada Sabtu (26/3/2022).

"Begitu tiba, kami akan dapat mengurangi jam pelepasan beban. Tetapi sampai ada hujan (untuk bendungan), mungkin sekitar Mei pemadaman listrik akan terus berlanjut. Tidak ada lagi yang bisa kami lakukan," kata Wanniarachchi dikutip dari Reuters.

Diesel tidak lagi dijual di seluruh Sri Lanka pada Kamis (31/3/2022).

Akibatnya transportasi di negara berpenduduk 22 juta orang ini pun lumpuh.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved