Berita Seleb
KABAR Terkini Manohara, Artis Cantik yang Pernah Dirudapksa Pangeran Kelantan Saat Berusia 17 Tahun
Manohara saat itu terkenal usai konflik pernikahannya dengan seorang Pangeran Kelantan asal Malaysia.
Kabar Terkini Manohara, Artis Cantik yang Pernah Dikurung dan Disiksa Pangeran Kelantan di Istana
TRIBUN-MEDAN.COM - Fakta terkini artis dan model cantik Manohara Odelia Pinot (Manohara).
Pada tahun 2009 lalu, Manohara sempat hebohkan publik Tanah Air dan Jiran Malaysia.
Manohara saat itu terkenal usai konflik pernikahannya dengan seorang Pangeran Kelantan asal Malaysia.
Manohara yang saat itu berumur 17 tahun dinikahi Tengku Muhammad Fakhry dan disebut mendapatkan KDRT yang cukup mengerikan.
Melansir dari Tribunnews, Manohara dipersunting Tengku Muhammad Fakhry pada 26 Agustus 2008 silam.
Ibunda Manohara, Daisy Fajarina sampai harus berjuang keras untuk bisa bertemu kembali dengan putrinya.
Lebih mengerikan lagi, Daisy kala itu mendapat kabar bahwa putrinya dipaksa berhubungan intim saat menstruasi bahkan diberi obat agar cepat hamil.
"Obat ini meningkatkan hormon Mano sehingga beratnya dalam dua minggu naik 8 kilogram, dan wajahnya jerawatan," ungkap Daisy kala itu.

Foto masa lalu Hotman Paris dan Manohara
Usai kabar tersebut menghebohkan masyarakat Tanah Air, dan dibantu Pengacara Hotman Paris Hutapea, akhirnya Manohara bisa pulang ke Indonesia pada 31 Mei 2009.
Namun kondisi fisik Manohara cukup menyedihkan saat itu dengan sayatan di beberapa bagian tubuh bekas sundutan rokok yang konon dilakukan oleh mantan suaminya itu.
Bak karma, usai perlakuannya kepada Manohara yang tak manusiawi, rupanya Tengku Fakhry kena disebut getahnya. Melansir dari Kompas.com, Tengku Fakhry disebut-sebut sempat berseteru dengan dua pejabat istana.
Diketahui perseteruan tersebut berawal dari dirilisnya pernyataan pers mengenai kisruh rumah tangga antara sang pangeran dengan istrinya, Manohara, yang disiarkan pada 15 Juni 2009.
Tengku Fakhry menuduh dua pejabat istana sengaja menyebarkan fitnah tentang rumah tangganya karena bersekutu dengan kakaknya.
Ia lantas memasukkan gugatannya pada 10 Agustus 2009, namun kedua pejabat istana tersebut menilai gugatan Fakhry telah gagal menjelaskan manakah kandungan artikel keterangan pers Istana yang dinilai fitnah.
Selain dengan Manohara, kala itu Tengku Fakhry juga berseteru dengan kakaknya hingga dikabarkan 'diusir' dari Kerajaan Kelantan.

Hotman Paris saat membantu Manohara pada tahun 2009
Dilansir dari TribunnewsMaker, penerus tahta Kerajaan Kelantan, Tengku Muhammad Faris Petra merupakan kakak Tengku Fakhry membuat mantan suami Manohara 'terusir' dari kerajaan.
Perseteruan kakak-beradik tersebut mulai terjadi saat Faris Petra dijadikan pemangku Sultan Kelantan sejak ayah mereka masuk rumah sakit.
Perselisihan itu lalu coba ditangani oleh Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur, tapi hakim akan memberikan keputusan setelah mendengar dan mempelajari kuasa prerogatif pemerintah.
Hakim yang bertugas kala itu meminta Tengku Muhammad Fakhry, yang diwakili pengacaranya, K. Shanmuga, untuk menjelaskan persoalan yang terjadi sebelum mengambil keputusan.
Tak mau berbaik hati pada sang adik, kakak kandung Tengku Fakhry pun membatalkan pelantikan mantan suami Manohara sebagai anggota majelis Kerajaan Negeri Kelantan pada 16 September 2009.
Beberapa media Malaysia sempat mengabarkan bahwa Tengku Fakhry sempat mengajukan permohonan pada Mahkamah Tinggi agar membatalkan keputusan kakaknya itu.
Keputusan ini menjadi penanda 'diusirnya' Tengku Fakhry dari Kerajaan Kelantan.
Menurut aturan lembagaan Kelantan, majelis bertanggungjawab untuk menentukan bakal pengganti Sultan dan memastikan tak ada kekosongan pemerintahan lebih dari setahun.
Melansir kompas.com, selain terusir dari istana, Pangeran Tengku Muhammad Fakhry ternyata juga ditahan polisi sesaat setelah keluar dari Istana Mahkota, Kubang Kerian, Kota Bharu, Malaysia, Selasa (4/5/2010) malam.

Foto masa lalu Manohara
Menurut Harian Kosmo, Malaysia, Rabu (5/5/2010), Tengku Fakhry ditahan bersama dua dokter dan beberapa pengawal pribadi Sultan Kelantan Tuanku Ismail Petra.
Harian Kosmo mengutip sumber Istana Kelantan, mantan suami Manohara dan putra Sultan Kelantan itu ditahan polisi sekitar 50 meter dari pintu Istana Mahkota saat ia hendak keluar Istana, Selasa sekitar pukul 19.30.
Fakhry ditangkap karena diduga ada kaitannya dengan peristiwa penembakan pengawal kakaknya, Pangeran Muhammad Faris Petra di tengah konflik antara dua pangeran Kelantan itu.
Pangeran Faris selaku Pemangku Sultan Kelantan mencopot adiknya, Pangeran Fakhry, sebagai anggota dewan pemerintahan Istana Kelantan.
Konflik ini meruncing dan diduga ada kaitannya dengan peristiwa penembakan pengawal Pangeran Faris pada 1 Mei 2010 lalu. Pengawal itu tidak meninggal.
Fakhry ditangkap saat keluar dari Istana ketika ikut mengantar Sultan Kelantan Tuanku Ismail Petra yang hendak pergi berobat. Hal itu sesaat baru saja keluar dari gerbang Istana Mahkota, sekitar 50 meter dan sudah ditahan pasukan komando khusus polisi dan membawa rombongan Sultan ke Rumah Sakit Universitas Sains Malaysia (HUSM), Kubang Kerian, Penang. Mobil pangeran Fakhry tidak boleh ikut. Ia dan beberapa pengawal pribadinya ditahan untuk tidak keluar dari Istana.

Manohara Odelia Pinot (tribunnews)
Sosok dan Biodata Manohara
Nama: Manohara Odelia yang juga dikenal sebagai Manohara Odelia Pinot.
Manohara kelahiran Jakarta 28 Februari 1992 (kini usia 30 tahun).
Pernah menikah dengan Tengku Muhammad Fakhry Petra ( 26 Agustus 2008–2009)
Orang tua: Daisy Fajarina (ibu), George Manz (ayah).
Saudara kandung: Dewi Sari Asih.
Manohara pertama kali dikenal lewat pernikahannya dengan seorang pangeran asal Malaysia.
Pernikahan itu ramai diperbincangkan lantaran Manohara yang mendapatkan perlakuan tak layak dari sang suami.
Semenjak saat itu, Manohara semakin dikenal di layar kaca salah satunya lewat film Me & You vs The World.
Manohara lahir dari orang tua berkebangsaan Amerika Serikat, George Manz dan keturunan bangsawan Bugis, Daisy Fajarina.
Setelah kedua orangtuanya bercerai, sang ibu menikah dengan Reiner Pinot Noack yang berkebangsaan Perancis.
Manohara saat ini menjadi pegawai kantoran dan terjun menjadi aktivis lingkungan hidup dan aktivis pelindung hewan. Namun bukan berarti ia meninggalkan dunia entertainment sepenuhnya.
Melalui akun instagramnya, ia kerap mengunggah potret aktivitasnya bersama crew-nya ke sejumlah daerah dan di tengah hutan. Mereka menyelamatkan hewan-hewan dari kepunahan.
Manohara dengan lantang menyuarakan untuk berhenti melakukan kekerasan pada hewan dan menghentikan menjual beli satwa langka.
Satu di antaranya, Manohara berkunjung ke hutan di wilayah Tapanuli, Sumatera Utara pada 21 Juni 2019.
Kegiatannya itu pun diunggah ke akun instagramnya dengan kalimat bahasa Inggris:
"These are the people of a small village in North Sumatra. The land of their ancestor has been taken over by corrupt companies building a hydro dam. In building the dam, they are cutting down thousands of hectares of protected forests. These forest are the homes of the newly discovered Tapanuli Orangutan. There are only 800 Tapanuli Orangutans left in the wild and if the hydro dam project continues, extinction is a looming reality for the species.
As we entered the village, we were met by passionate locals, eager to have their voices heard. Along with the locals, we were also surrounded by several “henchmen”. Corrupt authorities sent by the hydro dam company, intimidating us and ordering the locals to not speak with us. In spite of this, the locals bravely dismissed the henchmen and proceeded to tell us how this project has robbed the people of their land and how the hydro dam company is not providing jobs for anyone there. They were also highly concerned about the landslides and floods that will be created as a results of river rocks being taken away and trees cut down.
The hydro dam company has cut down so much of the forests that the animals have no choice but to go closer to the village and eat the crops that the people farm for food and income.
I went to the the village with 2 other women. For us three to be in such a remote location surrounded by people who were ordered to chase us away was a scary experience, however the braveness of the locals quickly rubbed off on us and we became more determined to stay and listen.
I haven’t put specific names of the place, companies etc. but a quick google search with the keywords “tapanuli orangutan hydro dam” will fill in all the details.
The people of this small village are amongst some of the bravest people I’ve ever met and I plead and urge more journalist to go to sibolga and get the REAL stories out there to counter the propaganda that is flooding the media about this project."
("Ini adalah orang-orang dari sebuah desa kecil di Sumatera Utara. Tanah leluhur mereka telah diambil alih oleh perusahaan yang membangun bendungan air. Dalam membangun bendungan, mereka menebang ribuan hektar hutan lindung. Hutan ini adalah rumah bagi Orangutan Tapanuli yang baru ditemukan. Hanya ada 800 Orangutan Tapanuli yang tersisa di alam liar dan jika proyek bendungan hidro terus berlanjut, kepunahan adalah kenyataan yang mengancam spesies tersebut.
Saat kami memasuki desa, kami disambut oleh penduduk setempat yang bersemangat, yang ingin suara mereka didengar. Bersama dengan penduduk setempat, kami juga dikelilingi oleh beberapa “antek”. Pihak berwenang yang korup dikirim oleh perusahaan bendungan hidro, mengintimidasi kami dan memerintahkan penduduk setempat untuk tidak berbicara dengan kami.
Meskipun demikian, penduduk setempat dengan berani menolak antek-anteknya dan melanjutkan untuk memberi tahu kami bagaimana proyek ini telah merampok tanah penduduk dan bagaimana perusahaan bendungan hidro tidak menyediakan pekerjaan bagi siapa pun di sana. Mereka juga sangat prihatin dengan bencana tanah longsor dan banjir yang akan terjadi akibat pengambilan batu sungai dan penebangan pohon.
Perusahaan bendungan hidro telah menebang begitu banyak hutan sehingga hewan tidak punya pilihan selain pergi lebih dekat ke desa dan memakan tanaman yang ditanam orang untuk makanan dan pendapatan.
Saya pergi ke desa dengan 2 wanita lain. Bagi kami bertiga berada di lokasi terpencil yang dikelilingi oleh orang-orang yang diperintahkan untuk mengusir kami adalah pengalaman yang menakutkan, namun keberanian penduduk setempat dengan cepat menular pada kami dan kami menjadi lebih bertekad untuk tetap tinggal dan mendengarkan.
Saya belum memasukkan nama spesifik tempat, perusahaan, dll. Tapi pencarian google cepat dengan kata kunci “tapanuli orangutan hydro dam” akan mengisi semua detailnya.
Orang-orang di desa kecil ini adalah di antara beberapa orang paling berani yang pernah saya temui dan saya memohon dan mendesak lebih banyak jurnalis untuk pergi ke sibolga dan mendapatkan cerita NYATA di luar sana untuk melawan propaganda yang membanjiri media tentang proyek ini.")
Pindah Keyakinan
Pada tahun 2020 lalu, Manohara mengakui bahwa dirinya telah berpindah keyakinan dari Islam menjadi Kristen. Hal itu disampaikan olehnya pada Kamis (27/2/2020) lalu melalui unggahan di laman Instagram.
"Beberapa orang yang mengaku anggota keluarga salah memberikan pernyataan soal keyakinanku. Aku nggak pernah mempublikasikan soal agamaku di publik karena itu privasi antara aku dan Tuhan. Aku seorang Kristiani dalam beberapa tahun ini. Sesimple itu. Saat menulis ini aku merasa kecewa banyak orang yang memikirkan soal privasi orang lain. Kita Warga Negara Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika," tulisnya dalam Bahasa Inggris.

Postingan Manohara pada tahun 2020
Sebetulnya, teka-teki Manohara pindah agama telah dibeberkan olehnya sejak tahun 2019 silam. Tepatnya pada Rabu (27/11/2019), Manohara sempat menuai kontroversi karena unggahan pohon natal.
"Santa came early this year and he brought over this beautiful piece," tulis Manohara.
Unggahan tersebut membuat Manohara harus menutup kolom komentarnya. Dua tahun setelahnya, Manohara membuat terkejut publik dengan unggahan potongan ayat Alkitab pada Minggu (22/2/2021).
"Isaiah 54:17," bunyi ayat alkitab dalam unggahan Manohara kala itu.
Menariknya, Manohara membiarkan unggahan tersebut terbuka untuk umum hingga banyak komentar warganet yang tak mempercayai wanita berusia 30 tahun itu telah resmi pindah agama.
Manohara Masih Trauma
Pada tahun 2020 lalu, Manohara dikabarkan menjalin hubungan spesial dengan seorang rocker sekaligus vokalis Seringai, Arian Arifin alias Arian Seringai.
Menariknya, Manohara jadi low profile dan lebih terbuka semenjak dikabarkan pacaran Arian Arifin.
Meski tak mengunggah foto mesra, Manohara sesekali pamer foto Arian Arifin di Instagramnya.
Begitu pula Arian yang juga memajang sosok Manohara dan kegiatannya sebagai penyayang binatang.
Melalui beberapa unggahan di Instagram, Arian Arifin tampak membagikan rasa cintanya terhadap Manohara.
Salah satunya unggahan Arian Arifin saat sang kekasih hati berulang tahun yang ke-28 pada tahun 2020.
"Selamat ulang tahun cintaku," tulis Arian dalam bahasa Perancis di potret Manohara yang diunggahnya pada 28 Februari 2020.
Dalam acara "Okay Boss" yang dibawakan Nagita dan Raffi Ahmad tahun lalu itu, sempat membocorkan kalau Manohara Odelia Pinot ternyata suka makan di warteg bersama Arian.
"Kalau datang suka sama cowoknya ya, eh" kata Nagita alias Gigi yang menyamar sebagai ibu warteg.
"Hah, ama cowoknya? Emang ke warteg sering sama cowok?" seru Raffi Ahmad.
"Nggak mau ah nanti salah lagi," ujar Gigi yang tampak sungkan pada Manohara.
"Tadi bu wartegnya bilang pernah datang sama cowok. Emang kamu udah punya cowok?" tanya Raffi pada Manohara.
"Aku tuh denger gosip, katanya Manohara Odelia Pinot suka sama vokalis. Bener gak sih?" lanjut co host Onadio Leonardo.
Lagi-lagi Manohara tak mau memberikan jawaban soal kisah cinta terbarunya.
"Masak sih, ha ha," jawab Manohara singkat.
"Aku tuh dengar gosip, katanya Manohara suka sama vokalis. Bener gak sih. Mano tipenya yang badboy gitu ya," goda Onadio lagi.
"Ha ha, aku nggak ada tipe (soal cowok)," balas Manohara.
"Mano, emang kamu ada rencana mau nikah lagi umur berapa sih? Kan maksudnya ada perasaan trauma gak sih dalam pernikahan? Emang pernikahan itu ribet, suka berantem, saya juga pusing. Kalau menurut kamu gimana?" tanya Raffi Ahmad lagi.
"Nggak ada trauma. Kalau soal nikah atau gak, kayaknya bukan aku orang yang pas buat kasih advice itu ya. Jadi i think just go the flow (jalani aja)," jawab Manohara.
(*/tribun-medan.com/sosok.id/tribunmanado.co.id)