Ramadhan 1443 Hijriyah

Kebiasaan Nabi Muhammad, Inilah Segudang Manfaat Kurma Saat Berbuka Puasa Ramadhan

Ramadan selalu identik dengan kurma. Buah kurma kerap dihidangkan saat berbuka puasa, juga

Editor: Dedy Kurniawan
SHUTTERSTOCK
Kandungan zat besi dan kalsium yang terdapat dalam kurma adalah pembentuk ASI yang sangat baik. 

TRIBUN-MEDAN.com - Buah kurma jadi kesukaan Nabi Muhammad saat berbuka puasa.

Kurma dikonsumsi setelah berdoa dan minum. 

Alhasil, Ramadan selalu identik dengan kurma. Buah kurma kerap dihidangkan saat berbuka puasa, juga sering dikonsumsi sebagai makanan ringan.

Buah kecil asal Timur Tengah yang kerap jadi anjuran pertama saat berbuka puasa ini ternyata punya manfaat baik bagi kesehatan.

Mengandung kalori, karbohidrat hingga antioksidan, kurma disebut mampu menggantikan energi tubuh yang hilang selama berpuasa.

Baca juga: Hukum Marah-marah hingga Bertengkar saat Puasa Ramadhan, Puasa Batal atau Tidak Ada Pahala?

Baca juga: Bacaan Doa Hari Pertama hingga Kesepuluh Bulan Ramadhan, Lengkap Arab Latin dan Artinya

"Kurma adalah sumber karbohidrat sederhana yang sangat baik dikonsumsi saat awal berbuka. Karbohidrat sederhana biasanya akan cepat mengganti energi yang hilang. Untuk itu, konsumsi kurma sangat dianjurkan," ungkap Ahli Gizi dari Akademi Gizi Karya Husada Kediri, Mirthasari Palupi SST, M. Kes, Minggu (3/4/2022).

Ahli Gizi dari Akademi Gizi Karya Husada Kediri, Mirthasari Palupi menjelaskan tentang manfaat kurma untuk berbuka puasa, Minggu (3/4/2022).

Menurut Mirthasari Palupi, saat berbuka puasa hendaknya mengonsumsi makanan secara bertahap dan pelan-pelan. Yang pertama harus dikonsumsi adalah air putih.

Sebab, air putih disebut dapat menetralkan tubuh dan memberi hidrasi setelah puasa seharian. Setelah minum air putih, kurma bisa dikonsumsi segera.

Baca juga: Bagaimana Hukum Meninggalkan Sholat Tarawih, Apakah Nilai Puasa Ramadhan Sia-sia

Baca juga: Bacaan Doa Kamilin, Doa Penutup Sholat Tarawih dan Sholat Witir Bulan Ramadhan

Saat berpuasa, sisa-sisa karbo yang tersimpan dalam hati dan otot dalam bentuk glikogen akan dipecah. Kemudian, glikogen yang sudah dipecah akan bekerja memenuhi kebutuhan energi harian.

"Saat berbuka dan sahur nanti kita makan kemudian makanan diolah tubuh, cadangan glikogen yang dipecah tadi kembali terisi. Digunakan untuk cadangan makanan dalam tubuh. Maka dari itu penting mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti kurma. Sebab, proses penyerapannya cepat," tambahnya.

Perempuan yang akrab disapa Upi tersebut menambahkan, kendati kurma baik dikonsumsi sebagai makanan pembuka, ia mengimbau supaya tak berlebihan.

"Konsumsinya wajar saja, misal seperti yang dianjurkan dalam jumlah ganjil. Bisa 3, 5 atau 7 (buah). Jangan karena kurma ini baik, lalu satu kotak isi 500gram dihabiskan semua. Itu namanya balas dendam. Apapun yang berlebihan tidak baik," jelasnya.

Setelah konsumsi kurma dan memberi jeda tubuh untuk mengenali makanan setelah puasa seharian, Upi menyarankan untuk menyegerakan makan. Makanan dengan gizi seimbang sangat disarankan.

"Karena saat puasa, tubuh kehilangan banyak energi. Makan makanan dengan gizi seimbang dan minum air yang cukup. Supaya tubuh tetap bugar," pungkasnya.

(*/Tribun-Medan.com) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved